Dedikasi dan Hobi Penuh Risiko dari Seorang 'Fan-Translator'

24 Maret 2018 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi K-Pop. (Foto: Giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi K-Pop. (Foto: Giphy)
ADVERTISEMENT
Siapa bilang menjadi fans K-Pop hanya sekadar mengidolakan para artisnya? Beberapa fans rela mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk menjadi 'jembatan' bagi antara fans lain dan idolanya. Sebutan fan-translator atau penerjemah pun bermunculan dan menjadi ciri khas yang mengakar dari budaya hallyu wave.
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar menerjemahkan, para fans yang menjadi fan-translator perlu benar-benar menguasai Bahasa Korea dan memahami kalimat, konteks percakapan, hingga idiom yang sering digunakan. Tentu ini bukan perkara mudah. Para fans ini menyempatkan waktu untuk belajar sekaligus memberikan informasi kepada fans lain terkait idola kesayangan mereka.
Meski terdengar sederhana, namun dedikasi menjadi seorang fan-translator bukan tanpa risiko. Jika tidak berhati-hati, mereka bisa salah menerjemahkan, dan membawa dampak buruk terhadap image idola mereka.
"Sepertinya, ada banyak fans yang tidak begitu lancar berbahasa Korea, namun mencoba menerjemahkan. Walaupun ini bukanlah hal yang buruk, aku sudah melihat contoh-contoh penerjemahan yang salah dan mereka juga memberikan kesan yang salah terhadap artis yang bersangkutan," ungkap fan-translator, Yana (28), seorang penggemar GOT7 asal Singapura saat dihubungi kumparan (kumparan.com) via surat elektronik.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Yana, fan-translator asal Indonesia, Anasti Kamilya (24), juga mengatakan hal serupa. Baginya, penerjemah punya tanggung jawab atas tiap kalimat yang mereka terjemahkan.
"Tanggung jawab ajalah, kan image idola kita di mata fans internasional ada di tangan kita istilahnya," sebut wanita yang berdomisili di Jakarta dan bekerja sebagai grup privat Bahasa Korea ini.
Wanita yang akrab disapa Achie ini mengatakan, saat tidak sengaja membuat kesalahan, ia akan segera merevisi tulisannya dan memposting terjemahan yang sudah diperbaiki. Ia juga akan memberitahukan kepada follower Twitternya bahwa ada kesalahan atau hal yang belum lengkap pada terjemahan sebelumnya.
Para fan-translator ini juga mengatakan, seringkali para haters memanfaatkan mereka dengan menggunakan hasil terjemahan untuk menyebarkan hoax. Dalam kasus terburuk, kesalahan penerjemahan bisa menodai reputasi artis yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
"Ada orang-orang yang akan memelintir terjemahanmu, untuk menyesuaikannya dengan niat mereka menjelekkan idola yang bersangkutan," ungkap Yana.
Tidak hanya membuat reputasi sang idola buruk, salah menerjemahkan juga bisa membuat fans lain marah. Para fan-translator seperti ini, sering dicap tidak mampu, dan hanya ingin mendapatkan followers. Meski begitu, hobi menerjemahkan ini tidak dijadikan beban oleh para fan-translator.
"Mungkin karena aku udah (menerjemahkan) dari lama banget juga dan menurut aku, nerjemahin sesuatu di fandom itu adalah sesuatu yang fun dan gak perlu dijadiin beban," ujar Achie.