EXO-L Boikot Rencana Kerjasama SM Entertainment dan Hanssem

24 April 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boyband K-Pop, EXO. Foto: Facebook/EXO
zoom-in-whitePerbesar
Boyband K-Pop, EXO. Foto: Facebook/EXO
ADVERTISEMENT
Tagar #한샘불매_SM콜라보_취소해 (boikot dan batalkan kolaborasi SM dan Hanssem) digaungkan fans EXO, EXO-L, di media sosial. Mereka ramai-ramai memboikot rencana kerja sama antara SM Entertainment dan perusahaan furnitur Hanssem.
ADVERTISEMENT
Pemboikotan ini bermula pada Selasa (23/4), saat muncul pemberitaan mengenai rencana SM Entertainment yang akan merilis produk furnitur dengan menggunakan EXO sebagai ambassador produk tersebut.
Untuk mewujudkan hal itu, SM dilaporkan akan bekerja sama dengan perusahaan furnitur Korea, Hanssem.
Namun, rencana ini ditolak keras oleh fans EXO lantaran Hanssem disebut memiliki reputasi buruk. Alasannya, sempat terjadi dugaan pelecehan seksual pada karyawan perempuan mereka.
Hanssem rupanya pernah diduga berusaha menutupi kasus pelecehan karyawan perempuannya, hingga menyisakan kemarahan dari netizen.
Fans pun beramai-ramai menggunakan berbagai macam tagar yang merujuk pada penolakan kerjasama tersebut. Mereka menganggap kerjasama itu akan membawa dampak negatif bagi EXO, juga karena Hanssem dianggap gagal melindungi karyawan perempuannya dari tindakan pelecehan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Korea Herald, pada 2017 muncul dugaan pelecehan seksual pada seorang karyawan perempuan yang bekerja di Hanssem. Lewat situs komunitas online, karyawan tersebut mengaku mendapat pelecehan seksual dari pegawai pria, beberapa kali sejak ia bergabung dalam perusahaan tersebut pada akhir 2016.
Melalui postingan itu, korban mengaku dilecehkan secara seksual di sebuah motel oleh seorang instruktur pria yang ditugaskan melatihnya, tiga hari setelah ia mulai bekerja di Hanssem.
Ketika korban melaporkan insiden itu ke polisi, dia bertemu dengan kepala HR (Human Resources) Hanssem, yang ia sebut berusaha membujuknya untuk mengubah pernyataannya tentang insiden tersebut. Dia mengatakan kepala HR itu juga berusaha melakukan penyerangan.
Korban mengeklaim bahwa kepala HR itu memintanya untuk diam, karena pelanggan Hanssem rata-rata adalah wanita. Karena takut, korban akhirnya setuju untuk mengubah pernyataannya kepada polisi.
ADVERTISEMENT
"Pelaku datang ke rumah saya, menekan saya untuk mengubah pernyataan itu, dan saya harus mempertahankan pekerjaan saya," ungkap korban.
Kepala HR tersebut dilaporkan dipecat dari jabatannya, tetapi instruktur yang dituduh melecehkan korban menyangkal semua tuduhan. Hanssem disebut menarik keputusannya untuk memecat karyawan pria tersebut, karena korban pelecehan dianggap telah mengubah pernyataan awalnya dan bahwa polisi tidak menemukan bukti yang cukup.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari SM Entertainment. Namun, fans EXO terus membanjiri media sosial meminta SM membatalkan kerja sama tersebut.