'Fan-Translators', Para Penyambung Lidah Idola K-Pop

24 Maret 2018 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi K-Pop. (Foto: giphy)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi K-Pop. (Foto: giphy)
ADVERTISEMENT
Dibalik penyebaran konten K-Pop ke seluruh penjuru dunia, ada para penggemar yang berjasa menerjemahkan informasi soal idolanya. Mereka adalah para fan-translators, penggemar yang membantu menerjemahkan informasi yang berkaitan dengan idola mereka.
ADVERTISEMENT
Bagi para fan-translators, kegiatan menerjemahkan wawancara dalam tayangan video, majalah, atau pun postingan media sosial akun para idola adalah hal yang sudah seperti tugas utama dari seorang fan-translator.
Yana (28 tahun), misalnya. Wanita asal Singapura yang dikenal di dunia maya melalui akun Twitter @haetbitmark ini menganggap kegiatan menerjemahkan adalah caranya untuk menghubungkan para idola K-Pop kesayangan kepada para penggemar lainnya.
"Aku hanya ingin agar para penggemar dapat mengerti dan merasakan emosi yang sama, seperti yang kurasakan," tulis Yana kepada kumparan (kumparan.com) melalui surat elektronik pada Jumat (23/3).
Perjalanan Yana sebagai seorang fan-translator sudah berlangsung sejak sekitar 2008 silam, saat ia mulai mencoba menerjemahkan berbagai konten dari boyband Super Junior. Setelahnya, ia sempat aktif menerjemahkan konten-konten boyband BEAST (sekarang dikenal dengan nama Highlight), sebelum akhirnya fokus total menerjemahkan informasi soal GOT7.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Yana memulai mendedikasikan waktunya untuk menjadi fan-translator karena sebagian besar penerjemah dari grup kesayangannya tinggal di belahan dunia lain. Dengan perbedaan waktu hampir 12 jam dengan Korea, menyebabkan para fans baru bisa menikmati terjemahan setelah melewati jeda waktu yang cukup lama.
"Aku memulai (kegiatan menerjemah) sebagai seorang penggemar yang tidak mengerti bahasa Korea, jadi aku paham rasanya ingin segera mengerti sesuatu, namun tidak bisa melakukannya. Oleh karena itu, perlahan-lahan, aku belajar Korea dan mulai menerjemahkan," sebutnya.
Penggemar GOT7 ini mengaku tidak pernah belajar bahasa Korea secara resmi. Ia perlahan-lahan mempelajari bahasa Korea secara otodidak, hingga akhirnya lancar menerjemahkan Bahasa Korea ke dalam Bahasa Inggris seperti sekarang.
Hal serupa juga diutarakan oleh Alexa Banos (18 tahun), seorang warga negara Amerika yang kini menerjemahkan untuk boyband besutan WM Entertainment, ONF atau yang dikenal juga dengan nama On and Off.
ADVERTISEMENT
Meski tidak pernah mempelajari bahasa Korea secara formal, wanita yang kini duduk di bangku kuliah dan bekerja sebagai asisten petugas kesehatan itu perlahan mempelajari bahasa Korea, hingga ia akhirnya bisa menerjemahkan video-video tayangan ONF secara rutin. Biasanya, Alexa membagikan terjemahannya ke dalam aplikasi V-Live atau YouTube.
"Aku tidak pernah menerjemahkan untuk mendapatkan bayaran. Aku menerjemahkan karena aku menikmatinya dan ingin agar orang lain bisa menikmati konten yang telah diciptakan oleh para idola untuk kita," sebutnya.
Bagi Alexa, menerjemahkan adalah aktivitas yang menyenangkan, sekaligus membantunya mempelajari lebih banyak bahasa Korea Selatan. Namun, ini bukan berarti kegiatannya menjadi penerjemah mulus tanpa rintangan.
"(Rasanya) melelahkan. Melihat layar komputer untuk waktu yang begitu lama, mendengarkan potongan kata-kata yang sama secara berulang-ulang bisa melelahkanmu," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Ia memberikan contoh saat ia menerjemahkan video untuk tayangan debut showcase On and Off. Sepanjang hari ia habiskann untuk menerjemahkan, menyesuiakan waktu terjemahan, melakukan encoding, juga mengupload terjemahan dari tayangan tersebut.
"Rasanya betul-betul gila dan aku banyak bertanya kepada diriku sendiri, kenapa aku melakukannya," tulisnya.
Meski demikian, Alexa menikmati kegiatan yang rutin dilakukannya saat sedang senggang itu. Ia merasa senang bisa membantu orang lain yang tidak mengerti bahasa Korea, agar bisa memahami video yang diterjemahkannya.
"Aku selalu merasa berterima kasih kepada para penerjemah dan saat sekarang aku melakukannya, aku bisa mengerti mengapa orang-orang terus melakukannya," sebutnya.
Kegiatan menerjemahkan konten K-Pop tidak hanya dilakukan oleh para fans luar negeri, tetapi juga oleh para fans yang berasal dari Indonesia. Sebagai contoh, oleh Anasti Kamilya (24 tahun) atau Achie, wanita yang berdomisili di Jakarta dan biasa menerjemahkan untuk anggota boyband EXO, D.O.
ADVERTISEMENT
Wanita yang dikenal di dunia maya melalui akun Twitter @kyeongsew ini memulai kegiatan menerjemahkan pada sekitar 2014 untuk boyband EXO. Biasanya, ia membuat terjemahan dalam bentuk artikel atau juga video.
Menurut wanita yang bekerja sebagai penerjemah dan guru privat Bahasa Korea ini, ia memilih untuk menerjemahkan konten K-Pop secara cuma-cuma karena ingin memberikan terjemahan dengan bahasanya sendiri.
"Kadang kalau aku lihat translate orang lain, suka ada yang kurang cocok atau penyampaian emosinya menurut aku kurang pas buat diri aku sendiri," sebutnya.
Bagi Achie, kegiatan menerjemahkan terkadang memang memakan waktu. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi masalah. Ia menganggap bahwa menerjemahkan omongan para idola Korea sebagai hal yang bisa menjadikannya lebih mengenali siapa idola yang disukainya, sekaligus membagikan informasi mengenai idola kesayangannya kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melalui kegiatan menerjemah, ia bisa mengenal fans lain dan mendapat teman dari berbagai penjuru dunia.
Namun, menurut wanita yang pernah mengambil les Bahasa Korea selama dua tahun lamanya ini, menerjemahkan bukanlah hal yang tidak dibarengi dengan tanggung jawab. Ia bercerita pernah merevisi terjemahannya karena merasa apa yang diterjemahkannya kurang lengkap, atau karena ia merasa ada kesalahan di dalamnya.
"Tanggung jawab ajalah, kan image idola kita di mata fans internasional ada di tangan kita, istilahnya," ungkapnya.
Selain Achie, ada pula Ai (24 tahun), fans NU'EST yang berdomisili di Jakarta. Wanita yang bekerja sebagai konsultan ini telah memulai 'karier' nya sebagai fan-translator sejak 2011. Saat itu ia menerjemahkan variety show Running Man.
ADVERTISEMENT
Sepanjang pengalamannya menerjemahkan, ada satu hal yang cukup membekas di ingatannya. Saat itu, Ai menerjemahkan kata-kata inspiratif dari JR, leader boyband NU'EST. Pria yang bernama asli Kim Jonghyun itu mengatakan, "Selama kau melakukan yang terbaik, akan ada waktu ketika orang-orang (akhirnya) mengakui nilaimu."
Tak diduga olehnya, terjemahannya ini mendapat apresiasi dari sesama penggemar NU'EST.
"Setelah aku translate, ada beberapa fans yang DM (direct message) aku dan berterima kasih, karena udah translate kata-kata yang bikin mereka semangat lagi, di saat mereka lagi down banget sama hidup mereka," sebutnya.
Ai biasa menerjemahkan aktivitas para idola yang dianggapnya menarik, mulai dari wawancara, fan account atau testimoni fans, artikel berita, juga potongan video yang dibintangi oleh sang idola. Ia menjalaninya karena ingin agar ada lebih banyak orang yang mengenal grup kesayangannya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia tidak menjadikan kegiatan menerjemahkan sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Ia biasa menerjemahkan hanya saat ada waktu luang, karena baginya, kehidupan pribadinya tetap harus diutamakan.
Terlebih sekarang ini sudah banyak bermunculan fan-translator yang banyak membantu fans internasional untuk bisa mendapatkan informasi, atau pun menikmati video, wawancara majalah, atau pesan suara sekalipun.
"Kalau sudah ada yang translate dengan lengkap dan benar ya, aku tinggal retweet atau share post mereka aja. Karena, waktu dan energiku jadinya bisa dipakai untuk translate hal lainnya lagi," tutup Ai.
Gimana, tertarik untuk menjadi seorang fan-translator?