K-Popedia: Pembagian Era Konsep Album BTS

11 Juli 2019 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsep BTS. Foto: Big Hit Entertainment
zoom-in-whitePerbesar
Konsep BTS. Foto: Big Hit Entertainment
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Grup besutan Big Hit Entertainment, BTS, kerap menyajikan album dengan tema-tema khusus. Dengan rapi, mereka menyajikan lagu-lagu yang mengacu pada suatu konsep besar yang telah dipikirkan secara matang.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dengan mengikuti konsep ini, kita bisa melihat pula perkembangan pola pikir grup K-Pop tersebut. Sebab, album-album BTS menggambarkan apa yang terjadi di sekeliling mereka secara aktual.
Selengkapnya, berikut konsep-konsep dalam album BTS, berdasarkan rangkuman kumparanK-Pop.
1. Era 'School'
Pada awal kariernya, grup debutan 2013 ini menyajikan trilogi yang bertema sekolah. Era ini biasa disebut oleh penggemar sebagai era 'School', yang terdiri dari album '2 Cool 4 Skool', 'O!RUL8,2?', juga 'Skool Luv Affair'.
Dalam album-album ini, BTS banyak menyajikan lagu yang mengajak pendengarnya untuk mengejar impian mereka. Grup beranggotakan tujuh orang ini juga mengajak agar anak muda tidak mentah-mentah menelan sistem sosial dan pendidikan yang dibebankan kepada mereka.
Hal ini terlihat sejak lagu debut yang berjudul 'No More Dream'. Lagu dalam album '2 Cool 4 Skool' ini mengajak agar anak muda lebih banyak melihat ke dalam diri mereka, untuk menemukan hal yang benar-benar ingin mereka lakukan di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mereka melanjutkan tema tersebut lewat lagu 'N.O' dari album 'O!RUL8,2?'. Karya ini menyindir sistem pendidikan yang ada di Korea Selatan. Dengan gamblang, BTS kembali mengajak anak muda untuk mengejar impian mereka.
Namun, ini tidak berarti bahwa Jimin cs hanya membahas mengenai hal serius dalam era 'School'. Mereka juga membahas soal cinta, hal yang lumrah terjadi dalam masa remaja.
Ini terlihat lewat album 'Skool Luv Affair' dan versi repackage-nya. Title track album ini, 'Boy In Luv', menggambarkan mengenai cowok yang sedang jatuh cinta. Tema ini juga dihadirkan dalam 'Just One Day', lagu yang berisi keinginan untuk berada di sisi orang yang dicintainya.
Tentunya, tema ini begitu kontras dengan konsep serius dan kuat yang disajikan BTS pada awal debutnya. Namun, ini justru menunjukkan bahwa BTS tidak ingin terpaku pada satu image saja.
ADVERTISEMENT
2. Transisi menuju era 'Youth'
Konsep 'Dark & Wild' BTS. Foto: Big Hit Entertainment
Setelah era 'School', BTS sempat menghadirkan album ‘Dark & Wild’ sebelum beralih ke era selanjutnya. Album ini memiliki gaya musik yang masih senada dengan karya-karya dalam era 'School', namun lebih banyak membicarakan mengenai cinta.
Misalnya, lagu-lagu seperti 'Danger' dan 'War of Hormone'. Walau masih dibuat dengan gaya musik kuat, kedua lagu ini menggambarkan keinginan grup itu untuk memiliki gadis yang disukainya.
Selain itu, album 'Dark & Wild' juga diisi dengan lagu-lagu patah hati, seperti 'Let Me Know' dan 'Rain', juga lagu makian terhadap haters yang berjudul 'Cypher Pt.3: Killer'.
3. Era 'Youth'
Konsep 'Youth' BTS. Foto: Big Hit Entertainment
Lewat era 'Youth', BTS menyuguhkan tiga buah album, yaitu 'The Most Beautiful Moment in Life Pt. 1', 'The Most Beautiful Moment in Life Pt. 2', dan 'The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever'.
ADVERTISEMENT
Lewat karya-karya ini, BTS membahas soal masa muda dan rasa pedih yang mungkin akan dialami seseorang dalam melewatinya. Era ini bisa disebut sebagai titik balik dalam karier BTS. Karier mereka mulai naik daun, setelah meraih kemenangan pertama di acara musik Korea lewat lagu 'I Need U', title track 'The Most Beautiful Moment in Life Pt. 1'.
Selain itu, lewat era ini, mereka menghadirkan kerangka cerita yang masih digunakan hingga karya-karya BTS selanjutnya. Persisnya, cerita mengenai tujuh orang pemuda dengan masalah masing-masing yang dapat berbahagia bila melangkah bersama-sama.
3. Transisi menuju 'Love Yourself'
Konsep 'Wings' milik BTS. Foto: Big Hit Entertainment
Seperti sebelumnya, era 'Youth' juga tidak berakhir begitu saja. Setelah merilis album penutup yang berjudul 'Young Forever', mereka kembali dengan ‘Wings’ dan ‘You Never Walk Alone’, dua buah album transisi menuju 'Love Yourself'.
ADVERTISEMENT
Lewat kedua album ini, mereka membahas mengenai rasa sakit yang harus dialami oleh seseorang saat tumbuh dewasa. Konsep ini seolah menjadi perpanjangan dari era 'Youth'.
Ini tergambar, misalnya, lewat album 'Wings'. Album ini dimulai dengan lagu berjudul 'Intro: Boy Meets Evil' yang menggambarkan mengenai seseorang terpikat dengan 'setan' atau godaan saat tumbuh dewasa. Namun, dia tidak bisa menghindarinya karena godaan itu terasa begitu manis. Tema serupa tergambar pula dalam title track album, 'Blood, Sweat, and Tears'.
Menariknya, konsep ini dikembangkan BTS dengan mengacu kepada beberapa literatur. Salah satunya, dari buku 'Demian' milik Herman Hesse. Perkembangan cerita dalam karya tersebut dituangkan ke dalam konsep besar untuk cerita dan visual era 'Wings'.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, BTS menghadirkan 'You Never Walk Alone'. Karya ini berisi lagu-lagu dari album 'Wings', juga beberapa lagu baru. Di antaranya, lagu seperti 'Spring Day', 'Not Today', dan 'A Supplementary Story: You Never Walk Alone'.
Sesuai judulnya, album ini menghadirkan penghiburan dan penguatan bagi para pendengarnya. Pesannya adalah, seseorang tidak akan pernah benar-benar sendirian dalam apa yang dihadapinya. Sebab, akan selalu ada seseorang yang mendampingi langkahnya.
4. Love Yourself Era
Boy Band BTS terima penghargaan Top Social Artist. Foto: REUTERS / Mario Anzuoni
Setelah membahas mengenai masa muda, BTS melanjutkan langkahnya lewat album 'Love Yourself'. Di era ini, BTS kembali menyajikan album trilogi, yaitu 'Her', 'Tear', dan 'Answer'.
Dengan apik, BTS berusaha menyampaikan pesan mengenai pentingnya untuk mencintai diri sendiri. Hal ini terlihat dari urutan penyampaian album, yang dimulai dari 'Her'.
ADVERTISEMENT
Dalam album 'Love Yourself: Her', grup beranggotakan Jimin, Suga, Jin, J-Hope, RM, V, serta Jungkook ini menceritakan mengenai cinta terhadap orang lain. Pesan itu disajikan pula dalam title track berjudul 'DNA', sebuah lagu dance-pop mengenai cinta yang sudah ditakdirkan.
Namun, setelah menyajikan 'Her' yang ceria, mereka melanjutkan konsep dengan 'Tear' yang kelam. Tak cuma tergambar melalui visual album, pesan album ini juga terlihat dari lirik lagunya.
Khususnya, melalui title track yang berjudul 'Fake Love'. Lagu yang menggabungkan unsur rock dengan hip-hop ini menceritakan soal orang yang menderita karena memberikan cinta yang salah atau palsu. Konsep serupa disajikan pula dalam lagu 'Intro: Singularity'.
Konsep 'Tear' milik BTS. Foto: Big Hit Entertainment
Lagu milik V BTS itu menceritakan soal seseorang yang merasa 'terkubur' karena mendahulukan cintanya terhadap orang lain, daripada dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, BTS tidak berhenti sampai di situ. Grup beranggotakan tujuh orang ini menyajikan kesimpulan serial 'Love Yourself' dalam album 'Answer'.
Jawaban yang ingin diberikan oleh BTS sudah tergambar sejak mereka merilis video untuk 'Epiphany', sebelum merilis album 'Love Yourself: Answer'. Lewat lagu ballad ini, Jin selaku anggota tertua BTS, menyanyikan mengenai 'pencerahan' yang didapatkannya. Dia tersadar bahwa sosok yang harus dicintainya adalah dirinya sendiri.
Selanjutnya, pesan ini diteruskan melalui 'IDOL', title track 'Answer'. Dengan lagu berirama ramai itu, BTS seolah meneriakkan pendirian mereka. Grup ini mengatakan bahwa mereka bangga dengan statusnya sebagai seorang idola Korea, dan tidak akan ada orang yang bisa menghentikan mereka dari mencintai dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Map of the Soul
Setelah rampung menceritakan soal pentingnya mencintai diri sendiri, BTS kembali dengan rangkaian album terbarunya, 'Map of the Soul'.
Ini adalah era terbaru BTS yang masih berlangsung hingga kini. Sejauh ini, BTS baru menghadirkan satu album untuk 'Map of the Soul'. Pada April 2019, mereka merilis 'Map of the Soul: Persona', sebagai album pembuka dalam serial ini.
Dalam intro album ‘Persona’, RM BTS menyanyikan lagu berjudul ‘Intro:'Persona' yang berisi soal pertanyaan mengenai konsep diri. Lagu ini kemudian mengantar pendengarnya pada 'Boy With Luv', lagu utama dalam album tersebut.
Lewat sebuah sesi V Live pada April, RM sempat mengatakan bahwa ini adalah waktunya bagi BTS untuk membicarakan mengenai hal-hal kecil dalam kehidupan mereka. Hal ini kemudian diterjemahkan dalam lirik ‘Boy With Luv’. Lagu ini membahas mengenai kebahagiaan yang dirasakan oleh BTS lewat 'hal-hal kecil'.
ADVERTISEMENT
Pada liriknya, mereka bertanya mengenai apa yang terjadi dalam hari seseorang yang dicintai. Lirik lagu ini bisa dimengerti dalam beberapa artian, yaitu untuk penggemar atau untuk orang yang dicintainya.
Setelah merilis 'Persona', belum diketahui album seperti apa yang akan dikeluarkan oleh BTS. Namun, sebagian penggemar punya teori bahwa mereka akan kembali menghadirkan trilogi. Fans mengaitkannya dengan teori kepribadian milik psikiater asal Swiss, Carl Jung, yang tertulis dalam papan tulis di video klip ‘Persona’.
Dalam teorinya, Jung menyajikan bahwa ada tiga elemen dalam kepribadian seseorang, yaitu 'Persona', 'Shadow', dan 'Ego'. Para fans pun menebak, apakah BTS akan menyajikan konsep 'Shadow' dan 'Ego' dalam album-album 'Map of the Soul' selanjutnya.
Nah, kalau kamu suka konsep album yang mana ARMY?
ADVERTISEMENT
==========
BTS sendiri akan segera merilis film terbaru yang berjudul 'Bring The Soul: The Movie' pada 7 Agustus 2019. Buat yang ingin menyaksikan film ini secara gratis, yuk ikutan giveaway nobar film BTS bareng kumparan. Cek tautan di bawah ini, ya!