K-Popedia: Uniknya Sistem Penghitungan Usia Korea Selatan

25 Februari 2018 12:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghitungan usia Korea. (Foto: Youtube/tvN)
zoom-in-whitePerbesar
Penghitungan usia Korea. (Foto: Youtube/tvN)
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat asing, penghitungan usia masyarakat Korea Selatan bisa terasa membingungkan. Pasalnya, meski lahir di tahun yang sama, orang Korea memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan masyarakat di negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Ini karena Korea memililki sistem penghitungan usia yang lebih awal dari negara lainnya. Bila penghitungan usia di Indonesia dimulai sejak seorang bayi dilahirkan, di Korea, penghitungan usia dimulai sebelum itu.
"Sejak baru lahir, (seorang bayi) akan berusia satu tahun. (Di sini) tidak ada usia nol tahun," sebut Song Eun-ju (28 tahun usia internasional), seorang warga negara Korea Selatan kepada kumparan, Senin, (19/2).
Bila mengikuti sistem penghitungan ini, maka pada ulang tahun pertama, seseorang akan dianggap berusia dua tahun di Korea Selatan. Inilah yang menyebabkan orang Korea yang lahir pada 1992 dianggap berusia 27 tahun di tahun 2018. Padahal, di Indonesia, orang yang lahir di tahun 1992 baru berusia 26 tahun di 2018.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Eun-ju menjelaskan, mereka yang lahir di bulan Januari dan Februari dianggap setahun lebih tua dari aslinya. Mereka mengikuti penghitungan usia anak-anak yang lahir di tahun sebelumnya.
Bayi. (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi. (Foto: Thinstock)
Ia mengatakan, ini dikarenakan anak-anak yang lahir pada bulan Januari dan Februari berhak masuk sekolah setahun lebih awal atau mengikuti anak-anak yang lahir di tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, Solji 'EXID', seorang penyanyi idola kelahiran 10 Januari 1989. Meski lahir di 1989, ia disebut sudah berusia 31 tahun di 2018.
Meski demikian, hal ini tidak serta menjadikan seseorang yang lahir di tahun yang sama sebagai teman seusia.
Eun-ju mencontohkan, dalam kasus J-Hope dan Suga 'BTS'. J-Hope lahir pada 18 Februari 1994, sementara Suga lahir pada 9 Maret 1993. Seharusnya, kedua pria ini dianggap sebagai teman seumuran, namun nyatanya, J-Hope memanggil Suga sebagai kakak.
Suga 'BTS' (Foto: Facebook @bangtan.official)
zoom-in-whitePerbesar
Suga 'BTS' (Foto: Facebook @bangtan.official)
"Hoseok (J-Hope), seorang pria kelahiran 1994, seharusnya masuk sekolah setahun lebih cepat dan menjadi teman dengan Yoongi (Suga), pria kelahiran 1993," sebut Eun-ju.
ADVERTISEMENT
"Akan tetapi, Hoseok sengaja tidak lebih cepat masuk sekolah. Jadinya, ia bukan teman seumuran Yoongi," tambahnya.
Rupanya, keunikan cara penghitungan usia Korea Selatan tidak berhenti sampai di situ saja. Ada berbagai pendapat yang menyatakan kapan sebenarnya seseorang dianggap bertambah usia di Negeri Ginseng itu.
Dalam sebuah berita, Taewoo Kim, editor lifestyle untuk HuffPost mengatakan bahwa usia orang Korea akan bertambah tiap tahun baru Masehi, atau tiap tanggal 1 Januari, dan bukan pada ulang tahun mereka.
Bayi-bayi dari Asia (Foto: www.un.org)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi-bayi dari Asia (Foto: www.un.org)
"Jadi, bayi yang lahir pada 31 Desember 2017, akan berusia 2 tahun sekarang (2018)," sebutnya.
Meski demikian, ada juga pendapat lainnya. BBC melansir bahwa usia seseorang dihitung sejak hari pertama dalam kalender bulan, dan bukan berdasarkan hari ulang tahun mereka.
ADVERTISEMENT
Bila mengikuti sistem ini, berarti seseorang akan bertambah usia setiap Imlek atau tahun baru China tiba.
Bagaimana pendapatmu?