K-Profile: Cerita Izzi Isman Kuliah di Kampus Bergengsi di Korsel

22 Juli 2018 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita Izzi Isman kuliah di kampus bergengsi di Korea Selatan. (Foto: Instagram/izziisman)
zoom-in-whitePerbesar
Cerita Izzi Isman kuliah di kampus bergengsi di Korea Selatan. (Foto: Instagram/izziisman)
ADVERTISEMENT
Para fans K-Pop di Tanah Air mungkin sudah tidak asing dengan nama Izzi Isman. Wanita yang baru saja menginjak usia 20 tahun ini dikenal sebagai selebgram, penggemar K-Pop, juga jadi salah satu mahasiswi universitas bergengsi di Korea Selatan, Yonsei University.
ADVERTISEMENT
Bukan hal mudah bagi Izzi untuk bisa beradaptasi dengan sistem pendidikan di Korea Selatan. Terlebih sebelumnya, wanita yang pernah bermain dalam film 'Modus Anomali' ini sempat sekolah di Amerika Serikat. Ia mengatakan, awalnya ia sama sekali tak ada rencana untuk menempuh pendidikan di Negeri K-Pop tersebut.
"Aku enggak pernah planning untuk kuliah di Korea. In fact, dari SMP aku mulai sekolah di international school karena kurang cocok sama education system-nya Asia. Tahun 2014, aku pindah ke Seattle untuk kuliah di sana. Sempat di Seattle sekitar 1.5 tahun, tapi karena environment yang kurang cocok dan juga personal circumstances, aku sempat down dan cuti sekolah," ungkap Izzi saat dihubungi kumparanK-Pop via surat elektronik.
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
zoom-in-whitePerbesar
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
Setelah menghabiskan waktu rehat, Izzi pun mencoba untuk mendaftar kuliah di Yonsei University, salah satu kampus bergengsi di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut tidak ada persiapan khusus yang dilakukan, karena ia sendiri sudah punya kemampuan berbahasa Korea, jauh sebelum memutuskan untuk kuliah di sana. Namun ia tentu harus kembali beradaptasi dengan sistem pendidikan di Korea.
"Sebenarnya enggak banyak. Again, karena aku sudah bisa bahasa Korea sebelum apply ke sana. Tapi most students will usually go to 어학원 or language school selama dua tahun sebelum apply," kata wanita bernama lengkap Izzati Amara Isman.
Izzi mengatakan sistem pendidikan di Korea memiliki passing grade yang tinggi. Ditambah dengan tingkat persaingan antar pelajar yang ketat, membuat dirinya juga harus terus bekerja keras agar mencapai nilai yang diinginkan.
"Kebanyakan kampus di Korea memakai 상대평가 or relative grading. Yang berarti top 35 persen di kelas tersebut harus mendapat A, 35 persen lain harus mendapat B, dan sisanya C dan kebawah. Kalau kamu dapat poin 95 tapi murid-murid lain dapat 96 ke atas, kamu bisa dapat C," ungkap wanita yang menggemari boyband EXO ini.
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
zoom-in-whitePerbesar
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
Ia juga menjelaskan bagaimana persaingan ini sangat tidak sehat dan memberikan tekanan hebat bagi para pelajar di Korea.
ADVERTISEMENT
"(sistem) itu menciptakan persaingan yang konyol dan sangat tidak sehat, dalam arti bahwa kamu merasa sudah melakukan yang terbaik, itu saja tidak cukup. Ini juga kadang membuat kita kecewa, karena meski sudah bekerja sangat keras dan mendapat poin yang bagus, tapi mungkin kita jadi enggak dapat nilai yang sepantasnya. Saking paranoidnya, kita jadi takut salah jawab, karena pertanyaan yang salah bisa bikin GPA kita yang harusnya 4,0 jadi malah 3,7," jelas Izzi.
Izzi saat festival tahunan di Yonsei University. (Foto: Instagram/izziisman)
zoom-in-whitePerbesar
Izzi saat festival tahunan di Yonsei University. (Foto: Instagram/izziisman)
Tidak hanya sistem penilaian yang tinggi, jauh dari rumah juga menyebabkan Izzi sering kangen dengan keluarganya di Indonesia. Terlebih saat ia jatuh sakit.
"Aku ingat menelepon mamaku, nangis karena sudah belajar selama tiga hari, bahkan tanpa tidur, aku tidak mendapat nilai yang seharusnya. Selain dari itu (sistem penilaian), semester ini aku sempat dilarikan ke gawat darurat dua kali karena severe bladder infection. Aku yakin, kalau kalian tinggal di luar negeri tanpa keluarga, kalian tahu rasanya sangat buruk jika sakit."
ADVERTISEMENT
"Sakit pilek saja sudah bikin kangen rumah dan pengin dekat ibu. Aku orangnya enggak gampang sakit, enggak pernah masuk emergency room, enggak pernah dirawat. Dan ini pertama kali terjadi waktu aku di Korea, dan (rasanya) sangat buruk karena harus melewati itu semua tanpa keluarga," ungkap Izzi.
Meski begitu, kuliah di Korea juga memberikan pengalaman budaya yang cukup kuat dan menyenangkan bagi Izzi. Salah satunya adalah adanya festival kampus yang mendatangkan artis-artis ternama Korea Selatan, juga persaingan sehat antar kampus bergengsi di sana.
"Salah satu alasan kenapa aku pindah dari AS ke Korea adalah kurangnya kebudayaan (di AS). University culture is very solid here in Korea. Setiap tahun kita (Yonsei) ada semacam school festival yang dimeriahkan oleh penyanyi-penyanyi dari Psy, Blackpink, Zico, IU, Sunmi, dan lain-lain."
ADVERTISEMENT
"Kita juga punya lagu-lagu sekolah kita sendiri dan juga cheerleaders (yang jauh beda dengan cheerleaders umumnya) untuk event terbesar tiap tahun nya yaitu 연고전 yang merupakan serangkaian pertandingan olahraga antar dua kampus ternama: Yonsei and Korea University. It’s always fun to go and feel the school spirit," tutur Izzi.