K-Profile: Epik High, Pionir Musik Hip-Hop Korea Selatan

23 Oktober 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epik High (Foto: Facebook/@EPIKHIGH)
zoom-in-whitePerbesar
Epik High (Foto: Facebook/@EPIKHIGH)
ADVERTISEMENT
Sudah 15 tahun Epik High berkarier di industri musik Korea Selatan. Selama itu pula, trio hip-hop yang terdiri dari Tablo, Mithra Jin, dan DJ Tukutz ini sudah menghasilkan musik inspiratif yang membekas di hati penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Trio ini mengawali kariernya pada Oktober 2003, saat mereka merilis album berjudul 'Map of The Human Soul'. Sejak saat itu, mereka sudah mencetak berbagai karya hits, yang terus populer hingga saat ini. Sebut saja, lagu-lagu seperti 'Fly', 'Run', juga 'Umbrella'.
Dalam story ini, kumparanK-Pop merangkum singkat profil grup yang berawal dari dunia musik underground ini.
Awal karier dan perjalanan menuju kesuksesan
Epik High mengawali karier di tahun 2003, saat gaya musik hip-hop belum populer di Korea Selatan. Meski begitu, mereka tidak pernah ragu untuk menunjukkan gaya musik yang mereka cintai. Epik High selalu menghadirkan musik yang kritis, vokal mengenai berbagai macam masalah, namun tetap enak dinikmati.
Ada banyak tema yang pernah diangkat oleh Epik High, mulai dari kritik sosial, politik, hingga masalah percintaan. Tema itu diolah bersama liriknya yang kompleks, lugas, namun memiliki struktur yang indah dan mengena. Misalnya, 'Pieces of You', 'Home is Far Away', juga 'Shoebox'.
ADVERTISEMENT
Bila ditarik ke belakang, Epik High pertama meraih kesuksesan komersial pada 2005, dua tahun sejak mereka melakukan debut. Saat itu, mereka merilis 'Fly', title track dari album ketiga yang berjudul 'Swan Songs'.
Lagu ini membawa Epik High memenangkan posisi nomor satu di berbagai acara musik Korea Selatan, sekaligus menjadi soundtrack untuk game 'FIFA 07' dan 'Pump It Up'.
Setelahnya, grup pelantun 'New Beautiful' ini juga memenangkan berbagai penghargaan musik, yang semakin meningkatkan status mereka sebagai musisi.
Mereka pernah memenangkan penghargaan 'Album of The Year' dari Mnet Asian Music Awards' untuk album yang berjudul 'Remapping The Human Soul' dan juga 'Song of the Year'-October dari Gaon Chart Music Awards. Hal ini menunjukkan bahwa musik Epik High tidak kalah populer dengan lagu dari genre mainstream, termasuk K-Pop.
ADVERTISEMENT
Kepiawaian membawakan berbagai genre musik
Meski memiliki dasar musik hip-hop, Epik High tidak pernah terpaku pada satu jenis genre saja. Trio ini telah mencoba berbagai jenis musik yang bisa jadi pilihan penggemar. Mulai dari lagu bertempo cepat yang cocok dibawakan di atas panggung, lagu yang dipenuhi kemarahan, hingga lagu melankolis yang menggambarkan kesedihan.
Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan gaya musik yang substansial dalam diri Epik High. Perubahan ini mungkin akan lebih mudah dirasakan oleh mereka yang telah lama mengikuti karier Epik High.
Sebelum tahun 2010, grup ini masih lebih banyak menghadirkan lagu-lagu bertempo cepat, dengan lirik yang berisi suntikan semangat, juga gaya yang terkadang komikal. Namun, belakangan ini, gaya musik mereka lebih condong ke arah kontemplatif, dengan musik dan lirik yang lebih melankolis, namun memiliki kesan semakin matang dan mendalam.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, pendengar bisa menemukan perbedaan ini dengan membandingkan title track di era sebelum tahun 2010 dan sesudahnya. Misalnya, dalam lagu 'Run' (2010) dengan 'Home Is Far Away' (2017). Kedua lagu yang berjarak tujuh tahun ini memiliki gaya yang sangat berbeda, meski pesannya tetap mengena bagi pendengarnya.
Tim yang saling melengkapi
Epik High. (Foto: Facebook/@EPIKHIGH)
zoom-in-whitePerbesar
Epik High. (Foto: Facebook/@EPIKHIGH)
Epik High terdiri dari tiga orang anggota yang tidak terpisahkan, yaitu Tablo, Mithra Jin, dan DJ Tukutz. Soompi melansir, Tablo pernah mengatakan bahwa setiap anggota merepresentasikan 1/3 dari Epik High--dengan arti bahwa mereka tidak akan lengkap kecuali bertiga.
Selama lima belas tahun terakhir, ketiga pria ini telah bekerja sama dalam menghadirkan musik yang mengekspresikan diri mereka, sekaligus menyentuh hati penggemar. Mereka menghasilkan lirik yang menyentuh, juga beat yang bisa membuat para pendengarnya mengangguk-anggguk menikmati.
ADVERTISEMENT
Terkait timnya, Tablo pernah menceritakan, saat masih muda mereka bertiga berkumpul, dengan tujuan membuat musik bersama-sama. Meski demikian, jalan mereka awalnya tidak mulus, karena perbedaan yang mereka miliki.
Namun, daripada menganggapnya sebagai kesulitan, hal ini dilihat ketiganya sebagai tantangan.
"Saat itu, hip-hop tidak terlalu besar di Korea. Ada batasan soal berapa jumlah album hip-hop yang bisa terjual. Angkanya sangat rendah, sekitar 50.000, sepertinya. Ketika itu, kami berpikir, kami harus mendobrak batasan itu," sebutnya.
Tablo Epik High. (Foto: Facebook/@epikhigh)
zoom-in-whitePerbesar
Tablo Epik High. (Foto: Facebook/@epikhigh)
Sejauh ini, Epik High berhasil melalui berbagai tantangan dan tetap solid sebagai tim. Ini termasuk ketika karier mereka mengalami goncangan di tahun 2010, saat Tablo dituduh memalsukan pendidikannya oleh para haters.
Tuduhan ini berjalan cukup lama dan Tablo harus berjuang keras untuk membuktikan dia memang lulus dari program magister di Stanford University. Meski akhirnya dia berhasil membuktikannya, kasus ini sudah terlanjur menyakitinya dan orang-orang terdekatnya. Tablo juga sempat mengatakan dia 'tidak memiliki tenaga lagi untuk bermusik' setelah kasus itu.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, Tablo berhasil mengatasi hambatan itu dan terus bermusik. Begitu pula dengan Epik High. Goncangan itu tidak membubarkan Epik High. Mereka terus melaju sebagai tim, dengan tujuan menghasilkan musik bersama-sama.
Kesuksesan Internasional
Epik High tidak hanya dinilai sukses di Korea Selatan, tetapi juga di kalangan musik internasional. Lagu-lagu yang dirilis, selalu mendapat komentar positif dari para penggemar internasional. Musik dan pesannya dirasa merasuk ke hati para pendengar.
Kesuksesan Epik High secara internasional juga bisa dilihat dari rekam jejak pergelaran konser di luar Korea. Dilansir Soompi, pada 2016, Epik High menjadi musisi Korea pertama yang diundang untuk tampil di Coachella, salah satu ajang musik paling populer di California, AS.
Selain itu, mereka juga pernah memamerkan kemampuan di panggung SXSW 2015, sebuah festival musik internasional yang digelar di Austin, Texas. Saat itu, mereka berbagi panggung dengan para musisi Korea lain dalam acara bertajuk 'K-Pop Night Out', memamerkan kemampuan di hadapan para penikmat musik di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Inspirasi bagi musisi lain
Epik High (Foto: Facebook  @EPIKHIGH)
zoom-in-whitePerbesar
Epik High (Foto: Facebook @EPIKHIGH)
Tak sedikit musisi muda Korea yang mengidolakan trio ini. Lewat berbagai kesempatan, para musisi, termasuk penyanyi idola K-Pop, mengutarakan kekaguman mereka kepada Epik High.
Misalnya, Suga BTS yang mengatakan bahwa Epik High adalah salah satu role model-nya. Ada juga B.I iKON yang menyebut musik buatan Tablo sangat berkelas.