K-Profile: IU, Solois Digital Monster Korea Selatan

7 September 2018 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solois IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
zoom-in-whitePerbesar
Solois IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
ADVERTISEMENT
IU, penyanyi asal Korea Selatan, dikenal sebagai seorang penyanyi bergelar 'digital monster' (digimon). Artinya, setiap lagu yang dirilisnya pasti populer di kalangan pendengar musik Korea Selatan dan banyak laris diputar di layanan musik digital.
ADVERTISEMENT
Namun, predikat ini tidak diraihnya secara mudah. Sejak mengawali karier di tahun 2008, dengan kerja keras dan konsistensi dalam menciptakan lagu-lagu yang berkualitas, membawanya ke posisi penyanyi Korea yang paling diperhitungkan.
Seperti apakah perjalanan karier IU? Yuk, simak dalam story berikut.
1. Awal Karier
IU mengawali kariernya di industri hiburan Korea Selatan pada 2008. Saat itu, penyanyi bernama asli Lee Ji Eun ini baru berusia 15 tahun, dan hanya menjalani masa trainee selama satu tahun. Kala itu, dia merilis mini album berjudul 'Lost and Found'.
Saat baru melakukan debut, IU kerap membawa lagu-lagu ceria nan imut. Sebut saja, dalam lagu-lagu seperti 'Marshmallow' dan juga 'Boo'. Konsistensinya dalam menggunakan konsep tersebut membuatnya mendapat julukan 'nation's little sister', atau adik perempuan yang disayangi oleh publik Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Nama IU pertama kali melejit lewat mini album 'Real' dan title track-nya, 'Good Day'. Lagu yang menceritakan mengenai rasa cinta ini, sempat bertahan di puncak Gaon Chart selama dua minggu setelah dirilis, juga meraih posisi puncak pada November 2011.
Tak hanya itu, 'Good Day' juga menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat Korea karena adlib atau nyanyian dengan nada tinggi yang dibawakan IU di bagian akhir lagu tersebut. Bagian ini sering disebut dengan 'nyanyian 3 oktaf' dan ditirukan oleh banyak penyanyi idola K-Pop hingga saat ini.
2. Meniti karier menuju kesuksesan
Solois IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
zoom-in-whitePerbesar
Solois IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
Sejak merilis 'Good Day', karier IU mengalami peningkatan popularitas yang signifikan. Ia pun mulai meniti kesuksesan, dengan konsisten merilis lagu-lagu yang bisa dinikmati publik Korea, sekaligus tampil dalam berbagai tayangan televisi.
ADVERTISEMENT
Contohnya, seperti yang dilakukannya pada tahun 2011. Setelah merilis mini album 'Real', IU melanjutkan kariernya lewat mini album berjudul 'Real+'. Title track dari EP (extended play/mini album) tersebut, 'Only I Didn't Know', juga berhasil memuncaki chart Korea Selatan.
Tak lama berselang, IU membintangi drama 'Dream High', tampil di acara ice skating 'Kim Yuna: Kiss & Cry', juga bernyanyi di acara 'Immortal Songs 2'. Semua penampilan ini, ditambah dengan totalitas IU di depan kamera, membantu membuat namanya semakin familiar di hadapan publik Korea Selatan.
Popularitas ini kemudian dipertahankan oleh IU dengan merilis lagu-lagu seperti seperti 'Last Fantasy' dan 'Red Shoes'. Tak cuma itu, sejak 2011, dia juga mulai menjajal kemampuannya dalam membuat lagu-lagunya sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Menjadi digital monster
Saat ini, IU dikenal sebagai salah satu 'digital monster' di Korea Selatan. Istilah ini diberikan kepada para penyanyi yang selalu berhasil merajai chart musik digital Korea Selatan saat merilis lagu baru.
Contoh dari lagu-lagu IU yang sukses merajai chart musik digital Korea adalah 'Palette' (feat G-Dragon), 'Through the Night', juga 'Autumn Morning'. Tidak hanya merajai chart musik Korea, lagu-lagu ini juga sempat bertahan cukup lama di chart tersebut setelah dirilis dan meraih predikat 'perfect all kill'.
'Perfect all kill' sendiri berarti lagu tersebut merajai setiap chart musik digital besar di Korea Selatan, baik secara real-time, mingguan, maupun harian.
Nama 'IU' pun seolah telah menjadi jaminan mutu. Setiap lagu yang dibawakannya selalu merajai chart musik Korea, dan menjadi sangat populer. Tidak hanya lagu-lagu solo, lagu kolaborasi yang menyertakannya, juga mendominasi tangga lagu Korea.
ADVERTISEMENT
Misalnya, 'Soulmate' yang baru saja dirilis bersama rapper dari boyband K-Pop Block B, Zico. Single kolaborasi ini berhasil mengalahkan lagu-lagu seperti 'Way Back Home' milik Shaun, 'Dance The Night Away' milik Twice, juga 'Ddu-du Ddu-du' milik Blackpink.
4. Kontroversi konsep pedofilia
Karier IU tidak selalu mulus. Pada 2015, dia sempat tercekal kasus konsep pedofilia. Kontroversi ini merundungnya karena konsep 'Zeze', salah satu lagu dalam album 'Chat-shire' yang dirilis di tahun tersebut.
Dilansir Inquirer, lagu ini terinspirasi dari karakter bernama Zeze dalam novel 'My Sweet Orange Tree'. Zeze adalah seorang bocah berusia 5 tahun yang imaginatif, namun mengalami penyiksaan fisik dan akhirnya berteman dengan sebuah pohon jeruk.
Hal ini kemudian menjadi masalah karena lirik lagunya yang dianggap terlalu sugestif. Contohnya, dalam bagian yang berbunyi, "Kamu sangat naif tapi sebenarnya licik. Kamu mungkin tampak transparan seperti seorang anak kecil, tapi sesuatu tentangmu itu kotor."
ADVERTISEMENT
Selain itu, deskripsi IU mengenai Zeze juga memperparah keadaan. Dia mendeskripsikan Zeze sebagai sosok yang seksi.
"Zeze itu inosen tapi kejam di beberapa aspek. Dia adalah seorang karakter yang punya banyak paradoks. Itulah mengapa aku merasa dia memesona dan seksi," sebut IU.
Kasus ini pun menuai kontroversi, ada yang mengecam namun ada juga yang membela sang penyanyi. Pada akhirnya, IU pun meminta maaf atas kontroversi ini.
"Aku bersumpah tidak menulis lirik lagu ini dengan maksud untuk menjadikan seorang anak berusia 5 tahun sebagai objek seksual," sebutnya.
Dia juga meminta maaf karena telah menggambarkan sosok Zeze dengan sebutan 'seksi', sekaligus meminta agar publik mengerti bahwa ia hanya terinspirasi dari karakter dalam buku itu, namun tidak menjadikannya sebagai karakter utama.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari permintaan maafnya, IU tetap mendapat kritik keras karena tindakannya ini.
5. Karier sebagai aktris
Solois Korea Selatan IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
zoom-in-whitePerbesar
Solois Korea Selatan IU. (Foto: Facebook/@iu.loen)
Tidak hanya berkarier di dunia tarik suara, IU juga memijakkan kakinya di dunia seni peran.
Penyanyi yang dikenal berteman dekat dengan Jiyeon T-ara ini memulai kariernya di dunia akting lewat perannya sebagai Kim Pil Sook di drama 'Dream High' pada 2011. Drama tersebut mendapat popularitas yang cukup tinggi di Korea Selatan dan juga negara lainnya. Hal ini memunculkan perhatian publik terhadap IU sebagai seorang aktris.
Sejak saat itu, pelantun 'Don't Like Her' ini telah membintangi banyak drama Korea Selatan. Di antaranya adalah 'You Are the Best! Lee Soon Shin', 'The Producers', 'Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo', hingga 'My Mister'.
ADVERTISEMENT
Terkait kualitas akting, penyanyi sekaligus penulis lagu ini sempat beberapa kali mendapat kritikan pedas dari para penonton. Sebagian penonton merasa bahwa akting IU terlalu kaku dan tidak cocok untuk posisi karakter utama. Khususnya, dalam drama 'Moon Lovers' di tahun 2016.
Seolah mendapat motivasi dari kritikan publik, IU tampil dalam sebuah drama Korea dan meningkatkan kualitas aktingnya. Ini terbukti saat ia membintangi 'My Mister' pada 2018. Saat itu, lebih banyak orang yang memuji serial TV tersebut, dan tak banyak yang mengeluhkan akting IU.
6. Kehidupan pribadi
Selain karena kehidupan profesionalnya, IU sempat beberapa kali menjadi sorotan karena kehidupan pribadinya.
Contohnya, saat dia menjadi buah bibir karena fotonya bersama anggota boyband K-Pop Super Junior, Eunhyuk. Di tahun 2012, IU sempat 'tidak sengaja' mengunggah fotonya yang terlihat mesra dengan Eunhyuk.
ADVERTISEMENT
Meski LOEN Entertainment sudah sempat membantah mengenai hal tersebut, netizen tidak lantas percaya dengan kabar itu. Malah, sempat beredar kabar miring mengenai pernikahan dan kehamilan IU--yang juga dibantah oleh penyanyi bersuara tinggi ini setelahnya.
Selain itu, IU juga pernah menjadi sorotan ketika kabar mengenai kisah percintaannya dengan penyanyi Jang Ki Ha. IU sempat menjalin asmara dengan pria yang lebih tua 11 tahun darinya itu selama empat tahun, yaitu dari 2013 hingga 2017.