Kronologi Ancaman Bom dan Pembunuhan yang Ditujukan pada Apink

22 November 2017 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Girlband Korea, Apink. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Girlband Korea, Apink. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Teror berupa ancaman beberapa kali menerpa girlband Apink. Teror kebencian ini terjadi berulang kali hingga membuat para anggotanya frustrasi dan cemas. Fans pun merasa khawatir dan dibuat tidak nyaman karena keinginan untuk bertemu sang idola malah diwarnai ancaman.
ADVERTISEMENT
Tahun 2017 sepertinya menjadi tahun penuh cobaan bagi Apink. Ancaman bom dan pembunuhan yang ditujukan kepada mereka terus menerus terjadi. Yang terbaru adalah ancaman bom yang ditujukan kepada Eunji 'Apink' saat dirinya hadir dalam acara konferensi pers drama terbarunya 'Untouchable', baru-baru ini.
Lalu, sejak kapan ancaman ini terjadi dan apa yang membuat polisi kesulitan untuk menangkap pelaku?
14 Juni 2017
Teror yang ditujukan kepada Apink pertama kali terjadi pada Juni 2017. Saat itu, sejumlah media Korea Selatan melaporkan sejumlah polisi datang ke kantor agensi Apink, Plan A Entertainment, setelah pihak kepolisian menerima telepon yang mengancam akan membunuh anggota Apink.
Kala itu, anggota Apink tengah menggelar rehearsal di tempat lain, sehingga pihak agensi harus mengirimkan polisi untuk memastikan keamanan bagi Chorong, Bomi, Eunji, Naeun, Namjoo, dan Ha young.
ADVERTISEMENT
Melalui Twitter resmi Apink, pihak agensi kemudian menjelaskan kronologi ancaman tersebut.
"Sejumlah polisi datang ke kantor Plan A pada hari Rabu, 14 Juni sekitar pukul 08.30, setelah menerima telepon ancaman untuk Apink. Permintaan perlindungan untuk Apink pun kami layangkan."
"Kami bekerjasama dengan polisi mencari tahu dan menghukum pelaku di balik ancaman tersebut, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Apink di masa yang akan datang," tulis Plan A.
15 Juni 2017
Satu hari setelah ancaman pembunuhan kepada Apink merebak, media Korea, Osen, merilis sebuah berita mengejutkan terkait pelaku yang menjadi biang kerok atas ancaman pembunuhan anggota Apink. Si pelaku menghubungi redaksi Osen dan memberikan pernyataan soal alasan dirinya mengirimkan ancaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa tidak benar ancaman bom yang ia lakukan adalah karena agensi Apink, Plan A menuntut dirinya karena komentar negatif. Ternyata, motif sebenarnya dari ancaman tersebut dikarenakan pria yang mengaku fans Apink tersebut merasa marah dan kesal kepada Apink.
"Alasannya adalah, karena saya kesal Apink pergi ke acara kencan buta tapi pasangan mereka hanyalah aktor trainee," ujar pria tersebut.
Girl grup Korea Selatan, Apink. (Foto: A Plan Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Girl grup Korea Selatan, Apink. (Foto: A Plan Entertainment)
Pelaku mengatakan ia merasa kecewa dan dikhianati karena Apink yang namanya sudah tenar harus dipasangkan dengan calon aktor.
"Saya merasa dikhianati. Saya menelepon agensi dan memberikan komplain, tapi jawaban mereka sangat tidak jelas dan mengatakan bahwa mereka juga tidak tahu. Itu membuat saya marah. Jadi saya menelepon polisi dan mengirimkan ancaman pembunuhan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
26 Juni 2017
Pelaku yang mengaku sebagai Pink Panda's (fans Apink) ini ternyata tak berhenti meski sudah mengakui perbuatannya. Ia kembali melakukan teror dengan membuat ancaman bom melalui telepon. Saat itu Apink tengah bersiap untuk menggelar showcase comeback mereka.
Saat itu dikabarkan Apink, fans, orang tua anggota Apink, dan seluruh staf yang hadir dibuat cemas dan lelah secara fisik dan mental setelah menerima ancaman tersebut.
29 Juni 2017
Apink kembali mendapat ancaman bom saat mereka akan tampil dalam acara musik KBS, 'Music Bank'. Dilansir Ilgan Sport, saat itu KBS menerima telepon yang mengatakan ada sebuah bom yang siap meledak di kantor KBS untuk mencelakai Apink.
Polisi langsung diterjunkan dan menyisir seluruh area KBS. Fans dan idola lain dievakuasi dan dijauhkan dari gedung KBS. Tim penjinak bom juga diturunkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan resminya, agensi Plan A mengatakan mereka mencurigai ancaman ini datang dari pelaku yang sama, yang sebelumnya juga melakukan teror dengan mengirim ancaman pembunuhan dan bom kepada Apink.
30 Juni 2017
Pihak kepolisian Korea yang melakukan investigasi mengetahui keberadaan pelaku. Mereka mengatakan pelaku berada di luar Korea Selatan. Saat itu pihak kepolisian tidak menyebut negara asal si pelaku. Namun dari isu yang menyebar di kalangan fans, pelaku merupakan seorang pria berdarah Amerika-Korea yang tinggal di Canada.
11 Juli 2017
Pelaku rupanya sangat haus akan perhatian. Setelah memberikan teror kepada Apink, ia juga mengirimkan ancaman bom kepada Presiden Park Geun-hye yang saat itu masih menjabat sebagai kepala negara Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Allkpop, pelaku mengatakan ia tidak suka dengan pemerintahan Korea Selatan dan berniat untuk meledakkan The Blue House atau Gedung Kepresidenan Korea.
Pelaku juga mengatakan dirinya sudah menyiapkan dua senjata dari Rusia dan akan menyerang lingkungan pemerintah Korea.
Saat itu, pemerintah Korsel langsung bertindak dengan mengirim interpol untuk melakukan investigasi. Diketahui pria yang melakukan ancaman ini menggunakan nomor telepon Canada.
19 Oktober 2017
Selang beberapa bulan setelah ancaman bom kepada Presiden Park Geun-hye, pelaku yang sempat menghilang kembali menjalankan aksi terornya. Kali ini ia mengirimkan ancaman ke Dongguk University.
Kala itu, Dongguk University sedang menggelar sebuah acara yang salah satu bintang tamunya adalah Naeun 'Apink'.
ADVERTISEMENT
20 Oktober 2017
Ancaman bom juga menimpa Chorong 'Apink' yang saat itu tengah menghadiri 'Bucheon International Anime Festival' sebagai duta kehormatan. Sayang, acara tersebut juga terganggu karena ulah pelaku yang mengirimkan ancaman bom yang akan meledak pukul 18.00 waktu setempat.
22 Oktober 2017
Lagi-lagi ancaman bom menimpa anggota Apink. Kala itu, para anggota Apink tengah menghadiri acara 'Busan One Asia Festival 2017'. Pelaku menelepon penyelenggara dan mengatakan dirinya sudah menaruh bom di Busan Asiad Main Stadium.
Dalam investigasi kasus ancaman bom ini, polisi mengatakan pelaku menggunakan nomor pribadi internasional. Akibat ulah tidak bertanggung jawab ini polisi harus berjaga semalaman dan memastikan acara berjalan lancar dan aman.
21 November
Teror bom kembali datang. Kali ini, Eunji 'Apink' yang menjadi korban. Dalam konferensi pers drama terbaru Eunji yang bertajuk 'Untouchable', seorang pria menelepon pihak gedung dan mengatakan akan meledakkan bom dengan alasan dendam.
ADVERTISEMENT
Ancaman tersebut tidak terbukti, namun hal ini menyebabkan Eunji menjadi frustrasi dan lelah karena ulah pelaku yang membuat cemas banyak orang.
Eunji Apink angkat bicara soal teror bom. (Foto: instagram/artist_eunji)
zoom-in-whitePerbesar
Eunji Apink angkat bicara soal teror bom. (Foto: instagram/artist_eunji)
Polisi sendiri masih kesulitan untuk menangkap pelaku karena pelaku diduga berkewarganegaraan Amerika-Canada. Pihak kepolisian Korea sendiri sudah meminta bantuan kepada polisi Canada dan Amerika untuk bisa membantu menangkap pelaku.
"Walau dia diduga berdarah Korea, namun pelaku bukan warga negara Korea. Sehingga cukup sulit untuk melakukan penangkapan. Terlebih, ini juga melibatkan 3 negara, Korea, Amerika Serikat, dan Canada. Permintaan bantuan investigasi juga sudah kami lakukan bahkan mengirim interpol. Meski kasus ini sangat serius, namun belum tentu kasus ini juga terlalu penting bagi negara," ujar narasumber kepolisian seperti dilansir Soompi.
ADVERTISEMENT
"Faktor yang paling penting adalah langkah yang diambil pihak berwajib Amerika Serikat dan Kanada. Jika mereka menganggap pelaku sebagai orang gila yang membuat laporan palsu, maka prosesnya tidak akan menguntungkan. Apa yang bisa kita (polisi Korea) lakukan sangat terbatas," ujar perwakilan dari pihak kepolisian Korea.
"Tapi, jika kerja sama polisi AS dan Canada berjalan dengan baik, sangat mungkin untuk menghukum tersangka berdasarkan hukum Korea Selatan. Tingkat hukuman akan ditentukan oleh pengadilan," lanjutnya.