Petisi Hentikan Dispatch Capai 200.000 Tanda Tangan

17 Juli 2018 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petisi Hentikan Dispatch Capai 200.000 Tanda Tangan (Foto: Wikipedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Petisi Hentikan Dispatch Capai 200.000 Tanda Tangan (Foto: Wikipedia Commons)
ADVERTISEMENT
Petisi yang dibuat untuk menghentikan pemberitaan yang dibuat media Korea, Dispatch, sudah mencapai 200.000. Ini artinya, pemerintah Korea harus memberikan jawaban atas permintaan petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dukungan netizen agar media Korea Dispatch bisa dihentikan, sepertinya mencapai titik baru. Ini diketahui setelah sebuah petisi yang diunggah di situs resmi Blue House atau kantor Presiden Korea Selatan pada 26 Juni 2018 lalu, berhasil mengumpulkan lebih dari 200.000 tanda tangan.
Dilansir Soompi, petisi yang bertajuk 'Permintaan untuk menghentikan Dispatch' tersebut, berhasil mengumpulkan jumlah suara yang dibutuhkan dalam waktu tiga minggu. Ini lebih cepat dari waktu resmi yang ditentukan dalam aturan membuat petisi.
Dalam aturan membuat petisi di Korea Selatan, pihak pemerintah diharuskan memberikan pernyataan atau mengambil tindakan resmi, jika petisi yang dibuat berhasil mengumpulkan 200.000 suara dalam waktu 30 hari.
Kebanyakan orang yang setuju akan petisi ini merasa bahwa Dispatch tidak menghargai kehidupan pribadi selebriti Korea Selatan. Terlebih saat mereka membocorkan informasi pribadi suami dari aktris Choi Ji Woo.
ADVERTISEMENT
Melalui laporan eksklusifnya, pihak Dispatch merilis detail resmi mengenai umur, pekerjaan dan fakta bahwa suami dari aktris pemeran 'Winter Sonata' tersebut pernah mengubah namanya. Sedangkan Choi Ji Woo sendiri tak ingin membeberkan kehidupan pribadi sang suami karena bukan berasal dari kalangan public figure.
Keduanya bahkan melangsungkan pernikahan pada Maret 2018 secara rahasia.
Selain itu, Dispatch sebelumnya juga menuliskan artikel yang menyebutkan bahwa G-Dragon mendapat perlakuan khusus saat menjalani perawatan di rumah sakit militer. Namun, pihak kemiliteran mengungkapkan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar dan tidak ada perlakuan khusus kepada selebriti selama wajib militer.
"Selebriti juga manusia. Banyak hal yang tidak ingin diungkapkan oleh selebriti, dan kami menghargai kehidupan pribadi mereka. Tetapi Dispatch secara diam-diam mengikuti dan mengambil foto mereka, membuat gosip dan melanggar kehidupan pribadi para selebriti,” tulis sang pencetus petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Dispatch juga dikritik karena sering membuat rumor yang menyakiti bukan hanya sang selebriti, tetapi juga orang disekitarnya. Para koresponden meminta jika Dispatch jika tidak bisa ditutup, setidaknya pemerintah memberikan batasan kepada media tersebut dalam membuat berita seputar selebriti.