Round Up: Tuduhan Dispatch Atas Aliran Agama Menyimpang JYP

6 Mei 2018 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Park Jin-young. (Foto: jype.com)
zoom-in-whitePerbesar
Park Jin-young. (Foto: jype.com)
ADVERTISEMENT
Dunia hiburan Korea Selatan dihebohkan saat pendiri JYP Entertainment, Park Jin-young, disinyalir ikut serta dalam aliran agama menyimpang bernama sekte Salvation.
ADVERTISEMENT
Laporan mengenai hal itu pertama kali dilayangkan oleh media Korea Selatan, Dispatch, Selasa (2/5). Dalam artikel yang dirilis, mereka menyertakan 'bukti' berupa foto yang mengindikasikan Park Jin-young sedang menggelar ceramah agama yang terkait dengan sekte itu.
Meski Park Jin-young sudah membantah tuduhan tersebut, media yang juga dikenal sebagai media gosip ini bersikukuh bahwa sang CEO benar-benar terlibat. Pada akhirnya, pria yang dikenal dengan inisial JYP itu akan mengundang awak media untuk membuktikan kebenaran kasus ini, dengan menghadiri sesi ceramah lain yang akan digelar bulan September mendatang.
Seperti apa sebenarnya kronologi dari perseteruan antara Dispatch dan JYP? Berikut rangkumannya.
2 Mei 2018
Park Jin-young. (Foto: JYP Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Park Jin-young. (Foto: JYP Entertainment)
Pada Selasa (2/5), media Korea Selatan, Dispatch, merilis laporan yang menyebut Park Jin-young sebagai pengikut dari Evangelical Baptist Church of Korea, atau yang biasa dikenal dengan nama sekte Salvation di Korea. Sekte ini dianggap sebagai salah satu aliran menyimpang di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dispatch mengatakan, JYP menggelar acara keagaaman terkait sekte Salvation selama sekitar seminggu di bulan April. Laporan itu disertai dengan foto-foto acara yang menunjukkan sosok Park Jin-young dan temannya, aktor Bae Yong-joon, dalam acara tersebut.
Segera setelah artikel dirilis, JYP mengeluarkan sanggahan melalui Instagram pribadinya. Ia mengklaim tidak terlibat dengan sekte tersebut.
Menurutnya, ia hanya menggelar kajian Injil saja. Anggota kajian itu kini berjumlah 30 orang, yang diklaimnya berasal dari lingkungan pertemanannya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan membagikan dokumen yang bisa mendukung argumennya. Dokumen ini ia bagikan lewat Twitter dan berisi ceramah mengenai perjalanan religiusnya. Ia mempersilakan publik untuk menilai sendiri, apakah ada hal yang melenceng atau melanggar hukum dalam teks yang dibacakannya.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri postingan Instagramnya, Park Jin-young mengatakan bahwa Dispatch harus membayar perbuatan mereka jika terbukti melakukan pencemaran nama baik.
Yoo Byung-eun dan Park Jin-young. (Foto: Youtube/Link TV & Instagram/asiansoul_jyp)
zoom-in-whitePerbesar
Yoo Byung-eun dan Park Jin-young. (Foto: Youtube/Link TV & Instagram/asiansoul_jyp)
Setelah itu, sekte Salvation memberikan pernyataan yang menyebut, Park Jin-young bukan bagian dari kelompok agama mereka. Sekte ini menambahkan, artis itu juga tidak pernah memberikan donasi kepada mereka, seperti yang dituduhkan Dispatch.
Walau pihak-pihak terkait sudah memberikan sanggahan, warganet tetap ramai membicarakan mengenai hal ini. Utamanya, karena sekte Salvation disebut masih memiliki hubungan dengan mendiang Yoo Byung-eun, pemilik kapal feri Sewol yang tenggelam di tahun 2014.
Selain itu, beredar kabar bahwa istri Park Jin-young adalah keponakan dari Yoo Byung-eun. Ini menambah tinggi kecurigaan masyarakat terhadap Park Jin-young.
Padahal, saat tragedi Sewol terjadi, Park Jin-young sempat mengklaim bahwa ia tidak terlibat dengan sekte Salvation, juga bahwa ia tidak memiliki agama.
ADVERTISEMENT
Masih pada hari yang sama, pihak Bae Yong-joon mengatakan bahwa sang aktor tidak pernah terlibat dengan sekte Salvation. Mereka mengklaim, pria yang membintangi ‘Winter Sonata’ itu hanya hadir dalam acara kajian karena ia teman dekat Park Jin-young.
3 Mei 2018
Park Jin-young (Foto: Instagram @asiansoul_jyp)
zoom-in-whitePerbesar
Park Jin-young (Foto: Instagram @asiansoul_jyp)
Sehari setelah merilis artikel pertama, Dispatch merilis artikel baru mengenai Park Jin-young. Kali ini, mereka membeberkan hasil investigasi tambahan terhadap penyanyi tersebut.
Mereka mengklaim bahwa ruangan yang digunakan oleh Park Jin-young ada hubungannya dengan sekte Salvation. Menurut mereka, ruangan itu berada dalam gedung yang sempat dimiliki oleh seseorang yang terkait dengan sekte Salvation saat kapal feri Sewol tenggelam.
Dilansir Soompi, Dispatch mengatakan bahwa pada 19 Maret, mereka menerima telepon dari seorang informan yang mengaku sebagai anak dari salah satu anggota sekte Salvation.
ADVERTISEMENT
Mereka mengabarkan, informan ini merasa didesak oleh orang tuanya untuk menghadiri perkumpulan yang dipimpin oleh Park Jin-young supaya ia bisa ‘diselamatkan’.
Secara gamblang, Dispatch mengatakan, artikel itu membantah pembelaan Park Jin-young, sekaligus mematahkan omongan JYP yang mengatakan dia tidak beragama. Mereka juga menekankan bahwa mereka tidak merilis kasus Park Jin-young untuk menutupi kasus lain yang sedang ramai dibicarakan, yaitu skandal Samsung BioLogics.
Tentu saja, Park Jin-young tidak tinggal diam. Setelah Dispatch merilis artikel tersebut, ia kembali memberikan sanggahan lewat postingan Instagram.
JYP kembali mengatakan, ia tidak menggelar pertemuan sekte Salvation, melainkan sebuah diskusi agama terbuka. Menurutnya, pertemuan yang biasanya digelar dua kali dalam seminggu itu tidak dipandu oleh pastor dan memiliki format debat di antara para peserta. Ia mengaku melakukannya karena tidak ingin terlibat dengan golongan agama (denomination) manapun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia mengklaim bahwa sekarang terdapat sekitar 30 orang yang biasa ikut dalam pertemuan itu, yaitu para keluarga dan teman JYP dengan latar berbagai agama dan aliran, termasuk para anggota sekte Salvation yang merasa cocok dengan isi pertemuan. Ia menambahkan, pemilik gedung tempat ia melakukan pertemuan tidak terlibat dengan sekte Salvation.
JYP dengan yakin mengatakan bahwa istrinya juga tidak memiliki posisi apapun di sekte Salvation. JYP mengatakan bahwa hal ini bisa dibuktikan jika Dispatch mewawancarai sekte Salvation.
Park Jin-young juga mengajak para jurnalis untuk membuktikan perkataannya dengan menghadiri pertemuan agama yang akan digelar pada September. Menurutnya, ia menggelar pertemuan serupa setiap enam bulan sekali. Maka, pertemuan itu baru berlangsung di bulan September nanti.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri postingannya, dia berharap bahwa praktik jurnalisme tanpa konfirmasi terhadap subjek yang bersangkutan bisa berubah dengan adanya kejadian ini.