Survei: Pemberian Antibiotik Berlebih Sebabkan Anak Kegemukan

18 Januari 2018 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obesitas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obesitas. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat anak sakit, orang tua sering kali terserang panik dan ingin mencari jalan keluar secepatnya. Tak jarang, orang tua langsung membawa anak ke dokter dan berharap dokter segera memberi obat bahkan obat yang mengandung antibiotik.
ADVERTISEMENT
Padahal mungkin sebenarnya sakit yang diderita oleh anak Anda tidak memerlukan antibiotik. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dengan kekebalan tubuh misalnya, tidak memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Nah, terlalu sering minum antibiotik justru akan membuat bakteri jadi resisten alias kebal. Akibatnya? Bila di lain waktu diberi antibiotik sudah tidak akan mempan lagi. Itu sebabnya, jangan sembarangan memberi anak antibiotik ya, Moms. Jangan sampai karena ketidakpahaman kita, kesehatan anak yang jadi taruhannya.
Banyaknya ketidakpahaman orang tua tentang penggunaan antibiotik ini membuat Centers for Disease Control (CDC) and Prevention dan American Academy of Pediatrics (AAP) melakukan penyuluhan kepada dokter dan orang tua. Penyuluhan tersebut memberikan pengertian tentang penggunaan antibiotik yang benar pada anak.
ADVERTISEMENT
Dalam penyuluhan tersebut CDC dan APP menjelaskan jika seorang anak terserang flu, demam, dan batuk seharusnya tidak perlu mengonsumsi antibiotik. Hal itu dikarenakan flu, demam, dan batuk adalah awal gejala infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus. Sehingga pemberian antibiotik sebenarnya tidak akan menyembuhkan dan mencegah infeksi tersebut.
Jangan sembarang minum antibiotik. (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan sembarang minum antibiotik. (Foto: Thinkstocks)
Menurut CDC antibiotik perlu diberikan apabila flu, demam dan batuk yang diderita oleh anak berkelanjutan selama lebih 10 hingga 14 hari yang terjadi sepanjang hari, bukan hanya pada pagi dna malam hari saja. Batuk pada pagi dan malam hari biasanya merupakan alergi bukan disebbakan oleh infeksi sehingga tidak memerlukan antibiotik.
Tidak cukup sampai di situ, ada lagi hal lain yang harus Anda waspadai terkait antibiotik. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, anak-anak yang rutin mengsonsumsi antibiotik akan mengalami kegemukan dibandingkan mereka yang tidak. Penelitian tersebut dikhususkan pada sebuah antibiotik yang hampir digunakan setiap orang yaitu penisilin.
ADVERTISEMENT