Yoo Byung-eun, Pria yang Dikaitkan dengan JYP dan Aliran Agama Sesat

3 Mei 2018 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yoo Byung-eun dan Park Jin-young. (Foto: Youtube/Link TV & Instagram/asiansoul_jyp)
zoom-in-whitePerbesar
Yoo Byung-eun dan Park Jin-young. (Foto: Youtube/Link TV & Instagram/asiansoul_jyp)
ADVERTISEMENT
Nama Yoo Byung-eun kembali menjadi topik hangat di kalangan warganet. Pasalnya, pria yang tewas pada 2014 ini disebut-sebut sebagai pimpinan dari 'Salvation Sect', aliran agama sesat yang diduga diikuti oleh CEO JYP Entertainment.
ADVERTISEMENT
Laporan Dispatch soal keterlibatan CEO JYP Entertainment, Park Jin-young, dengan Salvation Sect yang pernah dipimpin Yoo Byung-eun merebak pada Rabu (2/5), kemarin. Banyak penggemar K-Pop yang mungkin bertanya-tanya soal sosok Yoo Byung-eun yang ramai diperbicangkan.
Yoo Byung-eun sendiri dikenal sebagai pemilik dari kapal feri Sewol yang tenggelam pada 2014 lalu. Dilansir koreatimes.co.kr, ia diduga terlibat bahkan memimpin Evangelical Baptist Church of Korea, atau yang biasa dikenal dengan nama Salvation Sect. Sebuah sekte keagamaan yang dianggap sesat. Keterlibatannya dalam aliran ini disebut-sebut sebagai cara untuk memperluas bisnis ilegalnya.
Sebuah tim investigasi khusus pernah dibuat untuk melacak transaksi ilegal antara sekte dan perusahaan yang dijalankan oleh Byung-eun dan dua putranya. Pada 1987, dilansir washingtonpost.com, ia pernah diinvestigasi atas keterlibatan dalam aliran agama sesat yang membuat 32 anggotanya melakukan bunuh diri massal. Saat itu, Byung-eun dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Byung-eun mengawali karier sebagai seorang pendeta, kemudian beralih menjadi pengusaha, fotografer dan kembali lagi menjadi seorang pengusaha.
Namanya menjadi topik panas saat kapal feri yang dikabarkan miliknya, tenggelam di bulan April 2014, dan menewaskan ratusan penumpang yang kebanyakan adalah pelajar yang tengah berwisata.
Pria yang lahir di Jepang ini menjadi buronan karena diduga menjadi penanggungjawab atas tenggelamnya kapal tersebut. Dilansir bbc.com, setelah kasus tenggelamnya Sewol, nama Byung-eun dikenal secara internasional karena menjadi buronan. Ia menjadi buronan pada perburuan terbesar dalam sejarah Korea Selatan. Ia dituduh bersalah atas kelalaiannya sebagai pemilik kapal feri Sewol.
Kala itu lebih dari 6.000 polisi dikerahkan untuk mencari Byung-eun. Polisi juga membuat sayembara bagi mereka yang berhasil menangkap Byung-eun, akan diberi hadiah sebesar 490.000 dolar AS atau setara dengan Rp 6,8 miliar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, polisi gagal menangkap Byung-eun hidup-hidup. Dilansir Associated Press, paman dari istri JYP ini ditemukan tewas membusuk dengan posisi mayat menghadap ke kebun aprikot dan mengenakan pakaian brand Italia mewah.
Di sekitarnya ditemukan botol squalene, atau yang juga dikenal sebagai bahan yang dibuat dari turunan minyak hati ikan hiu dan kadang digunakan sebagai pelembab. Ada juga dua botol anggur beras Soju, kaca pembesar dan kemeja.
Dikutip dari washingtonpost.com, tak jelas sebab kematian dari pria yang kala itu berusia 73 tahun. Namun tubuh Byung-eun ditemukan sudah sangat rusak dan membusuk dengan sangat cepat. Bahkan penemuan jasad Byung-eun sempat diragukan karena bentuknya yang sudah berubah. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan DNA lewat tulang belulang jasad tersebut.
ADVERTISEMENT
Empat tahun berlalu, nama Byung-eun muncul ke permukaan. Kali ini karena disangkut-pautkan dengan Salvation Sect dan selebriti sekaligus pemilik agensi JYP Entertainment, Park Jin-young.
Dispatch melansir, Jin-young mengikuti aliran yang pernah dipimpin Byung-eun, bahkan menjadi salah satu pemasok dana dalam sekte tersebut.
Dugaan keterlibatan JYP ini juga sempat membuat saham perusahaannya merosot tajam. Pada perdagangan, Rabu (2/5), harga saham per lembar JYP dibuka di kisaran 21.700 Korean Won (KRW) dan terus merosot hingga menyentuh angka 19.250 KRW. Harga saham ini turun 11 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
JYP sendiri membantah keterlibatannya dalam aliran tersebut.