10 Kondisi Kesehatan Ibu Hamil yang Membuat Kehamilannya Berisiko

12 September 2018 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kondisi kesehatan ibu hamil menjadi perhatian bidan dan dokter karena terkait erat dengan kesehatan dan keselamatan bayi maupun sang ibu sendiri. Sebab, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat membuat ibu atau bayinya berisiko mengalami masalah kesehatan selama kehamilan, kelahiran, atau setelah melahirkan. Dalam beberapa kasus, risiko yang muncul juga dapat mengancam jiwa ibu maupun bayinya.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa jika memiliki kehamilan berisiko tinggi, Anda perlu perawatan ekstra juga pemantauan tambahan oleh penyedia layanan kesehatan untuk membantu Anda menjalankan kehamilan yang sehat.
Lantas, apa saja kondisi kesehatan yang dapat membuat kehamilan Anda berisiko tinggi? Berikut 10 di antaranya:
Tes darah ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
1. Kelainan Darah
Jika Anda memiliki kelainan darah seperti thalasemia (kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika), maka kehamilan berisiko tinggi lebih mungkin menimpa Anda, Moms. Tidak hanya berpotensi buruk pada diri Anda, tapi juga pada janin Anda.
2. Penyakit Ginjal Krosnis
Jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis, kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran pada Anda. Selain itu,penyakit ginjal kronis juga mampu meningkatkan tekanan darah dalam tubuh, risiko preeklampsia dan kelahiran prematur.
Ilustrasi Ibu hamil depresi (Foto: Thinkstock)
3. Depresi
ADVERTISEMENT
Kehamilan dapat menimbulkan masalah kesehatan mental pada ibu. Apalagi bila sebelumnya Anda sudah memiliki masalah ini. Beberapa obat-obatan yang dipakai untuk mengatasi depresi juga dapat berpengaruh pada bayi Anda. Itu sebabnya, Anda perlu mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter atau bidan yang menangani kehamilan Anda kali ini.
4. Tekanan Darah Tinggi
Moms, Anda masih bisa memiliki kehamilan yang normal meski memiliki tekanan darah yang tinggi. Namun, jika permasalahan tekanan darah tinggi tidak segera diobati, hal ini bisa menghambat perkembangan bayi di dalam kandungan.
Komplikasi lain yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi adalah preeklampsia dan abruptio plasenta. Abruptio plasenta artinya plasenta lepas sebelum waktunya. Ini sangat berbahaya.
Perbandingan HTLV-1 dan HIV. (Foto: Centers for Disease Control and Prevention)
5. HIV atau AIDS
ADVERTISEMENT
Jika Anda memiliki HIV atau AIDS, bayi Anda dapat terinfeksi sebelum kelahiran, saat persalinan, atau ketika Anda menyusui. Untuk mencegahnya, dibutuhkan pengobatan khusus dan seksama.
6. Lupus
Ibu hamil yang menderita lupus dan penyakit autoimun lainnya berisiko mengalami persalinan prematur, preeklampsia, dan bayi lahir kecil. Kehamilan juga dapat meningkatkan kemungkinan penyakit Lupus kambuh atau semakin memburuk.
Ilustrasi Ibu Hamil Menghitung HPL (Foto: Pexels)
7. Usia Ibu
Bila Anda berusia 35 tahun atau lebih, atau sebaliknya belum berusia 20 tahun saat hamil, maka Anda memiliki risiko mengalami komplikasi dan masalah lain saat hamil. Karena itu, usia ibu saat hamil sangat diperhatikan oleh bidan atau dokter.
8. Kegemukan
Memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi sebelum kehamilan menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar dari diabetes gestasional, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi selama kehamilan Anda.
ADVERTISEMENT
Begitu juga saat bersalin nanti, wanita gemuk lebih mungkin membutuhkan persalinan dengan bantuan induksi atau persalinan melalui operasi caesar.
Penyakit tiroid tidak berbahaya asal ditangani dengan tepat. (Foto: Thinkstock)
9. Penyakit Tiroid
Baik tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi Anda jika kondisinya tidak terkontrol. Anda bisa mengalami keguguran, preeklampsia, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan kelahiran prematur.
10. Diabetes tipe 1 atau tipe 2
Jika diabetesnya tidak ditangani dengan baik, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi termasuk cacat lahir, tekanan darah tinggi, melahirkan bayi lebih awal, dan memiliki bayi yang sangat besar (makrosomia). Bayi Anda juga mungkin memiliki masalah dengan pernapasan, kadar glukosa rendah, dan penyakit kuning.
ADVERTISEMENT