10 Pertanyaan Mengganggu bagi Ibu Bekerja dan Cara Menjawabnya

6 Februari 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ibu bekerja. Foto: Thinkstock
Menjadi ibu bekerja memang tidak mudah. Harus pandai membagi waktu untuk anak, keluarga, dan juga pekerjaan. Namun, beban itu seakan tak berhenti di sana. Tak jarang, Anda juga harus dipusingkan dengan pertanyaan bahkan sindiran mengganggu dari orang-orang sekitar tentang pilihan Anda menjadi ibu bekerja.
ADVERTISEMENT
Jangan dulu baper, Moms. Semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Jika Anda mendapat pertanyaan seperti di bawah ini, berikut contoh jawaban bijak yang bisa Anda berikan.
1. Tanya: Waktu kerja, kamu pernah enggak merasa kangen dengan anak-anak?
Jawab: Namanya ke anak sendiri, kangen pasti ada. Tapi, kan sekarang ada handphone canggih. Jadi bisa video call.
2. Tanya: Kamu enggak capek ngurus anak sambil kerja? Mending jadi ibu rumah tangga saja.
Jawab: Tidak, saya baik-baik saja. Saya bahagia menjalankan peran sebagai ibu bekerja.
Ilustrasi kedekatan ibu dan anak laki-lakinya Foto: Shutterstock
3.Tanya:Memangnya kamu tidak khawatir kalau saat kamu kerja, anak kamu di rumah sedang sakit?
Jawab: Khawatir, cemas, dan tidak tenang meninggalkannya di rumah itu pasti. Tapi saya bisa mengatasinya dengan cara saya sendiri.
ADVERTISEMENT
4.Tanya: Kalau kamu kerja, siapa yang akan memasak untuk keluarga di rumah?
Jawab: Ada asisten rumah tangga yang bisa membantu memasak atau sebelum berangkat kerja saya bisa memasak menu ringan untuk keluarga di rumah.
5.Tanya: Memangnya kamu enggak takut ketinggalan tumbuh kembang anakmu?
Jawab: Saya tidak pernah ketinggalan perkembangan anak saya. Walaupun saya bekerja, saya bisa terus memantau keadaannya dengan berkomunikasi lewat video call.
6.Tanya: Jadi ibu bekerja pasti capek, enggak pengen liburan sebentar atau di rumah saja?
Jawab: Tentu saya senang berlibur bersama keluarga. Saya punya jatah cuti tahunan yang bisa saya ambil sewaktu-waktu saat ingin berlibur atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
7.Tanya: Kalau harus lembur, memangnya kamu tidak kasihan dengan anak-anak di rumah?
ADVERTISEMENT
Jawab: Saya mencoba jadi ibu bekerja yang disiplin. Sehingga saya bisa pulang tepat waktu. Kalaupun harus lembur dan mendesak, itu tidak terjadi setiap hari. Saya akan memberikan pengertian pada anak-anak.
Ilustrasi ibu bekerja Foto: Shutterstock
8.Tanya: Kalau mau jadi ibu bekerja, mungkin seharusnya kamu tidak menambah anak dulu.
Jawab: Saya rasa pertanyaan itu cukup personal. Biar menjadi pertimbangan saya dan suami saja.
9.Tanya: Kamu enggak takut kehilangan quality time berdua suami karena sibuk bekerja?
Jawab: Tidak. Saya tetap punya quality time bersama suami. Quality time kan tak selalu harus dilakukan di luar rumah. Bisa sesederhana melakukan pillow talk sebelum tidur.
10. Tanya: Kalau kamu kerja, nanti anakmu lebih deket sama pengasuhnya, lho.
ADVERTISEMENT
Jawab: Menyewa bantuan pengasuh bukan berarti membiarkan ia menggantikan peran saya sebagai seorang ibu. Saya yakin tidak ada yang bisa menggantikan peran ibu.
Jika Anda adalah ibu bekerja, pernahkah mendapat pertanyaan serupa? Atau bahkan pernah mendapat pertanyaan yang lebih menyebalkan lagi? Yuk, berbagi ceritanya di kolom komentar.
Penulis: Nanda Saputri