news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

10 Pertanyaan yang Perlu Dijawab Setiap Pasangan Sebelum Punya Anak

27 Maret 2018 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumbuh Bersama dengan Pasangan (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tumbuh Bersama dengan Pasangan (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sering dengar kan, pasangan yang jadi sering bertengkar setelah punya anak?
ADVERTISEMENT
Penyebabnya memang bisa sangat beragam. Tapi umumnya, pertengkaran seperti ini bisa disebabkan karena adanya ketidaksepakatan suami istri terkait pengasuhan anak. Bisa juga, karena masalah finansial yang muncul setelah kehadiran si kecil yang tentunya membutuhkan berbagai biaya.
Ilustrasi perkelahian antar pasangan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkelahian antar pasangan (Foto: Thinkstock)
Karena itu, idealnya Anda dan suami lebih dulu membicarakan hal-hal terkait kehadiran anak hingga konsep pengasuhan yang ingin dijalankan sebelum berusaha punya anak.
Bagaimana bila si kecil terlanjur lahir ke dunia? Tidak perlu putus asa Moms, lebih baik terlambat daripada tidak pernah membicarakannya sama sekali kan?
Untuk mempermudah Anda memulai pembicaraan ini dengan suami, kumparanMOM (kumparan.com), mewawancari psikolog keluarga, Anna Surti Ariani MPsi, Psi, dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Menurut Nina, demikian psikolog ini biasa disapa, memang tidak mudah membayangkan apa yang belum terjadi. Namun bukan berarti kita tidak dapat mendiskusikan atau mencoba membuat rencana jangka panjang.
Com-Selalu Jujur pada Pasangan (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Selalu Jujur pada Pasangan (Foto: Thinkstocks)
Sebagai langkah awal memulainya, Nina menyarankan setiap pasangan terlebih dulu menjawab beberapa pertanyaan tertentu.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya dapat memberikan masukan tentang jawaban inti dari pertanyaan tersebut, namun dapat sekaligus menggali kepribadian, visi misi hidupnya, visi misi berkeluarga atau menjadi orang tua, bahkan jika ada pengalaman traumatik di masa lalu atau masa kecilnya.
Andapun, perlu menjawabnya dan menyampaikan jawaban-jawaban Anda pada pasangan. Dari sinilah, diskusi dapat bergulir.
Nah, apa saja pertanyaannya? Simak berikut ini:
1. Ingin punya berapa anak? Mengapa?
2. Harapanmu, berapa jarak usia antar anak-anak kita?
3. Kamu ingin anak kita menjadi anak seperti apa ketika ia besar kelak?
Ilustrasi pasangan berbicara tentang gaji (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan berbicara tentang gaji (Foto: Thinkstock)
4. Apa saja sih menurutmu yang nanti betul-betul harus dikuasai oleh anak kita? Mengapa? (bisa terkait keterampilan, nilai-nilai maupun kegiatan anak).
5. Fasilitas apa saja yang ingin kita berikan kepada anak-anak kita kelak? Bagaimana pengaturan uang kita agar bisa memberikan fasilitas-fasilitas itu? 
ADVERTISEMENT
6. Kamu ingin dilihat sebagai ibu / ayah seperti apa oleh anak kita kelak? 
Ilustrasi Anak Digendong Ibu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Digendong Ibu (Foto: Pixabay)
7. Jika anak kita melakukan …. (bisa disebut salah satu perilaku yang sedang dibicarakan atau diamati, misalnya saat melihat anak kecil menangis meraung-raung), apa menurutmu yang bisa kita lakukan?
Orang tua membantu anak memanfaatkan mainannya. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua membantu anak memanfaatkan mainannya. (Foto: Thinkstock)
8. Menurutmu, kita akan mengasuh anak-anak dengan cara apa? Disiplin seperti apa yang akan kita terapkan kepada anak-anak kita nanti?
9. Jika setelah sekian tahun menikah, kita tak juga punya anak, bagaimana sikapmu kepadaku? Apa yang menurutmu harus kita lakukan?
10. Kita tentu berharap anak kita akan lahir sehat dan cerdas. Namun kalau ternyata anak kita mengalami gangguan / kecacatan / ketidaksempurnaan, apa yang menurutmu perlu kita lakukan? 
Ilustrasi Diskusi dengan Pasangan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Diskusi dengan Pasangan (Foto: Pixabay)
Tentu saja Anda dan pasangan tidak perlu menjawab semua pertanyaan ini dalam satu waktu. Karena jawaban dari satu pertanyaan bisa saja dibahas hingga berjam-jam.
ADVERTISEMENT
Namun sempatkan untuk membahas tuntas semua pertanyaan ini dan jawaban-jawabannya. Atur saat Anda berdua merasa rileks dan siap mendiskusikannya.
Dengan begitu pertimbangan Anda untuk punya anak akan menjadi lebih matang. 
Nina menambahkan, pertanyaan-pertanyaan ini juga dapat sangat berguna untuk pasangan yang belum menikah lho, Moms! Jadi, teruskan saja artikel ini juga kepada adik, saudara dan teman Anda yang sudah mulai serius dengan pacarnya.