12 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Anak Usia Dini

5 Juli 2018 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi merangkak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup seluruh anggota keluarga. Alasannya, tak lain untuk dapat hidup sehat dan sejahtera saat ini dan investasi kesehatan masa depan.
ADVERTISEMENT
Khusus buat anak-anak usia dini, ada program pemerintah terkait PHBS. Nah, Moms, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam buku panduan Menjadi Orang Tua, menyebutkan setidaknya ada 12 perilaku hidup bersih dan sehat. Di antaranya:
1. ASI Eksklusif
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan gizi terbaik bagi bayi yang dinyatakan tegas oleh WHO maupun para ahli kesehatan.
Maka dari itu, pemberian ASI eksklusif atau hanya memberi ASI saja, sejak bayi lahir hingga berusia 6 bulan begitu penting. Ya, cukup dengan ASI, dikarenakan dalam tiap tetesnya mengandung makrofag, limfosit, hingga antibodi yang dapat mencegah infeksi penyakit berbahaya.
2. MPASI sejak 7 Bulan dan Tetap Melanjutkan ASI hingga 2 Tahun
ADVERTISEMENT
Setelah ASI eksklusif, bayi bisa diberi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) saat memasuki usia sekitar 7 bulan. Bisa berupa kreasi sayur dan buah-buahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi si kecil.
Di masa itu, upayakan untuk tetap melanjutkan memberinya ASI hingga usianya 2 tahun sebelum kemudian menyapih.
3. Menimbang Anak 1-60 Bulan Tiap Bulan
Penting bagi Anda untuk rutin menimbang bayi sejak usia 1 sampai 60 bulan atau lima tahun. Mengetahui berat badan anak bukan hanya berguna melihat pertumbuhan namun juga mengontrol agar ia bisa terhindar obesitas anak.
4. Air Bersih MCK
Ilustrasi Balita Aman di Kamar Mandi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balita Aman di Kamar Mandi (Foto: Thinkstock)
Air memegang peran penting bagi kehidupan. Maka, cukupilah kebutuhan air bersih yaitu untuk mandi, cuci, dan kakus dalam keluarga. Pasalnya, air yang tak bersih bisa memicu sarang penyakit.
ADVERTISEMENT
5. Mandi dan Cuci Tangan Pakai Sabun
Tak hanya air bersih, gunakan sabun sebagai pembersih kotoran dan kuman penyakit, Moms. Utamanya, saat memandikan atau mencuci tangan anak usia dini Anda.
6. Jamban Sehat
Dikutip Indonesian Public Health, terdapat ciri-ciri jamban sehat, di antaranya tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau dan tidak terjamah tikus, aman digunakan, mudah dibersihkan, dilengkapi dinding dan atap penutup, cukup penerangan, lantai kedap air, ventilasi cukup, dan tersedia air serta alat pembersih. Pastikan kondisi jamban di rumah Anda sudah memenuhi standar itu.
7. Memberantas Jentik Nyamuk
Lakukan prinsip 3M, yakni menguras, mengubur dan menutup untuk pencegahan berkembang-biaknya jentik nyamuk. Jika perlu, lakukanlah kompos dan daur ulang sampah rumah tangga untuk mengurangi potensi munculnya jentik nyamuk. Ingat, walaupun berukuran kecil, nyamuk bisa mendatangkan penyakit hingga kematian, Moms.
ADVERTISEMENT
8. Bergerak Aktif
Ilustrasi Batita Aktif (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Batita Aktif (Foto: Thinkstock)
Jangan lupa, ajak anak Anda bergerak aktif, Moms. Seperti, berjalan kaki, naik sepeda, berenang dan aktivitas menyenangkan lainnya. Bukan hanya menyehatkan, tapi tentunya keterampilan motorik anak kian berkembang.
9. Udara bersih
Pastikan, lingkungan rumah Anda memiliki udara bersih yang bisa menghasilkan pasokan oksigen yang baik. Upayakan untuk meminimalisir polusi udara, hindarkan merokok di dalam rumah atau dekat anak, dan menanam tanaman hijau di sekitar rumah.
10. Makanan Bergizi Seimbang
Tak bisa dilewatkan, makanan bergizi seimbang yang beragam penting buat tumbuh kembang anak. Untuk memastikan hal itu, ada baiknya Anda menyediakan varian menu makan setiap hari.
11. Pantau Kesehatan
Anda bisa menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang disediakan puskesmas atau posyandu untuk memantau kesehatan anak sesuai usianya, Moms.
ADVERTISEMENT
12. Posyandu
Berat Badan Bayi (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Berat Badan Bayi (Foto: Thinkstock )
Nah, setelah punya KIA Anda bisa membawa anak Anda ke posyandu secara rutin untuk mengecek status kesehatan anak dan mendapat saran kesehatan.
Semoga anak Anda senantiasa sehat ya, Moms!