3 Alasan Kenapa Ibu Baru Perlu Bikin Post-Birth Plan

21 Juni 2018 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Selamat! Bayi Anda akhirnya telah lahir dengan sehat. Masa-masa penantian yang penuh dengan persiapan dan rencana pun, berlalu sudah. Status sebagai orang tua baru kini sudah ada pada diri Anda dan suami. Tapi tanpa perlu menunggu lama lagi, Anda akan menghadapi 'episode drama' berikutnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja soal 'banjir' aneka komentar atau saran dari kerabat tentang cara merawat dan mengasuh anak, soal pilihan-pilihan Anda terkait pelayanan kesehatan untuk si kecil, hingga soal pilihan Anda untuk menyusui atau memberi bayi susu formula.
Nah, karena itu setelah Anda melalui masa kehamilan dengan birth plan, ada baiknya Anda melanjutkan lagi dengan membuat post-birth plan alias rencana pascabersalin, Moms!
Menurut American Pregnancy, birth plan adalah dokumen tertulis mengenai pilihan ibu dan pasangan saat melahirkan bayinya nanti. Tujuannya, untuk kemudian menjadi bahan diskusi Anda dengan dokter, sekaligus menjadi jalan bagi calon ibu dalam mempertahankan hak-haknya selama proses persalinan berlangsung. Sedangkan post-birth plan, merupakan rencana lanjutan setelah bayi Anda lahir. Dirangkum dari Scary Mommy, berikut alasan Anda perlu buat post-birth plan.
ADVERTISEMENT
1. Ada perencanaan dan strategi yang jelas
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
Lewat pembuatan post-birth plan, Anda bisa membuat perencanaan secara mendetail, Moms. Anda bisa memulai dari pembagian tugas rumah tangga di rumah bersama suami. Sebab, jangan merasa karena Anda adalah seorang ibu dan istri, maka Anda harus mengerjakan semuanya, Moms.
Saat Anda baru saja memiliki bayi, Anda tidak mesti menjadi satu-satunya orang yang mesti mengurus keperluan bayi. Libatkanlah suami. Bukankah peran ayah berperan besar demi perkembangan anak kelak?
2. Teroganisir dengan rapi
Interior rumah Apis Cor. (Foto: Apis Cor)
zoom-in-whitePerbesar
Interior rumah Apis Cor. (Foto: Apis Cor)
Bila kondisi rumah terorganisir dengan rapi, maka akan lebih memudahkan masing-masing anggota keluarga.
Sebagai contoh, orang tua perlu tahu di mana letak penyimpanan tempat makan, sepatu, dan mainan anak. Pastikan sehabis memakainya, maka segera diletakan pada tempatnya lagi. Alhasil? Anda dan pasangannya tentunya berpeluang bebas dari drama benda hilang setiap pagi, kan?
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda dan pasangan juga perlu selaras dengan jadwal dan kebijakan rumah tangga. Misalnya, waktu jam tidur anak, aturan main dalam mengurus anak dan sebagainya. Menjadi terorganisir, maka memperlancar hari-hari Anda dan pasangan.
3. Anda lebih menghargai diri sendiri
Lakukan me time untuk mendapatkan energi positif (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lakukan me time untuk mendapatkan energi positif (Foto: Thinkstock)
Setelah menyusun perencanaan dan strategi, Anda akan lebih bisa mengambil waktu untuk beristirahat, sebab tidak lagi semua pekerjaan Anda yang mengerjakan sendiri, Moms.