5 Cara Mudah Agar Anak Tumbuh Tinggi

Ilustrasi mengukur tinggi badan anak. (Foto: Thinkstock)

Setiap orang tua pasti menginginkan anak tumbuh dengan berat dan tinggi yang ideal. Memiliki tubuh dengan tinggi ideal juga bisa meningkatkan rasa percaya diri anak.

Namun perlu diingat, bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi tinggi badan anak. Ada beberapa anak yang sudah terlahir dengan badan yang tinggi, namun ada juga yang tidak. Selain itu, Anda juga perlu tahu bahwa pertumbuhan setiap anak itu berbeda-beda.

Tapi Anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang rupanya bisa anak lakukan, agar tubuhnya bisa bertambah tinggi. Apa saja?

Mengonsumsi Makanan yang Bergizi

com-Anak Kecil Makan Buah (Foto: Thinkstock)

Mengutip laman Mom Junction, makanan dan minuman seperti: telur, gandum, daging ayam dan susu, memiliki kandungan-kandungan bernutrisi yang dapat membantu dalam perkembangan tulang dan jaringan sel anak.

Olahraga

Ajarkan Anak untuk Tidak Menelan Air Kolam Renang (Foto: Pexels)

Selain baik untuk kesehatan tubuh, rupanya olahraga juga mampu meningkatkan kemampuan tulang untuk bertumbuh. Berenang bisa menjadi salah satu olahraga yang dipercaya mampu menambah tinggi badan, karena dapat meregangkan tulang belakang dan melepaskan hormon yang bisa meningkatkan ukuran tulang.

Rajin Melakukan Peregangan

Seperti yang dikatakan di atas, melakukan peregangan bisa membantu anak untuk mendapatkan tinggi yang ideal. Anda bisa melakukan peregangan bersama dengan anak setiap pagi sehabis bangun tidur, dan di malam hari sebelum anak pergi tidur.

Lompat Tali

Tidak hanya berenang, rupanya bermain lompat tali juga bisa membantu anak tumbuh tinggi, Moms. Saat melompat, otot kaki akan terstimulasi sehingga tubuh akan menjadi lebih tinggi. Ajak anak untuk bermain lompat tali setidaknya 15 menit sehari untuk meningkatkan perkembangan tulangnya. Tapi hati-hati saat melakukannya ya, Moms! Pastikan anak tidak tersandung tali yang mereka lompati.

Tidur yang Cukup

Anak tidur terlentang (Foto: Pixabay)

Saat tidur, tubuh akan melepaskan hormon pertumbuhan. Ketika anak tidak mendapatkan tidur yang cukup, maka hormon tersebut tidak akan dilepaskan dari tubuh. Hal itu bisa membuat tubuh anak tidak mendapatkan proses pertumbuhan di malam hari.