5 Kecemasan Calon Ibu dan Cara Mengatasinya

30 Mei 2018 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menghilangkan stres (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menghilangkan stres (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Merasa serba bingung harus mulai persiapan dari mana. Inilah yang banyak dialami wanita yang telah menikah terkait persiapan kehamilan. Wajar saja, tapi bukan berarti Anda tak perlu mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Kecemasan ini bisa membuat Anda tegang dan akhirnya mengganggu produktivitas Anda. Sebaiknya, kenali kecemasan-kecemasan tersebut dan segera lakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Berikut 5 contohnya:
1. Apakah Saya Bisa Memiliki Anak?
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
Masalah kesuburan atau infertilitas menjadi kecemasan bagi beberapa pasangan yang merasa sudah menikah cukup lama, namun tak kunjung hamil. Apalagi kalau ada tekanan dari pihak keluarga seperti orang tua atau mertua. Tapi tenang dulu, coba pahami dulu tentang masalah kesuburan itu sendiri.
Pasangan suami istri baru dikatakan memiliki masalah kesuburan bila Anda berdua ada dalam usia produktif, sudah menikah selama 1 tahun dan melakukan hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi namun tidak kunjung hamil.
Bila pernikahan Anda sudah menginjak usia 1 tahun, bicarakanlah dengan suami apa yang hendak Anda berdua lakukan.
ADVERTISEMENT
Melibatkan pasangan sangat penting karena seringkali ketika ada masalah kesuburan pihak istri yang lantas disorot atau merasa bersalah. Padahal menurut para pakar, kondisi sperma menjadi penyebab yang berkontribusi hingga 35 persen pada masalah kesuburan. Sementara penyebab dari pihak istri (misalnya gangguan ovuluasi atau kematangan sel telur), mencapai sekitar 30 - 40 %.
2. Apakah Saya Bisa Menghadapi Gejala Kehamilan dengan Baik?
stres (Foto: dok.thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
stres (Foto: dok.thinkstock)
Gejala kehamilan setiap wanita berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala cukup berat, ringan, hingga ada juga yang 'hamil kebo' atau hampir tidak merasakannya sama sekali. Tidak ada yang dapat memastikan Anda akan mengalami yang mana. Jadi cobalah untuk berpikir positif saja.
3. Apakah Gaya Hidup Saya Selama Ini Berpengaruh Terhadap Perkembangan Janin?
ADVERTISEMENT
Sebagian calon ibu khawatir kebiasaan buruk atau gaya hidupnya maupun pasangan selama ini akan membawa pengaruh terhadap perkembangan janinnya kelak. Misalnya kebiasaan merokok, sering minum minuman beralkohol hingga jarang berolahraga.
Bila Anda merasakan kekhawatiran ini, cobalah untuk segera berubah. Hentikan kebiasaan yang tidak baik dan coba jalani pola hidup yang lebih sehat. Percayalah, tidak ada kata terlambat!
4. Apakah Saya Bisa Menjadi Orang Tua yang Baik?
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suami Istri Berdiskusi (Foto: Thinkstock)
Ini adalah pertanyaan yang sering diutarakan oleh pasangan yang ingin memiliki anak. Mereka ragu bisa menjadi orang tua yang baik nantinya. Bila Anda mengalami hal ini, Moms, perbanyaklah membaca buku-buku mengenai bayi dan pengasuhan dari berbagai sumber terpercaya untuk membekali diri.
Namun tak perlu terlalu terbebani dengan hal ini. Menjadi orang tua adalah suatu proses yang akan terus berlangsung selama Anda hidup. Jadi tidak ada kok, pasangan yang langsung siap apalagi sempurna. Semua orang tua harus terus belajar dan bertumbuh seiring dengan bertumbuhnya anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
5. Apakah Saya Mampu Membiayainya?
Ilustrasi mata uang Indonesia, Rupiah. (Foto: Reuters/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Indonesia, Rupiah. (Foto: Reuters/Thomas White)
Khawatir tak bisa memfasilitasi serta memenuhi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak kelak memang sangat wajar. Mulai dari biaya pendidikan, kesehatan anak, pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari sampai masalah liburan keluarga.
Untuk mengatasinya, coba diskusikan dengan suami fasilitas apa saja yang ingin kita berikan kepada anak-anak Anda berdua kelak? Bagaimana pengaturan uang kita agar bisa memberikan fasilitas-fasilitas itu?
Diskusi ini penting agar Anda dan suami dapat memiliki panduan dalam menyusun rencana yang lebih matang. Bukankah kecemasan muncul karena Anda merasa tidak punya gambaran atau rencana?