5 Kesalahan Orang Tua saat Ajak Anak Mudik dengan Mobil

26 Mei 2019 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kesalahan orang tua saat ajak anak mudik naik mobil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kesalahan orang tua saat ajak anak mudik naik mobil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mudik ke kampung halaman tinggal menghitung hari lagi nih, Moms! Tapi jangan asal mengemasi barang, memodifikasi mobil sedemikian rupa dengan harapan agar anak bisa nyaman, lalu siap pergi begitu saja, ya. Sebab, nyatanya sering yang dikira aman dan nyaman, justru merupakan kesalahan dan bisa berakibat fatal.
ADVERTISEMENT
Jangan hanya kondisi mobil dan pengemudi yang sudah dipastikan dalam keadaan prima, pastikan juga Anda bukan yang termasuk melakukan lima kesalahan ini.
1.Memodifikasi bagian tengah jadi kasur mobil
Sadar akan menempuh jarak yang cukup jauh dan lama, lalu Anda mengubah kursi tengah menjadi kasur, supaya si kecil bisa tidur dengan nyaman di sana. Sayangnya, niat baik Anda ini justru tidak disarankan, Moms.
Pasalnya, pada booklet Mudik Safety SafeKids Indonesia menjelaskan, ketika mobil mengerem mendadak, anak seperti 'pingpong' di dalam mobil sehingga bisa membahayakan penumpang lain, lalu ia juga berisiko terlempar ke kaca depan, sementara bagian tubuhnya yakni kepala, leher, dan tulang belakang tak terlindungi.
Jadi, jangan lakukan hal ini lagi ya, Moms! Supaya aman dan meminimalisir dampak cedera karena kecelakaan, letakkan anak di car seat saat mobil bergerak.
ADVERTISEMENT
Ibu menggendong bayi. Foto: Shutterstock
Karena masih bayi, maka Anda berniat memangkunya sepanjang perjalanan. Nyatanya, ini juga merupakan salah satu contoh kesalahan lho, Moms, sebab baik perjalanan yang menempuh jarak dekat maupun jauh saat mudik, penggunaan car seat bagi bayi tetap diperlukan.
Prinsipnya menurut booklet Mudik Safety SafeKids Indonesia, gunakan car seat -- sesuai usia anak-- saat mobil bergerak. Car seat menjaga anak agar tetap terlindung dari risiko terbentur ketika mobil mengerem mendadak. Dekapan Anda, boleh jadi tidak cukup kuat untuk melindungi si kecil.
Ilustrasi car seat Foto: Thinkstock
Pastikan Anda juga sudah memasang, sesuai dengan arahan yang tepat demi mengoptimalkan fungsinya. Cirinya sebagai berikut dikutip dari booklet Mudik Safety SafeKids Indonesia:
- Tempat keluar sabuk harus sejajar dengan tinggi bagu atau lebih rendah saat rear racing, dan dapat lebih tinggi saat forward facing.
ADVERTISEMENT
- Sabuk cukup kencang tidak berbelit.
- Tali seatbelt dipasang kencang, pastikan carseat berada di tempatnya.
- Posisikan anak dengan punggung rata pada senderan carseat.
- Klip dada berada sejajar dengan ketiak anak.
Ilustrasi anak duduk di mobil. Foto: Shutterstock
Kalau usia bayi sampai balita duduk di car seat, bukan berarti si kecil yang telah melewati usia itu dapat duduk di kursi penumpang tanpa pelindung. Urutan yang perlu diperhatikan orang tua adalah: car seat - booster seat - seat belt.
Booster seat merupakan bantalan tambahan buat anak. Selain itu, seat belt di mobil juga tidak didesain untuk anak-anak, Moms. Adapun fungsi dari booster seat yakni melindungi anak dari kesalahan menggunakan seat belt, yang bisa berisiko cedera pada perut atau tulang belakang.
ADVERTISEMENT
"Kalau anak sudah bisa pakai seat belt mobil, dia boleh nggak pakai booster lagi," kata inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto yang juga akrab disapa Paman Billie.
Syaratnya, Paman Billie menambahkan, bagian shoulder belt tidak berada di wajah atau leher. Biasanya tinggi anak lebih dari 150cm.
4.Menyusui di dalam mobil yang bergerak
ilustrasi menyusui bayi Foto: Thinkstock
Menyusui si kecil memang penting dan baik, Moms. Tapi bila Anda menyusuinya di dalam mobil yang tengah berjalan, itu justru bisa membahayakannya.
Alasannya, ketika hendak menyusu, berarti ia mesti keluar dari car seat. Risikonya? Sama seperti poin nomor 1. Lagipula, kondisi yang rawan guncangan di mobil juga membuat anak kurang nyaman saat menyusu.
Solusinya, susui si kecil sampai puas sebelum memulai perjalanan. Selain itu, pilihlah rute perjalanan yang memungkinkan mobil menepi tiap satu-dua jam sekali di tempat yang aman, untuk si kecil kembali menyusu.
ADVERTISEMENT
5.Tidak membawa obat-obatan pribadi anak
Ilustrasi obat-obatan untuk anak dan bayi Foto: Shutterstock
Siap sedia P3K di mobil, bahkan ketika Anda tidak sedang dalam rencana mudik juga perlu dilakukan. Nah, saat hendak bepergian cukup jauh, periksa lagi daftar obat yang dibawa itu belum kedaluwarsa.
Jangan lupa juga bawa obat-obatan pribadi anak, tergantung sakit yang pernah atau sedang dialaminya. Meski anak sedang tidak kambuh, bukan berarti ia sudah sembuh total.
"Obat asma untuk anak yang menderita asma jangan sampai habis. Pernah ada kasus saat macet total, anak yang sudah lama nggak asma ini meninggal, karena orang tuanya merasa si anak sudah sembuh. Jadi nggak dibawain obatnya," cerita Wahyu Minarto yang akrab disapa Paman Billie.