5 Tanda Anda Termasuk Orang Tua yang Overprotektif

16 Februari 2018 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang tua over protective. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua over protective. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pernahkan Anda bertanya pada diri sendiri, apakah Anda termasuk orang tua yang terlalu protektif terhadap anak?
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai kasus, banyak orang tua yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang satu ini.
Menjadi protektif bukan berarti buruk, karena tentu saja semua orang tua ingin dapat melindungi anaknya. Tapi bila hasrat Anda untuk melindungi si kecil menjadi berlebihan, ini dapat mempengaruhi karakter anak bahkan berdampak buruk pada masa depannya.
Dirangkum kumparanMom (kumparan.com) dari berbagai sumber, ada beberapa ciri yang menandakan bahwa Anda adalah orang tua yang overprotektif. Berikut penjelasannya:
1. Ingin Tahu Segalanya Tentang Anak
Wajar jika Anda ingin mengetahui apapun yang dilakukan oleh anak. Namun jika hal ini sudah menyangkut privasi anak, maka Anda sudah masuk dalam ciri orang tua yang protektif.
Jika hal seperti ini tidak segera diberhentikan, maka Anda akan menciptakan kesan buruk pada pikiran anak-anak bahwa Anda tidak memiliki kepercayaan terhadapnya.
ADVERTISEMENT
2. Mengatur Segalanya
Anda berusaha mengatur segala hal yang terkait dengan kebutuhan dan aktivitas si kecil. Termasuk tentang bagaimana ia harus bermain.
Tentu saja maksud Anda baik, takut anak terluka atau kenapa-napa. Tapi ini membuat anak tidak dapat menyalurkan ekpresinya, tidak bebas berimajinasi dan jadi anak yang kikuk atau serba kebingungan bila Anda tidak ada.
3. Melarang Ini - Itu
Terus melarang anak melakukan hal yang menurut Anda ‘berbahaya’ juga salah satu ciri Anda overprotektif. Tidak boleh berlari-larian di taman, tidak boleh hujan-hujanan, tidak boleh memanjat pohon dan tidak boleh - tidak boleh lainnya.
Kalau Anda tidak mengizinkannya terjatuh, bagaimana anak belajar untuk berdiri, Moms? Tidak mau kan, anak terus tumbuh menjadi anak yang penakut dan tidak berani mencoba hal baru?
ADVERTISEMENT
4. Meladeni Anak Setiap Waktu
Begitu anak haus, Anda langsung menyodorkan minuman. Saat udara sedikit dingin, Anda bergegas memberikan jaket. Tentu saja semua karena sayang, tapi ini membuat anak terbiasa diladeni dan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mandiri.
Sebaiknya, biarkan anak melakukan apa-apa yang memang sudah mampu dilakukannya sendiri. Kesempatan melakukan banyak hal untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain juga dapat membuat anak merasa percaya diri.
5. Anda Selalu Mengatasi Masalah yang Mereka Hadapi
Ini merupakan tanda lain Anda telah overprotektif. Mungkin Anda merasa khawatir anak disakiti atau menjadi tertekan, tapi anak juga perlu belajar menyelesaikan masalahnya sendiri. Saat menemui konflik dengan sebaya di tempat bermain misalnya.
ADVERTISEMENT
Berlatih menyelesaikan masalah sendiri sejak kecil membuat kelak ia terampil menghadapi berbagai tantangan hidup dan tidak mudah menjadi depresi.