6 Kebiasaan Buruk Orang Tua, Jangan Dilakukan Lagi Ya?

1 Juni 2018 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkelahian antar pasangan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkelahian antar pasangan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kebiasaan Anda sehari-hari, dan mungkin tanpa Anda sadari bisa membawa dampak yang baik maupun buruk. Kalau baik, silahkan saja dilanjutkan dan kalau buruk, jadi khawatir si kecil jadi menirunya kan, Moms?
ADVERTISEMENT
Untuk itu, lakukanlah yang baik saja, sehingga bisa menjadi otomatis kebiasaan yang baik pula. Dilansir dari very well health, berikut beberapa kebiasaan buruk yang suka Anda lakukan.
Sering Mengingat Kejadian yang Membawa Dampak Stres
Ilustrasi ibu berpikir (Foto: Thisntock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu berpikir (Foto: Thisntock)
Jadikan masa lalu sebagai pelajaran, bukan menjadikan masa lalu sebagai mimpi buruk yang bisa mengembalikan tekanan pada pikiran Anda. Selain tidak baik untuk kesehatan, hal ini juga berdampak pada psikologis.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam penelitian Behaviour Research and Therapy menunjukkan, kembali mengingat-ingat cerita masa lalu yang menyakitkan, bisa kembali membuat Anda jadi tertekan, sehingga bisa membuat Anda tidak fokus saat menjalani aktivitas hingga berpotensi depresi.
Selain berdampak pada diri sendiri, suasana hati yang terlanjur buruk akibat sedang mengingat-ingat masa lalu bisa berdampak pada orang yang berada di sekitar Anda, termasuk si kecil.
ADVERTISEMENT
Selalu Mengkritik Diri Sendiri
stres (Foto: dok.thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
stres (Foto: dok.thinkstock)
Apakah Anda selalu pesimis dan selalu menyebut diri tidak becus, setiap kali Anda melakukan kesalahan? Jika iya, ini merupakan permulaan dari sifat buruk yang bisa Anda tularkan pada anak.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 dan dipublikasikan dalam Journal of Personality and Individual Differences, menemukan bahwa orang yang selalu mengkritik diri sendiri bisa menimbulkan stres hingga gejala depresi.
Daripada terus-terusan mengkritik, lebih baik cobalah mengapresiasi usaha yang selama ini sudah Anda lakukan. Caranya, dengan mengucap terima kasih pada diri sendiri, Moms. Selain itu, sesekali tak masalah membelikan diri sendiri barang yang sudah lama Anda incar setelah lelah bekerja sebulan penuh.
Begadang
Kantung mata (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kantung mata (Foto: thinkstock)
Kebiasaan begadang tidak baik untuk dilakukan terus-terusan, Moms. Kurangnya tidur bisa buat tubuh jadi melemah dan tidak fokus saat menjalani aktivitas di pagi harinya, dan merusak jadwal tidur harian Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, American Academy of Sleep Medicine mengatakan bahwa kebiasaan tidur larut malam juga bisa meningkatkan peluang terkena obesitas.
Tidak Bisa Menabung
Berpakaian yang rapi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berpakaian yang rapi. (Foto: Thinkstock)
Moms, jika Anda adalah termasuk yang tidak tahan ketika melihat ada promo di toko atau situs belanja online, akan ada kemungkinan dalam beberapa tahun mendatang, Anda bisa memiliki masalah dengan kesehatan mental.
Hal ini disampaikan pada studi Clinical Psychology Review pada tahun 2013. Ini juga dikaitkan dengan tingkat kematian akibat bunuh diri, yang disebabkan terlilit hutang. Penyebabnya, kondisi memiliki utang dan ditagihlah, yang bisa membuat stres. Adalah lebih baik bila Anda memiliki sistem manajemen keuangan yang baik dan sehat.
Terlalu Sering Menonton TV
Ilulstrasi Nonton Tv (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilulstrasi Nonton Tv (Foto: Thinstock)
Kebiasaan terlalu sering menonton TV juga tidak baik, karena menurut penelitian JAMA Psychiatry (2016), bisa berdampak buruk pada otak. Peneliti menemukan, orang yang menonton TV lebih dari 3 jam per hari selama 25 tahun, memiliki kemampuan kognitif yang rendah dibandingkan yang tidak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat nonton TV imbasnya Anda jadi malas bergerak, yang menyebabkan kualitas fisik yang buruk. Lebih baik ganti dengan olahraga ringan tapi teratur, Moms.
Melewatkan Makan Siang
Pasta makanan tinggi karbohidrat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasta makanan tinggi karbohidrat. (Foto: Thinkstock)
Ada berbagai alasan kenapa banyak orang melewatkan makan siangnya. Padahal, makan siang merupakan hak penting yang tidak boleh dilewatkan terutama anak yang masih dalam tahap pertumbuhan. Alasannya, karena bisa memengaruhi metabolisme tubuh serta rentan terkena obesitas.
Hal ini dikarenakan Anda akan meluapkan rasa lapar Anda di sore dan di malam hari. Lebih baik, makan secara teratur di pagi, siang, dan malam hari.