news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Kegalauan Ibu Baru tentang Menyusui

21 Januari 2018 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anda ingin sekali menyusui bayi secara eksklusif sebagai makanan terbaik selama enam bulan pertama. Bisa jadi Anda bahkan sudah merencanakan hal ini sejak masih mengandungnya. Anda pun tahu, ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang tidak ada tandingannya.
ADVERTISEMENT
Tapi, praktiknya ternyata tak semudah harapan Anda! ASI Anda hanya keluar sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Payudara dan puting Anda terasa sakit, sedangkan teman Anda mungkin tidak mengalaminya. Dan banyak lagi kendala lainnya.
Sebelum merasa galau lebih lanjut, segera cari solusinya. Dilansir kumparanMom (kumparan.com) dari smartparents.sg, seorang dokter dari Thomson Medical Centre's, Singapura, Dr. Wong Boh Boi, yang biasa mendampingi para ibu baru mengulas 6 kendala menyusui yang kerap ia temui --berikut solusinya.
1. Produksi ASI sedikit
Faktanya, setelah Anda bersalin, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk produksi ASI secara teratur selama 3-4 hari dan dan beragsur-angsur stabil selama hingga 14 hari. Tapi sebelum bersalin, Ibu mungkin menemukan ada sedikit cairan keluar dari puting berwarna kekuningan. Cairan inilah yang dinamakan colostrum, cairan kaya nutrisi yang sangat penting bagi bayi -jauh sebelum kita bicara soal derasnya ASI.
ADVERTISEMENT
Yang sebaiknya Anda lakukan: menyusui maupun memompa ASI sesering mungkin terutama pada malam hari untuk mendorong ASI lekas keluar. Ini juga akan memaksimalkan kemampuan tubuh dalam memproduksi ASI, karena aktivitas prolakin, hormon vital dalam produksi ASI berada dalam level tertinggi sampai dengan jam 6 pagi.
Adapun penyebab sedikitnya produksi ASI, di antaranya sebagai berikut:
a. Ibu tidak langsung menyusui bayi setelah ia lahir atau tidak melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
b. Masalah hormonal, seperti PCOS (Polycystic ovarian syndrome) dan ibu menderita diabetes
c. Ibu pernah mengalami tindakan operasi pada payudara
d. Banyak konsumsi herbal atau rempah seperti peppermint, sage, atau rempah-rempah lain di luar anjuran dokter
e. Melewatkan waktu menyusui atau memompa pada malam hari.
ADVERTISEMENT
2. Bayi hanya menyusu sebentar
Faktanya, beberapa bayi berusia 2 bulan dan lebih tua membutuhkan waktu 15 - 20 menit, dan memperlihatkan berkurangnya minat menyusui setelahnya.
Yang sebaiknya Anda lakukan: Tidak perlu khawatir selama bayi Anda tidak menunjukkan ada kendala tidak minat papda ASI sama sekali. Jaga produksi ASI, dengan menyusui bayi sambil memompa ASI pada sisi lain dada.
"Sebab bila Anda hanya memproduksi ASI sedikit saja (misal, hanya menyusui), tapi tidak dipompa, maka tubuh Anda kana menginterpretasikan bahwa tubuh sedang surplus atau terlalu banyak produksi ASI sehingga tubuh akan mengurangi produksi ASI," tambah Dr Wong.
3. Dada tidak terisi penuh
Mungkin banyak di antara Ibu yang beranggapan bahwa dada mesti penuh bahkan bengkak dan sakit dulu maka pertanda ASI akan deras. Padahal, hal ini tidak ada korelasinya. Faktanya bila pengalaman menyusui Anda berlangsung lancar, Anda tidak perlu mengalami bengkak dada.
ADVERTISEMENT
Empat hari setelah bersalin, Anda akan merasakan dada lebih penuh atau sesak. Menurut Dr Wong, hal tersebut adalah sensasi karena dada terisi ASI, bukannya bengkak. Yang sebaiknya Anda lakukan bila dada terasa penuh, yaitu menyusu si kecil secara langsung, rutin memompa ASI, dan pijat payudara.
4. Tidak ada Let Down Reflex (LDR)
Pada sepuluh hari pertama, Anda akan merasa geli (tingling) saat menyusui. Ini wajar dan disebut Let down reflex atau refleks yang timbul akibat hisapan bayi maupun pompa ASI. Sebagian ibu akan merasa LDR juga tatkala cukup memikirkannya, melihat atau mendengar tangisan bayi.
Yang perlu Anda lakukan: Ibu cenderung tidak mengalami LDR bila sedang merasa cemas, nervous, dan mengonsumsi banyak alkohol. Jadi kurangi konsumsi alkohol, dan cobalah untuk positif thinking dan tenang sebelum menyusui.
ADVERTISEMENT
5. ASI tidak rembes di baju
Walaupun sebetulnya ini memalukan, tapi belum afdol rasanya kalau belum mengalami bocor ASI yang merembes ke baju, akibat yang ditimbulkan setelah mengalami let down refleks. Padahal, hal ini tidak melulu mengindikasikan hal penting dalam menyusui.
Yang sebaiknya Anda lakukan: Bila Anda mengalaminya, maka mengindikasikan jumlah produksi ASI yang cukup banyak. Kemungkinannya adalah, Anda akan memproduksi jumlah ASI relatif banyak setelah melewati satu bulan menyusui.
6. Payudara terasa sensitif saat disentuh
Faktanya, setelah Anda menyusui, payudara Anda akan jadi sensitif selama kurang lebih 1-2 jam sebelum normal dan dada terisi penuh ASI lagi. Meski begitu, dada yang sensitif saat disentuh padahal terisi penuh ASI dan berat juga tidak masalah.
ADVERTISEMENT
Bila keadaan sensitif ini memengaruhi proses menyusui Anda jadi terganggu serta berpengaruh pada pasokan ASI, segera temui dan konsultasikan pada konsultan laktasi Anda.