6 Tips Umumkan Kehamilan di Kantor

22 Januari 2018 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tentu Anda sangat bahagia saat melihat hasil tes kehamilan, positif. Rasanya ingin langsung membagikan berita bahagia tersebut pada semua orang yang Anda kenal. Namun, akan berbeda ketika Anda seorang ibu bekerja. Ada etika untuk memberitahukannya kepada rekan-rekan di kantor. Bagaimana caranya? Berikut 6 tipsnya.
ADVERTISEMENT
1. Sesuai Hierarki Pekerjaan
Dikutip dari parents.com, Lori Mihalich-Levin, JD, pendiri Mindful Return, sebuah program yang membantu orang tua menavigasi transisi masuk dan keluar dari cuti hamil, mengatakan ada hierarki yang harus Anda ikuti ketika akan menyampaikan tentang kehamilan.
Yang pertama adalah bos atau atasan, lalu rekan kerja. Klien menjadi pihak terakhir yang mengetahui kabar kehamilan tersebut. Dengan mengikuti hierarki ini, maka semua pihak bisa mengetahui dan menerima kondisi Anda. Bahkan bisa memberikan saran untuk menjadi orang tua yang baik nantinya.
Menyampaikan kabar kehamilan secara profesional perlu Anda lakukan. Hal ini agar atasan, klien dan rekan kerja juga bisa memahami kondisi Anda serta dapat membantu memberi arahan untuk menjadi orang tua nantinya.
ADVERTISEMENT
2. Bos Adalah Orang Pertama yang Harus Tahu
Berita tahu atasan jika Anda sedang hamil. Jangan sampai dia mendengaranya dari orang lain atau melihat sendiri dari story Anda di media sosial.
Sampaikan hal tersebut secara langsung pada atasan Anda. Dengan cara ini, Anda bisa melihat reaksi atasan setelah pemberitahuan tersebut. Apakah dia ikut merasa bahagia atau justru merasa terbebani.
3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Memberi Tahu Atasan Anda
Sebagian besar wanita memberitahu atasannya tentang kehamilan saat usia kandungannya telah memasuki trimester pertama. Untuk memberitahu atasan Anda soal kehamilan, siapkan pertemuan santai dengannya pada saat di kantor atau sedang tidak terlalu sibuk dengan deadline pekerjaan.
Jika Anda sedang dalam proses penilaian kerja, sebaiknya Anda memberitahunya setelah melalaui proses tersebut. Sebab pemberitahuan tersebut mungkin akan mempengaruhi penilaian atasan terhadap Anda.
ADVERTISEMENT
4. Tetap Bersikap Profesional
Tak perlu meminta maaf pada rekan kerja atau klien dengan kondisi Anda yang sedang hamil. Memiliki bayi adalah bagian dari kehidupan manusia normal. Hal ini terjadi dengan sangat wajar pada setiap wanita, termasuk mereka yang memiliki karir.
Sampaikan pada atasan Anda tetap akan mengerjakan tugas dengan baik sesuai kemampuan Anda. Jangan menghindari pekerjaan selama Anda mampu melakukannya dan lakukan tugas seperti sedia kala sampai waktu kelahiran tiba.
5. Hak Selama Hamil
Setelah memberi tahu soal kehamilan pada tim Anda, sampaikan hal tersebut juga ke HR di kantor Anda. Tanyakan mengenai hak-hak perusahaan yang bisa Anda diterima. Tanyakan juga pada HR atau pihak perusahaan soal aturan-aturan aturan selama hamil.
ADVERTISEMENT
6. Jangan Beritahu Soal Kehamilan Saat Proses Wawancara Kerja
Jika Anda dalam proses mencari kerja, dan saat ini sedang dalam tahap wawancara. Sebaiknya tidak perlu memberitahu soal kehamilan Anda. Tunggu sampai Anda diterima bekerja di perusahaan tersebut dan setelah itu sampaikan soal kehamilan. Jika terjadi pembatalan kerja karena hal tersebut, maka Anda bisa menuntut perusahaan melalui jalur hukum.