7 Alasan Tidak Perlu Membandingkan Si Kecil dengan Anak Lain

1 Februari 2018 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak-anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Orangtua mana yang tidak menaruh harapan baik untuk anak-anaknya? Berharap supaya anak bisa jadi si juara kelas, bintang di lapangan, sekaligus berkarakter dan punya akhlak mulia. Paket komplet, pokoknya!
ADVERTISEMENT
Sejuta cara Anda lakukan untuk memotivasi anak supaya mereka memenuhi harapan-harapan ini. Meski begitu jangan terlena lantas membandingkan ia dengan anak lain ya, Moms.
Bukankah kitapun tidak akan suka dibanding-bandingkan dengan orang lain? Begitu juga si kecil.
KumparanMom merangkum beberapa alasan mengapa Anda tidak perlu membandingkan si kecil dengan anak lain, seperti dikutip dari Parenting All Women Talk:
Mempengaruhi Harga Diri Anak
Ketika Anda membandingkan diri si kecil dengan anak lain ini, ini bisa memengaruhi harga diri mereka. Harga diri yang rendah umumnya ‘dimunculkan’ sejak kanak-kanak, dari yang Anda tanamkan sejak kecil. Bila Anda terus memberikan asupan' tidak sehat, Anda sedang menanam harga diri yang rendah (inferior) pada anak. Dengan harga diri yang rendah, tentunya anak akan sulit berkembang apalagi berprestasi.
ADVERTISEMENT
Setiap Anak Memang Berbeda
Tiap anak -walaupun masih kecil, adalah seorang individu bebas yang memiliki bakat dan ketertarikan masing-masing. Begitu juga dengan tumbuh-kembangnya.
Saat masih bayi misalnya, ada anak yang lebih dulu dapat bicara tapi belum bisa berjalan dan sebaliknya ada yang lebih dulu bisa berjalan tapi belum dapat bicara. Sehingga tidak adil rasanya membandingkan si sulung yang jago musik dengan si bungsu yang pandai matematika. Atau menegur anak karena ia tidak bisa menulis serapih teman sebangkunya, padahal Anda lupa bagaimana guru kerap memuji betapa ia paling peduli dengan teman-teman sekelasnya.
Intinya adalah, seorang anak bukan tidak lebih baik maupun buruk dibanding anak lain. Biarkan anak mengembangkan dan terus mengasah bidang ketertarikannya. Tugas Anda yakni terus mendukung supaya ia bisa lebih mengembangkan bakatnya itu.
ADVERTISEMENT
Menimbulkan Rasa Benci
Dibandingkan itu tidak enak. Kegiatan membanding-bandingkan bisa menanamkan rasa benci pada anak. Ketika ia merasa, ia dinilai tidak lebih baik dari kakak, adik, sepupu atau temannya oleh Anda, anak bisa saja menjadi kesal bahkan benci pada Anda maupun pada anak yang jadi pembandingnya.
Tertanam Dalam Memori
Anda mungkin sudah lama sekali membandingkan si kecil dengan sepupunya. Bahkan, Anda hampir lupa karena lamanya. Mungkin waktu anak masih duduk dibangku TK, dan sekarang ia sudah kelas 2 SD. Tapi percayalah, baik pengalaman buruk maupun indah mudah tertanam dalam ingatan anak.
Ingatan juga bisa menjadi luka dan lama-lama mengakibatkan trauma yang terbawa terus serta bisa memengaruhi anak sampai ia dewasa.
ADVERTISEMENT
Sugesti ke diri sendiri
Ilustrasi perilaku anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perilaku anak (Foto: Thinkstock)
Perbandingan juga berisiko memenuhi pikiran anak dan membuat anak percaya bahwa ia tidak sebaik dari anak lain. Hal ini bisa memengaruhi anak untuk malas berusaha semaksimal mungkin, karena sudah beranggapan bahwa ia tidak akan bisa menjadi lebih baik dari anak lain.
Menimbulkan Kecemasan
Seringkali Anda melihat kemajuan anak lain. Bayi teman Anda sudah bisa ini, sudah bisa itu, anak kolega Anda bisa melakukan ini, melakukan itu.
Ini jadi membuat Anda bertanya, kok, anak saya belum bisa? Tanpa Anda sadari, pertanyaan-pertanyaan ini terus membuat Anda cemas meski sebetulnya kondisi anak masih dalam batas wajar. Bila Anda cemas atau khawatir, lebih baik cari tahu dengan menambah pengetahuan Anda seputar dunia parenting dari referensi terpercaya.
ADVERTISEMENT
Namun bila memang Anda melihat ada yang tidak beres, segera konsultasi ke dokter spsesialis anak bila ini mengenai pertumbuhan dan ke psikolog jika mengenai tumbuh-kembang anak.
Membuat Kepala Besar
Sebaliknya, tidak akan lebih baik juga kalau Anda membandingkan anak dengan anak lain untuk membuat anak Anda tampak lebih baik. Bila seperti ini, si kecil berpotensi tumbuh jadi anak yang sombong, dan justru tidak bisa menerima bila ada yang lebih baik dari dirinya.
Ingatlah selalu, membesarkan anak bukanlah kompetisi dengan orangtua lain. Tak perlu merasa lebih baik dari orang lain maupun lebih buruk. Apalagi kalau sampai saling menjatuhkan. Setuju, kan, Moms?