7 Cara Menyapih Anak dengan Cinta

18 Januari 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Balita Tertawa (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balita Tertawa (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Setelah waktunya tiba, yaitu kira-kira berusia dua tahun ke atas maka anak sudah bisa lepas dari ASI. Ini karena kandungan nutrisinya sudah bisa diperoleh dari makanan sehari-hari seperti orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Tapi, menyapih atau membuat anak lepas dari kebiasan menyusu juga bukan perkara mudah. Banyak cara yang bisa dilakukan tapi sayangnya, kebanyakan cara tersebut malah membuat anak trauma atau malah merenggangkan hubungan antara ibu dan anak.
Nah, untuk mengatasi hal itu, munculah istilah weaning with love atau menyapih anak dengan cinta. Ahli laktasi percaya teknik ini adalah cara terbaik agar tidak ada pihak yang sedih, stres ataupun terpaksa. Bagaimana caranya? Yuk simak dibawah ini Moms.
1. Kurangi Frekuensi Menyusui Secara Bertahap
Minum banyak air dapat membantu anak cegah mabuk perjalanan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minum banyak air dapat membantu anak cegah mabuk perjalanan (Foto: Shutterstock)
Bila anak menyusu delapan kali sehari, ibu bisa menguranginya menjadi tujuh kali. Lakukan setiap 3 hari dan seterusnya sesuai kondisi ibu dan bayi. Cara ini membuat produksi ASI menurun secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Saat jadwal menyusu anak dikurangi, tawarkan hal lain seperti minum dari gelas kesayangannya atau berikan makanan ringan. Biasanya waktu menyusui yang dihilangan secara efektif adalah siang hari. Ini karena saat anak terdistraksi dengan banyak aktivitas dan diluar waktu istirahatnya. Jadi, mengurangi waktu menyusu sebelum tidur siang dan tidur malam adalah hal yang terakhir dilakukan.
2. Jangan Tawarkan Menyusu dan Jangan Menolak Saat Bayi Minta Menyusu
Metode ini dapat menjadi metode yang paling lama dijalankan dibandingkan metode menyapih bertahap lainnya. Alasannya karena proses penyapihan ini dibiarkan secara alami dan tanpa pemaksaan, Moms. Agar si bayi tidak mengingat-ingat soal menyusu, coba alihkan dengan melakukan kegiatan lainnya, yang menarik perhatiannya.
3. Cari Kegiatan Pengganti Menyusu
Anak Bermain Llilin (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Bermain Llilin (Foto: Pixabay)
Anda dan si kecil dapat memilih berbagai kegiatan pengganti menyusu, seperti mengkonsumsi makanan ringan kesukaan anak, bermain bersama, berjalan ke luar rumah dan berbelanja bahan makanan bersama.
ADVERTISEMENT
4. Ubah Rutinitas Harian Ibu
Bila anak lebih sering ingin menyusu saat ibu di rumah, cobalah membuat kegiatan di luar rumah lebih sering. Tapi bukan berarti Anda pergi keluar selama seharian dan membiarkan si kecil mencari-cari Anda terus. Selain itu, ibu dapat mengenakan pakaian yang sulit dibuka oleh anak.
5. Ajari dan Beri Contoh Kepada Anak untuk Menunggu
Ketika anak ingin menyusu, ibu dapat memintanya untuk menunggu dan memberi pilihan kepada anak untuk melakukan kegiatan lain lebih dulu, sehingga anak sudah tidak memiliki keinginan menyusu setelah melakukan kegiatan lain.
6. Perpendek Waktu Menyusui
Ibu dapat mengurangi waktu menyusui secara bertahap misalnya dari 10 menit per sesi menjadi 8 menit, kemudian 5 menit dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
7. Fokus Menyapih Pada Satu Waktu Tertentu
Ibu dan anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak (Foto: Pixabay)
Usahakan tidak melakukan penyapihan pada siang hari dan malam hari secara bersamaan. Pilih satu waktu dan fokus pada waktu itu saja, misalnya pada siang hari saat anak memiliki banyak aktivitas.
Saat proses menyapih berlangsung, dari awal hingga selesai, berikan anak banyak sentuhan, pelukan, ciuman, dan pijatan. Ajak anak juga berbicara, bermain bersama dan cara-cara lain untuk menyamankan anak. Hal ini dikarenakan anak memerlukan banyak kontak fisik sebagai pengganti skin to skin saat ia menyusu dengan ibu.
Jangan lupakan peran ayah saat proses menyapih berlangsung. Ayah pun bisa menenangkan dan memberikan rasa nyaman pada anak. Ayah juga bisa melakukan berbagai kegiatan menarik bersama anak, terutama pada saat ayah libur bekerja atau pada malam hari ketika anak sedang rewel.
ADVERTISEMENT
Selamat mencoba, Moms!