7 Pertanyaan Paling Umum Seputar Suplemen Ibu Hamil Terjawab di Sini

30 November 2018 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Idealnya, Anda mulai mengonsumsi vitamin atau suplemen kehamilan tiga bulan sebelum mulai mencoba untuk hamil. Pasalnya, telur mulai matang sekitar tiga bulan sebelum dilepaskan, sehingga asupan nutrisi sejak tahap ini sangat penting.
ADVERTISEMENT
Namun umumnya, vitamin atau suplemen baru dikonsumsi oleh ibu hamil setelah tahu tengan mengandung dan mendapat rujukan dari dokter kandungan. Itu pun, tidak langsung. Banyak ibu hamil yang menunda mengonsumsinya karena masih merasa bingung atau punya banyak pertanyaan yang tak terjawab.
Nah Moms, kumparanMOM merangkum pertanyaan-pertanyaan yang paling umum seputar vitamin dan suplemen pranatal ini. Tentu saja, dengan jawabannya!
Ilustrasi Obat-obatan untuk Ibu Hamil (Foto: Shutterstock)
1. Ada begitu banyak jenis vitamin atau suplemen. Mana yang paling penting?
"Menurut riset, ada 3 yang paling penting untuk ibu hamil yaitu, asam folat, kalsium dan zat besi," ujar Sudeep Kukreja, M.D., direktur divisi Perawatan Intesif Neonatal di Children's Hospital of Orange County in Orange, California, AS sebagaimana dilansir Parents.
ADVERTISEMENT
Asam folat membantu mencegah kecacatan pada tabung saraf yang disebut neural tube yang menentukan tumbuh kembang otak dan sumsum tulang belakang janin. Zat besi penting untuk pengiriman oksigen ke bayi dan mencegah anemia pada ibu. Sementara kalsium membantu membangun tulang bayi dan mencegah keropos tulang pada ibu.
2. Apakah semua vitamin atau suplemen pranatal sama saja?
Tidak! Karena setiap produk bisa saja mengandung komposisi nutrisi yang berbeda-beda. "Ada banyak formulasi berbeda yang tersedia, dengan konsentrasi masing-masing nutrisi berbeda," kata Kukreja. Paling baik, ikutilah suplemen yang disarankan oleh bidan atau dokter kandungan Anda. Terutama bila Anda memiliki kondisi kesehatan khusus.
Ilustrasi berbagai jenis suplemen (Foto: Thinkstock)
3. Amankah mengonsumsi suplemen yang dijual bebas tanpa resep dokter? Suplemen herbal, misalnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang salah dengan mengonsumsi vitamin atau suplemen yang dijual bebas selama memiliki izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Sebab, BPOM sudah memiliki kriteria maupun standar mutu yang ditetapkan untuk memastikan keamanan konsumen.
Untuk kandungan asam folat bagi ibu hamil misalnya, batas maksimal yang ditetapkan BPOM adalah 1000 mcg. Sementara untuk kandungan selenium bagi Ibu hamil, BPOM memberi batas maksimum 60 mcg/hari. BPOM juga memiliki aturan yang jelas dan tegas mengenai bahan yang dilarang digunakan dalam suplemen.
Ini penting untuk diperhatikan. Sebab bila ibu hamil mengonsumsi produk herbal yang mengandung terlalu banyak nutrisi tertentu atau menggunakan bahan yang dilarang misalnya, dapat mempengaruhi perkembangan janin.
ADVERTISEMENT
Bila tidak yakin atau terlanjur membelinya, bawa vitamin atau suplemen herbal ke dokter kandungan Anda untuk memastikan bahwa semua bahannya aman.
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Foto: Thinkstock)
4. Apakah konsumsi vitamin atau suplemen pranatal bisa mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil?
"Belum! Suplemen bisa membantu tapi tidak mencukupi semuanya," kata Kukreja.
Kebutuhan kalsium misalnya, wanita hamil butuh 1.000 miligram sehari; sementara kebanyakan suplemen hanya mengandung 150 miligram hingga 250 miligram. Begitu juga vitamin D, Ibu hamil butuh 600 IU vitamin D per hari sementara sebagian besar vitamin prenatal hanya mengandung 400 IU saja.
Itulah sebabnya ibu hamil tetap harus makan makanan bergizi yang bervariasi.
Vegetarian (Foto: dok.Unsplash)
5. Bagaimana dengan ibu hamil yang vegetarian, haruskah mengonsumsi suplemen tambahan?
ADVERTISEMENT
Karena ibu hamil yang vegetarian tidak mengkonsumsi produk hewani, nutrisi yang dibutuhkan adalah vitamin B12, seng, zat besi dan asam lemak omega-3 seperti DHA. Untuk memenuhinya, Anda bisa mencari suplemen yang mengandung vitamin ini ditambah DHA dari ganggang, bukan dari ikan.
6. Boleh enggak sih, minum vitamin biasa atau yang bukan khusus untuk ibu hamil?
Anda boleh mengonsumsi multivitamin biasa yang dijual bebas untuk waktu yang singkat sampai memperoleh resep dari bidan atau dokter kandungan Anda. Tapi tidak dianjurkan untuk jangka waktu yang lama ya, Moms. Sebab vitamin pranatal memiliki jumlah vitamin dan mineral tertentu yang berbeda yang diformulasikan secara khusus untuk kehamilan.
Misalnya, ada lebih banyak zat besi dalam vitamin prenatal daripada multivitamin biasa. Sebagian besar vitamin atau suplemen pranatal juga mengandung DHA, asam lemak yang dianggap penting dalam pertumbuhan mata dan otak janin, sedangkan vitamin biasa umumnya tidak.
ADVERTISEMENT
7. Apa yang terjadi kalau ibu hamil tidak mengonsumsi vitamin pranatal? Atau lupa minum, misalnya?
Cara terbaik untuk memastikan kesehatan selama masa kehamilan adalah makan dengan benar dan menjaga berat badan yang sehat. Vitamin pranatal adalah bagian penting dari nutrisi kehamilan Anda, tetapi tidak bisa menjadi pengganti diet atau asupan bergiziseimbang.
Jika sesekali lupa minum vitamin? Jangan panik dan jangan 'menggandakan' atau jadi minum dobel ya, Moms! Ini bisa membuat ibu hamil merasa mual atau mengalami sembelit.
Cobalah taruh persediaan vitamin atau suplemen Anda di di beberapa tempat yang mudah Anda lihat. Misalnya di nakas samping tempat tidur atau di meja kerja Anda. Bila perlu, pasang reminder atau alarm di ponsel Anda sebagai pengingat agar tidak mudah lupa.
ADVERTISEMENT