8 Hal yang Sebaiknya Anda Lakukan Bila Dihakimi oleh Ibu Lain

25 Oktober 2018 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang wanita dewasa, apakah Anda yakin dengan kemampuan dan kesiapan Anda menjadi seorang ibu?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini, sebenarnya tak perlu dijawab. Sebab, sebanyak apapun artikel yang Anda baca maupun forum dan kelas parenting yang Anda ikuti, nyatanya tidak ada wanita yang benar-benar siap menjadi seorang ibu.
Hal ini sebenarnya wajar saja, karena menjadi ibu adalah proses, bukan sesuatu yang berhenti begitu saja setelah seorang wanita punya anak. Artinya, setiap hari akan selalu ada saja hal baru yang harus kita hadapi dan pelajari. Terus begitu seiring dengan pertumbuhan sang buah hati.
Karena itulah tidak ada yang namanya ibu sempurna di dunia ini. Setuju kan, Moms?
Tapi sayangnya, siap atau tidak siap Anda sebagai seorang ibu, biasa ada saja orang lain yang merasa berhak menilai bahkan menghakimi. Lebih sedihnya, yang menghakimi seringkali sesama ibu juga!
ADVERTISEMENT
Mau bersikap tak peduli? Rasanya susah juga, ya. Apalagi, kalau hal-hal yang dinilai atau dihakimi sampai menyakiti perasaan Anda. Pernahkah Anda mengalaminya?
Nah, Moms, penilaian orang lain mungkin tidak dapat dihindari, tetapi bagaimana kita menanggapi penilaian itu sepenuhnya berada dalam kendali kita, lho! Jadi, demi kesehatan jiw Anda, jika lain kali ada ibu lain yang menilai atau menghakimi, lebih baik coba lakukan 8 hal berikut ini:
1. Ingat kalau mungkin Anda juga melakukan hal yang sama
Tanpa sadar kita mungkin juga sering menghakimi wanita lain (Foto: Shutterstock)
Memang, sangat mudah untuk menunjuk orang lain. Tetapi kita juga perlu bertanya pada diri sendiri: apakah saya juga telah melakukan hal yang sama? Apakah saya sendiri pernah menghakimi ibu lain? Mengakui kalau kita juga pernah salah bersikap memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi setidaknya ini bisa membuat kita mengerem diri.
ADVERTISEMENT
2. Sadar kalau mereka mungkin justru meragukan dirinya sendiri
Jujur ​​saja, ada banyak sekali harapan yang ditempatkan masyarakat di pundak ibu hingga seringkali berubah jadi tuntutan. Padahal tanpa berusaha memenuhi semua tuntutan itupun kita rasanya sudah sering kehabisan tenaga menyelesaikan sederet tugas sehari-hari.
Akhirnya setelah 'mati-matian' berusaha jadi ibu yang baik (atau bahkan sempurna!), ada wanita yang merasa sulit saat melihat orang lain dengan pilihan yang berbeda dari yang sudah dilakukannya. Yang lebih mudah? Melupakan keragukan akan diri atau pilihannya sendiri dengan mengubah perhatian atau fokus pembicaraan kepada orang lain.
Ini jelas salah dan sebaiknya tidak kita ikuti. Namun kadang-kadang, bagus juga untuk memahami mengapa seseorang jadi suka menghakimi.
ADVERTISEMENT
3. Tahu bahwa setiap ibu butuh validasi
Setiap ibu butuh merasa tervalidasi pilihan-pilihannya (Foto: Shutterstock)
Masih berkaitan dengan penjelasan di atas, tuntutan yang tinggi membuat setiap ibu (diakui atau tidak) butuh validasi akan pilihan-pilihannya. Senang kan Moms, rasanya bila ada yang memuji cara Anda mengasuh si kecil?
Sekarang bayangkan Anda melihat seseorang melakukan sesuatu yang berbeda dari Anda, dan melakukannya dengan baik atau mendapat hasil yang Anda nilai lebih baik. Bisa saja, dalam hati Anda jadi merasa takut bahwa ada wanita lain yang menjalankan perannya sebagai ibu lebih baik dari Anda. Atau resah, karena seolah-olah ia bisa melakukan dengan mudah hal-hal yang selama ini sulit Anda lakukan.
4. Ambil jarak dan lakukan evaluasi
Dihakimi memang tidak enak. Namun coba berpikir jernih, Moms. Kita juga bisa belajar dari penilaian orang, lho. Sebagai contoh, kalau ada ibu lain yang menghakimi Anda di sosial media, coba renungkan apakah ada pelajaran yang bisa diambil dari kata-katanya.
ADVERTISEMENT
Apakah penilaiannya dijamin atau memang diperlukan? Belum tentu. Namun, jadikan penilaiannya kesempatan untuk mencari saran lain di tempat lain. Pada sahabat atau komunitas ibu-ibu yang Anda percaya misalnya.
Bisa juga, setelah mengevaluasi penilaiannya, Anda jadi semakin semangat untuk mencari tahu, tambah percaya diri dan mantap dengan pilihan Anda.
5. Ingat, Anda adalah orang yang paling mengenal anak Anda sendiri
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Shutterstock)
Tidak peduli seberapa "berpengalaman"-nya seseorang, mereka tidak mengenal si kecil sebaik Anda. Mereka juga tidak mengenal suami atau keluarga Anda sebaik Anda, atau situasi unik yang Anda hadapi.
Jadi kalau mereka tetap 'sok kenal' atau menyombongkan pengalamannya, balas saja dengan senyuman lalu tinggalkan. Toh, tetap Anda yang paling mengenal anak-anak, suami dan keluarga Anda sendiri. Pengasuhan anak Anda, bukanlah urusannya.
ADVERTISEMENT
6. Tidak membiarkan orang lain ikut 'memutuskan'
Jangan pernah membiarkan penilaian orang lain memutuskan pilihan-pilihan Anda. Jangan biarkan juga penilaian mereka membuat Anda meragukan keputusan yang sudah Anda ambil. Melakukan evaluasi jelas perlu, tapi buatlah keputusan Anda sendiri dan bila sudah, jalani dengan percaya diri.
7. Ingat bahwa banyak yang mendukung Anda
Fokus pada mereka yang mendukung dan pede dengan pilihan sebagai ibu (Foto: Shutterstock)
Ketika dihakimi, segera ingatkan diri sendiri bahwa ada banyak orang yang mencintai, mendukung, dan menghargai pilihan-pilihan yang Anda buat. Jadi fokus saja pada orang-orang spesial ini. Tentang mereka yang tidak mendukung Anda, biarkan saja. Kita memang tidak bisa dan tidak perlu membuat semua orang senang dengan pilihan-pilihan kita.
8. Ingat betapa tidak enaknya dihakimi, setiap Anda tergoda menghakimi
ADVERTISEMENT
Semua orang bisa saja khilaf, begitu juga dengan Anda. Sewaktu-waktu bisa saja Anda tergoda menilai bahkan menghakimi orang lain. Di saat inilah Anda harus ingat betapa tidak enaknya dihakimi.
Bila apa yang Anda lihat tidak sesuai dengan pendapat Anda, atau menurut Anda salah, daripada menghakimi cobalah untuk memberi bantuan. Atau setidaknya, tunjukkan solidaritas sebagai sesama ibu dan mengingatkannya bahwa dia tidak sendirian.