8 Tes Kesehatan yang Perlu Wanita Lakukan

4 Juni 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita tes kesehatan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita tes kesehatan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang wanita, penting untuk Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Setiap wanita juga memiliki tanggung jawab pribadi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan diri sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari tubuh Anda dari berbagai jenis penyakit yang bisa dengan mudah menyerang tubuh Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman The Health Site, berikut delapan tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan oleh wanita:
Pap Smear
Ilustrasi tes pap smear. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tes pap smear. (Foto: Thinkstock)
Kanker serviks masuk dalam daftar penyakit paling mematikan bagi seorang wanita. Tes pap smear adalahh tes penting yang dapat memastikan perubahan awal di wilayah serviks (stadium kanker dan prakanker). Oleh karena itu, wanita harus menjalani tes ini secara teratur mulai dari usia 21 tahun. Pada wanita berusia 30 tahun ke atas, tes ini bisa dilakukan setiap lima tahun sekali, kecuali bila telah ditemukan adanya perubahan abnormal pada tubuh.
Mammogram
Kanker payudara sekarang menjadi salah satu masalah kesehatan utama pada wanita. Penyakit tersebut juga masuk dalam daftar penyakit yang paling mematikan untuk wanita. Secara luas risiko kanker payudara lebih tinggi dialami wanita yang secara genetis rentan terhadap kondisi tersebut, tapi setiap wanita harus secara rutin menjalani tes kanker payudara ini.
ADVERTISEMENT
Menurut American Canser Society, risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar wanita berusia di antara 50 dan 59 tahun lah paling sering terkena kanker payudara.
Tes Kesehatan Jantung
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Anda juga wajib memeriksa kesehatan jantung Anda, Moms. Wanita yang sudah mengalami hipertensi harus menjalani elektrokardiografi untuk memastikan kesehatan jantungnya.
Pemeriksaan Kanker Ovarium
Kanker yang satu ini biasanya menyerang wanita berusia antara 50 sampai 75 tahun. Untuk mendeteksi kanker ovarium, biasanya dokter akan memeriksa vagina, dilanjutkan ke rahim dan ovarium.
Tes Diabetes
Diabetes pada anak. (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Diabetes pada anak. (Foto: Thinkstock )
Wanita yang kelebihan berat badan, wanita hamil, wanita yang secara fisik tidak aktif dan wanita yang memiliki riwayat keluarga diabetes berisiko lebih tinggi menderita diabetes. Sebaiknya tingkat gula Anda diperiksa mulai dari usia 45 tahun dan rutin dilakukan setiap 3 tahun setelahnya.
ADVERTISEMENT
Rontgen Osteoporosis
Wanita berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis, terutama wanita pascamenopause. Setelah menopause, tingkat hormon estrogen wanita akan diturunkan, yang mempengaruhi pengendapan kalsium dalam tulang, yang menyebabkan osteoporosis. Pemeriksaan osteoporosis menggunakan sinar X berenergi ganda. Dari tes itu, dapat diketahui tingkat kepadatan tulang seseorang dan risiko osteoporosis yang mungkin terjadi.
Tes Kesuburan
Ada beberapa alasan yang dapat memengaruhi kesuburan seorang wanita. Faktanya, peningkatan usia merupakan penyebab utama ketidaksuburan pada wanita.
Tidak hanya itu, kesuburan juga dipengaruhi oleh polycystic ovarian syndrome (PCOS) yang sekarang ini sangat banyak diderita oleh wanita muda.
Tes Darah untuk Anemia
Makanan untuk penderita anemia  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan untuk penderita anemia (Foto: Thinkstock)
Anemia adalah masalah kesehatan di seluruh dunia, tetapi lebih banyak terjadi pada wanita di usia reproduksi. Statistik menunjukkan bahwa anemia lazim terjadi pada 52 persen populasi wanita India. Tes darah wajib dilakukan untuk menentukan untuk mengetahui kadar hemoglobin dan zat besi.
ADVERTISEMENT