Adakah Pengaruh Fenomena Super Blue Blood Moon pada Perilaku Anak?

31 Januari 2018 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perilaku anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perilaku anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Semua orang menantikan Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Merah Darah malam ini. Ini adalah gerhana yang menggabungkan tiga fenomena sekaligus yaitu supermoon, blue moon, dan gerhana bulan. Menurut BMKG, fenomena ini akan mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB hingga pukul 22.11 WIB. Gerhana ini diperkirakan terjadi pada 19.52 WIB dan mencapai puncak pada pukul 20.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua percaya bahwa fenomena alam dapat berpengaruh pada perilaku anak. Tidak terkecuali dengan gerhana bulan kali ini.
Apakah hal ini memang benar atau mitos semata?
Sejauh ini, tidak ada riset yang menunjukkan bahwa fenomena gerhana dapat menyebabkan mood atau perilaku anak berubah.
Jika Anda membangunkan anak pada malam hari untuk menyaksikan gerhana bulan, silakan saja. Sebab ini adalah fenomena langka dan akan menjadi pengalaman yang luar biasa untuknya.
Anak merengek. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak merengek. (Foto: Thinkstock)
Risikonya mungkin anak akan lelah akibat sebagian waktu tidurnya tersita untuk menyaksikan gerhana bulan. Bila ini yang terjadi, bisa saja pada keesokan harinya, perilaku anak mungkin akan berbeda dari biasanya. Misalnya jadi rewel, uring-uringan, atau tidak bersemangat karena mengantuk.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, perubahan perilaku anak setelah melihat gerhana tidak memiliki korelasi langsung dengan fenomena alam tersebut, melainkan kepada efek sosialnya.