Ajak Balita ke Acara Pemakaman? Pertimbangkan 3 Hal Ini

10 Juli 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bawa anak balita ke pemakaman Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bawa anak balita ke pemakaman Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika harus menghadiri satu acara pemakaman atau datang ke rumah duka, ada kalanya orang tua terpikir untuk mengajak anaknya, terutama yang masih balita. Apalagi bila yang meninggal dunia masih keluarga. Bila Anda yang mengalaminya, maka ada hal-hal yang sebaiknya dipertimbangkan lebih dulu, Moms.
ADVERTISEMENT
Apa saja misalnya
Ilustrasi kematian Foto: Reuters/Ivan Alvarado
Mengutip laman Very Well Family, saat hendak mengajak anak, yang pertama harus kita pertimbangkan adalah usia anak serta kedewasaannya. Dalam hal ini artinya, nilailah seberapa jauh balita Anda dapat diajak ke acara pemakaman? Akankah dia merasa takut atau tertekan? Setiap anak, tentu berbeda kamampuannya dalam memahami acara seperti ini meski misalnya berusia sama.
Yang kedua, perilaku anak. Bila anak Anda tipe yang bisa tenang dan tidak rewel bila harus menjaga sikap dalam jangka waktu cukup lama, maka ia mungkin bisa diajak. Sebaliknya, bila si kecil tipe yang cepat bosan, mudah rewel, dan tidak bisa duduk diam, kemungkinan besar ia akan mengganggu bila diajak.
Menjaga ketenangan dan tidak mengganggu, tentunya merupakan bentuk penghormatan kepada keluarga yang tengah berduka.
Ilustrasi bawa anak balita ke pemakaman Foto: Shutterstock
Ketiga, emosi orang lain di rumah duka atau acara pemakaman. Misalnya kemungkinan ada orang yang menangis meraung-raung, berteriak, atau justru diam sepanjang waktu. Apakah anak siap melihatnya? Apakah Anda siap mendampingi anak dan menjelaskan bila ia bertanya?
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengetahui bahwa si kecil biasanya sensitif atau sulit menghadapi luapan emosi-emosi kuat seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin lebih baik tidak mengajaknya. Atau sebelum pergi, bekali anak dengan penjelasan tentang hal-hal yang mungkin akan ia temui di acara pemakaman atau rumah duka. Sampaikan juga cara kita harus bersikap selama acara pemakaman atau berada di rumah duka.
Misalnya, beri tahu anak makna kematian dengan cara sederhana. Lalu jelaskan bahwa merasa sedih akibat kehilangan adalah hal wajar yang dialami manusia. Atau katakan, "Sepupu Mama sudah meninggal. Itu artinya ia sudah tidak hidup lagi dan kita tak bisa melihatnya lagi. Mama sedih karena merasa kehilangan. Begitu juga saudara-saudara yang lain."
Ilustrasi pemakaman. Foto: Kelik Wahyu/kumparan
Yang penting, hindari penggunaan istilah yang tidak jelas atau bisa membingungkan anak, Moms. Seperti kata 'tidur dan tak akan bangun lagi.' Sebab hal ini, dapat membuat anak takut saat tidur, karena ia berpikir juga bisa untuk tidak terbangun lagi.
ADVERTISEMENT
Bahasan selanjutnya adalah gambaran soal acara pemakaman dan cara kita perlu bersikap. Seperti baju yang akan dikenakan, tempat diselenggarakannya acara berduka tersebut (rumah duka, tempat ibadah dan tempat pemakaman), orang yang akan ia temui beserta emosi mereka.
Bersiaplah, meski Anda sudah menyiapkan hal itu semua, kadangkala respon anak balita tidak terprediksi, Moms. Untuk itu, sebaiknya Anda bersiap untuk membawa anak menyingkir dari prosesi pemakaman, agar tidak mengganggu yang lain.