Amankah Permainan Virtual Reality untuk Anak?

10 April 2018 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Bermain Virtual Reality di Dubai. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Bermain Virtual Reality di Dubai. (Foto: AFP/Giuseppe Cacace)
ADVERTISEMENT
Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata virtual games atau virtual reality (VR). Ya, Moms, permainan yang satu ini memang jadi permainan kekinian yang disukai anak-anak maupun orang dewasa sejak 2016 lalu. Bahkan virtual games kini mulai banyak dimiliki dan dijadikan permainan harian bagi beberapa anak yang memiliki mainan ini di rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Ilusi VR lebih efektif pada anak-anak daripada orang dewasa,” kata Jeremy Bailenson, pendiri direktur Virtual Human Interaction Lab Universitas Stanford, dilansir Today’s Parent.
Meski menjadi permainan yang digemari oleh anak-anak, Anda sebagai orang tua juga perlu waspada dengan virtual games. Menurut laporan Bailenson dalam dua dekade terakhir yang meneliti efek realitas virtual dan dilengkapi dengan hasil survei yang menyelidiki persepsi orang tua terhadap teknologi, 60 persen orang tua mengaku agak khawatir bahwa anak-anak mereka mungkin mengalami efek kesehatan negatif saat menggunakan virtual reality.
Terbang di Atas Kota dengan Virtual Reality. (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Terbang di Atas Kota dengan Virtual Reality. (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
Tetapi apakah kekhawatiran orang tua ini valid? Apakah VR buruk untuk anak? Jawabannya tergantu dari bagaimana Anda bisa mengatur jadwal main anak, Moms.
ADVERTISEMENT
Hasil laporan lainnya dalam penelitian Bailenson menyebutkan bahwa ada satu eksperimen di mana anak-anak berusia empat sampai enam tahun diberikan kesempatan untuk bertemu secara virtual dengan Grover salah satu pemain dari Sesame Street.
Hasilnya? Sebagian besar dari ratusan anak-anak yang terlibat dalam eksperimen Grover menikmatinya. Dan sejauh ini, tidak ada orang tua yang melaporkan bahwa anak-anak mereka telah menderita efek buruk apa pun dari pengalaman tersebut.
Tapi meski begitu, tontonan virtual yang mengandung kekerasan justru tidak boleh disuguhkan oleh anak Anda Ini bisa mendorong perilaku negatif di mana mereka bisa menunjukan kekuatan dan kekuasaan mereka di dunia nyata dan bukan di dalam VR.
Itulah sebabnya kenapa Anda juga harus membatasi permainan VR pada anak. Semakin lama dan sering anak bermain dengan VR yang mereka miliki, maka semakin rendah juga kemampuan anak untuk belajar. Waktu mereka hanya akan dihabiskan dengan bermain VR ketimbang belajar.
ADVERTISEMENT
Jam tidurnya juga akan terganggu yang pada akhirnya akan buat mereka tidak konsentrasi saat berada di sekolah. “Pastikan anak bermain VR hanya lima sampai sepuluh menit dalam sehari, untuk membantu mereka lebih fokus dan berprilaku baik, ” tutup Bailenson.