Amankah Selai Kacang untuk Bayi?

29 Januari 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selai kacang bisa perkuat rambut? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Selai kacang bisa perkuat rambut? (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Roti dengan olesan selai kacang? Lezat! Atau, tentu saja sudah menjadi menu wajib keluarga tiap pagi.
ADVERTISEMENT
Selain rasanya yang enak, kacang mengandung aneka zat baik bagi tubuh, di antaranya: natrium, kalium, fosfor, zat besi, magnesium, kalsium, vitamin E, Vitamin B6, riboflavin, resveratol hingga omega 3 yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh hingga perkembangan otak.
Selai Kacang Buat Bayi
Banyak yang bilang, untuk menghindari risiko alergi, bayi boleh diberikan selai kacang hanya jika usianya sudah lewat dari 1 tahun.
Tapi baru-baru ini, penelitian dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases dan The American Academy of Pediatrics (AAP), justru mengemukakan sebaliknya. Mengenalkan selai kacang pada anak boleh dilakukan saat ia berusia antara 4 hingga 6 bulan karena justru bisa mengurangi risiko alergi kacang pada bayi.
Arachibutyrophobia, fobia selai kacang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Arachibutyrophobia, fobia selai kacang. (Foto: Thinkstock)
Lain lagi di Israel, penelitian di negara ini menyebutkan bahwa bayi seharusnya diperkenalkan selai kacang sedini mungkin. Beberapa penelitian lain menyebutkan, ibu hamil yang tidak memiliki alergi kacang tanah bila suka mengonsumsinya, juga dapat mengurangi risiko bayi memiliki alergi kacang.
ADVERTISEMENT
Tahan Sampai 6 Bulan
ASI tidak menyebabkan alergi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI tidak menyebabkan alergi. (Foto: Thinkstock)
Jadi yang mana yang benar?
Meski ilmu pengetahuan kian berkembang, sebaiknya Anda tetap mengenalkan makanan lain selain ASI saat bayi sudah berusia enam bulan. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan bayi yang masih sensitif. Saat lewat dari enam bulan, Anda bisa pelan-pelan mengatur porsi pengenalan selai kacang bila Anda menghendakinya.
Mulailah dengan sesendok kecil, dan jangan mencampurnya dengan makanan lain seperti buah, sayur, sereal atau daging agar Anda dapat melakukan observasi bila terjadi reaksi alergi pada bayi.
Menurut APP yang dilansir verywell, setidaknya terdapat beberapa tanda-tanda alergi pada kacang terdapat kategori yang bisa terjadi, di antaranya:
Masalah Kulit Hives (bintik-bintik merah menyerupai gigitan nyamuk) Ruam kulit Gatal-gatal dan geli di dalam atau sekitar mulut dan tenggorokan Pembengkakan
ADVERTISEMENT
Masalah Pernafasan Hidung meler Bersin Sesak nafas Tenggorokan sesak
Masalah Perut Mual Muntah Diare Keram di perut
Lain-lain Kulit berwarna pucat Kepala pusing Hilang kesadaran