Anak Mengidap Epilepsi, Ini yang Perlu Orang Tua Ketahui

24 Agustus 2019 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi otak anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otak anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua yang mungkin belum paham dan cukup informasi mengenai penyakit epilepsi pada anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), epilepsi merupakan masalah neurologi kronis yang cukup banyak dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri epilepsi adalah kejang yang terjadi berulang 2 kali atau lebih tanpa didahului demam. Serangan kejang bisa berupa kaku di seluruh tubuh, kejang kaku di bagian bawah lengan, kedutan di sebelah mata atau sebagian wajah, hilangnya kesadaraan sesaat, tangan atau kaki tiba-tiba tersentak, bahkan anak bisa tiba-tiba jatuh kehilangan tenaga.
ilustrasi anak sakit tidak mau minum obat Foto: Shutterstock
Mengutip buku "123 Penyakit dan Gangguan pada Anak", tak ada yang tahu pasti penyebab penyakit ini. Namun ada dugaan, epilepsi berhubungan dengan faktor keturunan, trauma kepala, dan pernah mengalami infeksi otak seperti meningitis.
"Pada anak dengan gangguan perkembangan otak, pernah mengalami pendarahan di kepala, riwayat radang otak, radang selaput otak, dapat menjadi penyebab kerusakan sel-sel saraf di otak. Sel yang rusak inilah yang suatu saat bisa menjadi penyebab timbulnya kejang pada epilepsi," kata Dr. Setyo Handrayastuti, SpA(K), dikutip dari situs IDAI.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jika anak baru sekali mengalami kejang tanpa sebab, bukan berarti ia mengalami epilepsi, Moms. Anda harus curiga dan segera memeriksakan kondisinya ke dokter, jika intensitasnya cukup sering. Pemeriksaan rekam otak (EEG) harus segera dilakukan dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut di mana fokus kejang berasal.
"Dari pemeriksaan tersebut nanti bisa diketahui adakah penyebaran kejang ke daerah lain di otak serta untuk melihat jenis epilepsinya. Semua itu bermanfaat untuk menentukan obat antiepilepsi yang akan diberikan, dan menentukan prognosis di kemudian hari," tulis dr. Setyo.
Ilustrasi otak anak. Foto: pixabay/TheDigitalArtist
Lantas apa yang harus orang tua lakukan bila anak didiagnosis epilepsi?
Moms, jangan panik dulu. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk merawat anak yang mengalami penyakit ini.
ADVERTISEMENT
- Usahakan mandi dengan menggunakan shower atau gayung, hindari anak mandi menggunakan bathtub.
- Jangan biarkan anak berenang sendiri tanpa pengawasan Anda.
- Jangan biarkan anak melakukan sesuatu yang berisiko seperti memasak atau bersepeda tanpa pengawasan Anda.
- Siapkan selalu obat kejang di rumah sesuai dengan petunjuk dokter.
Yang perlu diingat juga, anak dengan epilepsi sering kali mengalami kesulitan saat bergaul dengan teman-teman sebayanya. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, kita harus membangun rasa percaya diri anak dan mengajarkan si kecil untuk bisa bergaul dan percaya diri.