Anak Mengompol, Kapan Dianggap Sudah Tidak Wajar?

11 Juli 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak sering mengompol adalah hal yang normal, Moms. Terlebih bila ia sedang masih dalam tahap belajar mengendalikan keinginan buang air kecil saat tidur. Sebab, ia belum sepenuhnya bisa terbiasa untuk buang air ke toilet. Tapi ini hanya dalam waktu sementara saja.
ADVERTISEMENT
Mengompol atau dalam bahasa medisnya nokturnal enuresis, dianggap tidak wajar bila usia anak sudah di atas 5 tahun. Ya, Moms menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak dikatakan tidak normal bila ia mengompol secara terus menerus atau menetap hingga di atas usia 5 tahun.
Sebab mengutip American Academy of Family Physician, pada usia tersebut, sekitar 2-3 persen anak bisa jadi mengompol bukan karena belum terbiasa untuk buang air ke toilet. Tetapi besar kemungkinannya menjadi sebuah tanda bahwa ia mengalami masalah kesehatan serius, Moms. Di antaranya infeksi saluran kemih, diabetes dini, ketidakseimbangan hormonal, keterlambatan perkembangan sistem saraf pusat, gangguan saraf tulang belakang dan lubang saluran kemih, serta tekanan berlebihan pada kandung kemih.
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock
Untuk mengetahui anak Anda mengompol karena masalah kesehatan atau belum terbiasa buang air ke toilet, orang tua memang perlu peka dan mengeceknya langsung. Pertama-tama Anda bisa mendeteksi dan mengamati kondisi anak terlebih dahulu di rumah, lalu menganalisis kemungkinan penyebabnya. Libatkan juga anak untuk menemukan penyebab dari kebiasaan mengompol. Hal ini penting agar si kecil tumbuh kemauan untuk mengendalikan kebiasaan mengompol dan merasa bertanggung jawab terhadap kebiasaan itu.
ADVERTISEMENT
Namun bila dirasa sulit, Anda bisa menemui dokter anak untuk berkonsultasi. Biasanya dokter akan menanyakan riwayat keluhan yang dialami anak dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila diperlukan, biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan urin anak, pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang lebih lengkap.
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock
Jangan khawatir bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak mengompol karena masalah kesehatan, Moms. Dokter akan menangani dengan memberikan pengobatan sesuai dengan penyakit yang diderita si kecil, lebih cepat dan lebih baik. Keberhasilan dari pengobatan ini tergantung dari keberhasilan dalam menemukan dan mengobati penyakit yang mendasari tersebut.
Bila memang setelah diobati anak masih tetap mengompol, bersabarlah Moms. Menghentikan kebiasaan anak mengompol memang membutuhkan kesabaran yang ekstra dari orang tua dan kemauan dari anak itu sendiri. Semangat!
ADVERTISEMENT