Anak Pintar Kok Dapat Nilai Jelek? 9 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya

6 November 2018 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anda tahu kalau anak Anda pintar dan cerdas. Bahkan bisa saja para kerabat hingga guru-guru di sekolah anak pun pernah memuji begitu. Bangga rasanya ya!
ADVERTISEMENT
Namun ketika anak mulai bersekolah dan secara berkala mengikuti ulangan atau tes, nilai-nilainya tidak sebagus yang Anda harapkan. Sepertinya tidak masuk akal kan? Tetapi meang demikianlah faktanya, kepintaran atau kecerdasan anak tidak selalu menjamin nilai-nilainya bagus, Moms. Inilah kenapa ada banyak anak “pintar” yang tidak mendapatkan nilai yang diharapkan orang tua di sekolah.
Nah, apa yang sebenarnya terjadi? Jawabannya bisa beragam. Karena itu, cobalah memahami beberapa alasan yang paling umum kenapa anak cerdas bisa mendapatkan nilai jelek, berikut ini:
1. Tidak cukup ditantang
Ilustrasi masalah yang dihadapi anak di Sekolah (Foto: Shutterstock)
Nilai buruk tidak selalu berarti anak Anda tidak memahami materi. Dalam beberapa kasus, ketika siswa tidak cukup ditantang oleh materi juga dapat menyebabkan nilai yang buruk.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, si pintar merasa kurang tertantang! Akibatnya, anak bisa saja merasa kelas atau sekolahnya membosankan. Kebosanan ini selanjutnya dapat menyebabkan masalah perhatiannya di kelas yang lantas membuat nilainya pun menurun.
2. Ada gangguan / kurang fokus
Ruang kelas memang penuh dengan gangguan yang dapat menyulitkan anak untuk fokus pada apa yang mereka pelajari. Untuk beberapa anak, gangguan ini sulit untuk diabaikan atau disingkirkan sehingga bisa menyebabkan hilangnya informasi penting yang disampaikan atau dijelaskan di kelas. Akhirnya, saat tes datang ia tidak bisa mengerjakannya.
3. Kecemasan setiap ujian
Ilustrasi anak takut hadapi ujian (Foto: Shutterstock)
Beberapa anak memang ada yang tidak cocok atau sulit menghadapi tes atau ujian, tidak peduli seberapa pintarnya mereka. Anak-anak yang seperti ini umumnya mengalami kegelisahan atau kecemasan berlebih saat ujian.
ADVERTISEMENT
Bila ini terjadi, meski anak paham materinya, kegelisahan menghadapi tes akan menyebabkan ia merasa stres luar biasa sehingga sulit untuk mengerjakan soal yang sebenarnya tidak sulit untuknya.
4. Kebiasaan belajar yang tidak efektif
Ilustrasi anak belajar di rumah (Foto: Shutterstock)
Bagi banyak siswa, masalah nilai jelek disebabkan oleh kebiasaan belajar yang tidak efektif. Entah menunggu hingga menit terakhir untuk belajar atau tidak memahami materi dengan benar. Yang jelas, kebiasaan belajar yang buruk memiliki dampak besar pada kinerja siswa.
5. Kurang percaya diri
Banyak anak yang cerdas cenderung perfeksionis. Mereka selalu ingin melakukan yang terbaik. Keinginan ini memberi begitu banyak tekanan pada diri sendiri sehingga bisa menyebabkan stres hingga menurunkan kepercayaan dirinya. Akibatnya, mereka bisa saja tidak menjawab pertanyaan guru atau menunda-nunda saat harus menyelesaikan tugas. Akhirnya, nilainya pun tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
6. Masalah komunikasi
Ilustrasi anak menutup mulut (Foto: Thinkstock)
Beberapa anak bisa saja mengalami kesulitan untuk menuangkan pikiran mereka ke dalam kata-kata. Entah itu berbicara dengan suara keras di depan kelas atau menuliskannya. Ini yang bisa membuat anak yang sebenarnya paham dengan apa yang sudah ia pelajari, tidak bisa mengerjakan tes di sekolah.
7. Masalah keterampilan organisasi
Keterampilan organisasi yang buruk dapat menyebabkan rasa frustrasi, stres dan nilai yang lebih rendah. Tanpa keterampilan organisasi yang baik, bahkan anak-anak yang paling cerdas pun akan berjuang untuk merencanakan dan mempersiapkan diri dengan baik untuk tes dan tugas yang akan datang.
Hasilnya? Mudah ditebak, nilai yang buruk. Karena itu Moms, bantu anak Anda menjadi lebih terorganisir termasuk dalam mengerjakan soal.
ADVERTISEMENT
8. Kurang persiapan
Ilustrasi lembar ujian. (Foto: Thinkstock)
Mencapai nilai bagus membutuhkan waktu dan tenaga. Banyak anak yang mendapat nilai buruk karena mereka tidak meluangkan waktu untuk mempersiapkannya dengan benar.
Masalah mendasar di sini biasanya adalah keterampilan manajemen waktu yang buruk. Ketika mereka mulai bersekolah dan menghadapi pelajaran yang lebih sulit atau beban kerja yang lebih besar, bahkan anak yang pintar pun bisa dapat nilai jelek karena manajemen waktu belajar dan persiapan yang kurang.
9. Kesulitan belajar
Ada juga, siswa yang sangat cerdas tapi memiliki kesulitan belajar, baik dalam menulis, membaca, matematika, atau bidang lain. Meski begitu, nilai yang buruk di area tertentu tidak berarti anak Anda mengalami kesulitan belajar, Moms.
Tetapi jika anak terus-terusan berjuang untuk mendapat nilai yang baik atau Anda belum juga melihat peningkatan, kesulitan belajar mungin perlu Anda waspadai.
ADVERTISEMENT