Anak Suka Ngobrol di Kelas, Anda Harus Bagaimana?

11 Januari 2019 11:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memiliki anak yang aktif, suka mengungkapkan pendapat dan ekspresif tentu membanggakan. Namun bagaimana jika Anda mendapat laporan dari guru bahwa si kecil suka ngobrol di kelas sehingga berpengaruh pada prestasinya atau mengganggu jalannya kegiatan belajar di sekolah?
ADVERTISEMENT
Tapi tenang dulu, tak perlu marah atau langsung menegur si kecil. Pahamilah bahwa bisa saja anak Anda belum paham kapan waktunya ngobrol dan kapan saatnya harus memperhatikan. Terutama untuk anak usia taman kanak-kanak dan awal sekolah dasar.
Meski begitu, Anda tentu tak mau kebiasaan ngobrol anak jadi mengganggu prestasi akademiknya, kan? Jadi, jangan dibiarkan saja tanpa ada usaha untuk mengatasinya, Moms!
Yuk, coba mengarahkan kecerewetan si kecil dengan beberapa cara berikut ini:
1. Ajak Anak Berdiskusi
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
Mulailah diskusi dengan pujian. Beritahu bahwa Anda bangga ia bisa beradaptasi dan punya banyak teman di sekolah. Jangan sampai ia jadi tidak semangat sekolah karena mengira tidak boleh ngobrol dengan teman.
ADVERTISEMENT
Lalu pelan-pelan tanyakan apakah ia pernah ngobrol dengan teman saat waktunya mengerjakan tugas atau pernahkah ia kurang mengerti penjelasan guru karena tidak memperhatikan?
Usahakan tidak menggunakan nada menyelidik yang menghakimi, Moms. Nada lembut pun akan membuat anak mengerti.
2. Jelaskan Sudut Pandang Guru
Ilustrasi guru dan murid. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru dan murid. (Foto: Thinkstock)
Anak belum mampu memposisikan diri dalam perspektif orang lain. Jadi ini waktunya Anda menjelaskan bahwa gurunya terganggu dengan kebiasaan si kecil. Namun tetaplah gunakan kalimat yang positif.
Misalnya dengan mengatakan “Gurumu tahu kamu pintar dan bisa dapat nilai yang bagus, lho. Tapi dia khawatir kamu enggak terlalu memperhatikan karena ngobrol dengan teman. Menurutmu, benar enggak?”
Jagalah agar suasana diskusi tetap tenang dan relaks. Jika si kecil mulai terlihat kesal, katakan bahwa Anda hanya ingin membantunya agar lebih baik di kelas, bukan mengkritiknya.
ADVERTISEMENT
3. Tetapkan Peraturan
Ilustrasi mengantar anak sekolah.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengantar anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
Jika anak sudah paham dan mau menerima nasihat Anda, akan lebih mudah untuk mendengarkan instruksi dasar agar ia tak asyik ngobrol sendiri di kelas. Inilah waktu yang tepat untuk Anda menetapkan peraturan, Moms.
Misalnya aturan pertama, bahwa ia seharusnya tidak ngobrol bersamaan dengan guru. Sebab hal itu membuatnya susah mendengarkan perkataan guru.
Kedua, anak seharusnya melihat guru saat guru berbicara kepadanya, ke teman kelompoknya, atau ke seluruh anak di kelas. Jangan melihat teman atau bermain dengan alat tulisnya.
Ketiga, ia boleh ngobrol dengan teman jika tugas yang diberikan guru sudah selesai. Belajar dulu baru ngobrol.
Keempat, jika ia sudah selesai mengerjakan tugas, hanya bicarakan topik seputar tugas itu. Jangan ngobrol topik lainnya.
ADVERTISEMENT
Supaya anak benar-benar mengerti, ingatkan anak peraturan ini beberapa kali. Misalnya di pagi hari sebelum si kecil berangkat sekolah.
Tapi ingat Moms, gunakan nada yang menyenangkan agar anak tidak merasa terbebani atau berbalik kesal pada Anda ya! Selamat mencoba.