news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anda Masih Tinggal di Rumah Orang Tua Setelah Menikah? Wajib Baca Ini!

10 Januari 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dua keluarga yang tinggal dalam satu atap (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dua keluarga yang tinggal dalam satu atap (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Di mana saat ini keluarga Anda tinggal, Moms? Di rumah sendiri yang Anda beli setelah menikah atau masih tinggal di rumah orang tua atau mertua? Yang mana pun, Anda tidak sendiri. Banyak pasangan yang segera membeli rumah setelah menikah atau punya anak, namun tidak sedikit pula yang masih tinggal di rumah orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Pertimbangannya macam-macam. Mulai dari sambil menemani orang tua yang kini tinggal sendiri, agar si kecil ada yang menjaga, permintaan khusus orang tua agar bisa berdekatan dengan cucu tersayang, belum mendapat rumah baru yang cocok, serta berbagai pertimbangan lainnya.
Nah, bila termasuk yang masih tinggal di rumah orang tua setelah menikah apalagi setelah punya anak, Anda tentu jadi bisa menghemat pengeluaran. Tak ada dana cicilan rumah maupun dana rumah tangga, misalnya.
Tapi bukan berarti Anda dan pasangan bisa semena-mena terhadap keuangan lho, Moms! Menurut Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, sebaiknya Anda dan pasangan tetap memperhitungkan biaya rutin rumah tangga setiap bulan. Kenapa?
Ilustrasi anak bersama kakek dan nenek (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bersama kakek dan nenek (Foto: Shutterstock)
Tujuannya antara lain untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab mereka ketika suatu hari nanti sudah tinggal di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, sebaiknya pasangan tetap memperhitungkan biaya rutin rumah tangga keluarga. Tujuannya untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab mereka ketika suatu hari nanti sudah tinggal di rumah sendiri.
"Supaya nanti saat memiliki rumah tinggal sendiri, sudah tidak kaget dengan biaya-biaya hidup sebagai pasangan muda," katanya kepada kumparan.
Prita mengatakan, pasangan menikah juga perlu berinvestasi dan mengurangi gaya hidup berlebihan. Terlebih karena selama ini anggaran untuk makan dan tempat tinggal sebetulnya sudah terbantu sebab tinggal bersama orang tua.
"Penghematan yang diperoleh mungkin karena orang tua menyediakan bantuan, seharusnya dijadikan investasi untuk uang muka pembelian rumah tinggal atau investasi dana tujuan keuangan lainnya. Dana darurat sebaiknya tetap dimiliki," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Prita menekankan agar pasangan yang sudah menikah tak semestinya terus bergantung pada orang tua, namun justru bisa membantu. Anda bisa menyumbang untuk biaya makan minum, membayar tagihan listrik, biaya air, hingga asisten rumah tangga (ART).
com-Ilustrasi Mengatur Keuangan (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Mengatur Keuangan (Foto: Unsplash)
"Normalnya, biaya hidup rutin sebuah rumah tangga maksimal 50 persen dari gaji. Tapi, alokasi ini sudah termasuk biaya transportasi dan lainnya. Sehingga, mungkin untuk biaya rumah tangga dapat dialokasikan sekitar 10-15 persen (untuk membantu orang tua)," ujar dia.
Yang tak kalah penting, pasangan menikah juga penting untuk menjalin komunikasi satu sama lain bersama orang tua, soal keuangan seperti apa yang sebaiknya diterapkan dalam dua rumah tangga yang tinggal satu atap.
"Jadi, harus berkomunikasi dengan baik dan tetap harus mengutamakan keluarga inti," tutupnya.
ADVERTISEMENT