Anemia pada Anak: 4 Hal yang Bisa Anda Lakukan untuk Mencegahnya

20 Februari 2018 11:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi anak terkena anemia gizi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi anak terkena anemia gizi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal.
ADVERTISEMENT
Sel darah merah diisi dengan hemoglobin, protein berpigmen khusus yang berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke sel lain di tubuh. Sel-sel di otot dan organ anak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan penurunan jumlah sel darah merah dapat memberi tekanan pada tubuh.
Anemia tidak hanya dialami orang dewasa, tapi bisa dialami anak juga. Anemia bisa membuat anak terlihat pucat, gelisah, lelah, lemas dan tidak nafsu makan.
Meski gejala seperti ini bisa membuat Anda cemas, tapi pada umumnya anemia bisa diobati.
Selain itu, orang tua harus waspada terhadap langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah kondisi ini, karena pertumbuhan yang cepat merupakan penyebab potensial dari kondisi tersebut.
Dikutip laman Healthy Children, tahun pertama kelahiran merupakan usia anak rentan mengalami anemia, dan begitu juga ketika mereka remaja.
ADVERTISEMENT
Selain karena tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah, anemia bisa terjadi jika anak tidak memiliki cukup zat besi atau nutrisi lainnya.
Tidak hanya itu, anemia juga bisa terjadi jika anak mengalami pendarahan yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah sel darah merah yang dimiliki.
Lalu bagaimana mencegah anak dari anemia?
Cara yang paling mungkin bisa Anda lakukan adalah memastikan anak untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan juga nutrisi seimbang.
Temuilah dokter untuk berkonsultasi tentang kondisi anak yang menunjukan gejala-gejala anemia. Dokter bisa saja memberi anak Anda suplemen gizi untuk mencegah anemia.
Andapun bisa mengikuti langkah-langkah ini untuk mencegahnya:
1. Hindari memberi susu sapi kepada bayi Anda sampai usianya lebih dari 12 bulan. Pemberian susu sapi sebelum tubuh anak siap menerimanya, akan menyebabkan hilangnya darah dalam tubuh. Bila memungkinkan, berikan ASI sebagai makanan terbaik untuk bayi.
ADVERTISEMENT
2. Jika Anda sedang menyusui, maka bayi Anda akan mendapatkan persediaan zat besi yang cukup hingga umurnya menginjak enam bulan. Setelah itu, beri anak Makanan Pendamping ASI (MPASI) dari bahan-bahan yang kaya akan zat besi.
3. Jika memberi susu formula kepada bayi Anda, pastikan susu formula tersebut mengandung zat besi yang dibutuhkan bayi. Formula zat besi rendah bisa menyebabkan anemia defisiensi.
4. Jika anak sudah mencapai umur lebih dari 3 tahun, terapkan diet seimbang. Berikan anak makanan sehat termasuk biji-bijian atau makanan dengan serat tinggi seperti gandum.
Anda juga bisa menambahkan makanan yang mengandung zat besi lainnya seperti kuning telur, kacang, tomat dan kismis.