Apa Bedanya USG 2, 3 dan 4 Dimensi pada Pemeriksaan Kehamilan?

2 Februari 2018 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat berkonsultasi ke bidan atau dokter kandungan, pernahkan kehamilan Anda diperiksa dengan USG (ultrasonografi). Bila ya, tenang saja, Moms. Penggunaan USG untuk pemeriksaan kehamilan, tidak berbahaya bagi kesehatan Anda maupun bayi.
ADVERTISEMENT
USG bekerja melalui gelombang suara (berkekuatan 20.000 Hertz) yang melewati jaringan, lalu dipantulkan dan dicitrakan dalam bentuk gambar di layar monitor. Saat USG berlangsung, tidak ada paparan radiasi (penyinaran) pada pasien maupun orang-orang di sekitarnya, sehingga sampai saat ini tidak pernah ada efek samping yang dilaporkan.
Meski demikian, sebenarnya Anda tidak perlu melakukan USG setiap kali berkonsultasi atau memeriksakan kehamilan Anda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemeriksaan USG minimal 4 kali saja yaitu pada awal setiap trimester kehamilan Anda dan menjelang waktu bersalin. Tapi bila bidan atau dokter kandungan merasa Anda membutuhkan lebih dari 4x, tanyakan saja alasannya dan ikuti anjuran bila Anda merasa nyaman.
Konsep foto USG anak Putri Titian. (Foto: Instagram/@putrititian)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep foto USG anak Putri Titian. (Foto: Instagram/@putrititian)
Nah, sekarang Anda perlu mengetahui jenis-jenis USG yang mungkin ditawarkan untuk Anda gunakan. Saat ini, dunia kedokteran mengenal ada USG 2, 3 dan 4 dimensi. Berikut perbedaannya untuk menjadi referensi pilihan Anda:
ADVERTISEMENT
USG 2 Dimensi (2D)
- Menghasilkan gambar janin 2D dalam bentuk foto. Gambar 2D ini tidak terlalu tampak jelas atau buram sehingga sulit dipahami oleh orang awam tanpa bantuan penjelasan dari tenaga medis.
- Bila dilakukan dengan seksama oleh orang yang memang ahli menggunakan mesin USG 2D, hasil foto tetap dapat memberikan informasi yang baik mengenai kondisi kehamilan Anda.
- Umumnya tersedia di puskesmas, poliklinik atau tempat praktek bidan.
USG 3 Dimensi (3D)
- Mengahasilkan gambar janin 3D dalam bentuk foto. Gambar 3D lebih dapat 'ditangkap' oleh orang awam.
ADVERTISEMENT
- Mampu memberikan gambaran yang lebih jelas dari kondisi pada setiap tahapan perkembangan yang telah dicapai janin.
- Paling banyak ditemui di ruang praktek dokter kandungan dan rumah sakit bersalin. Hasil foto USG 3D juga yang biasanya menjadi foto pertama si kecil yang dimiliki (dan dipamerkan!) calon orang tua muda saat ini.
Stress akan berpengaruh terhadap janin. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Stress akan berpengaruh terhadap janin. (Foto: Pixabay)
USG 4 Dimensi
- Menghasilkan gambar bergerak dalam bentuk rekaman CD (compact disc) yang merekam setiap gerakan janin saat dilakukan USG. Anda dapat melihat janin di dalam rahim dengan jelas seperti sedang melihat video dengan kecepatan bervariasi tergantung kualitas alat USG 4D yang digunakan.
- Mampu mendeteksi kelainan genetik secara dini termasuk melakukan pengukuran terhadap sejumlah faktor 'penanda' kondisi janin pada usia 11-14 minggu.
ADVERTISEMENT
- Karena bisa memberi gambar yang jelas, USD 4D biasa dimanfaatkan juga oleh calon orang tua untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
- Belum dimiliki oleh semua rumah sakit dan biayanya relatif tinggi.