news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa yang Terjadi pada Janin bila Ibu Menangis?

11 Mei 2018 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil menangis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perubahan hormon selama kehamilan dapat membuat ibu hamil jadi lebih sensitif, cepat cemas, gampang stres dan mudah menangis. Ini memang wajar, tapi bukan berarti bisa Anda biarkan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya kestabilan emosi selama kehamilan sangatlah penting. Misalnya bagaimana rasa stres ibu saat hamil dapat membawa dampak kesehatan pada janin .
Begitu juga bila ibu menangis terlalu sering atau berlebihan, dikhawatirkan dapat membawa dampak-dampak berikut ini:
Kurangnya Suplai Oksigen Pada Bayi
Saat menangis, pembuluh darah akan bekerja dengan ekstra dan berikatan dengan kuat. Ini berpengaruh pada suplai oksigen untuk janin. Semakin kuat atau lama tangisan, semakin besar juga pengaruhnya.
Ilustrasi ibu hamil cemas  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil cemas (Foto: Thinkstock)
Merasa Lelah
Menangis juga mengeluarkan banyak tenaga. Jadi ketika Anda menangis, otomatis tenaga yang Anda miliki akan terkuras dan Anda akan merasa lelah setelahnya. Karenanya, tidak jarang ibu hamil jadi merasa pusing dan lemas setelah menangis.
Berpengaruh Pada Otak Janin
Ilustrasi ibu hamil menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil menangis. (Foto: Thinkstock)
Hal ini bisa berpengaruh pada tumbuh kembang otak janin karena saat ibu merasa tidak nyaman, otomatis anak juga jadi merasa tidak nyaman dan cemas. Seperti yang dikutip dari laman Famifi, ketika Anda sedang menangis akibat stres, tubuh Anda akan menciptakan hormon stres yang akan masuk ke dalam plasenta dan berpengaruh pada kondisi bayi dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Ingat, Moms, saat hamil, pastikan Anda selalu merasa senang dan bahagia. Wajar jika Anda merasa sedih dan stres, tapi jangan sampai hal itu terjadi berlarut-larut hingga buat kondisi kesehatan jadi menurun.