news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Arti Ibu bagi Panglima TNI, Menlu, dan Menteri LHK

22 Desember 2017 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tinjau Hari Ibu  (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tinjau Hari Ibu (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Ibu digelar serentak di seluruh Indonesia hari ini. Presiden Joko Widodo bersama para menteri merayakan Hari Ibu di Raja Ampat, Papua Barat. Ibu dimaknai berbeda oleh setiap orang.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menyebut ibu adalah tonggak bagi keberhasilan anak-anaknya. Keberhasilan anak-anak dalam keluarga maupun ke depan menjadi keberhasilan bangsa.
"Ya saya ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu. Ibu adalah tonggak dari seluruh keberhasilan anak-anaknya dalam lingkup kecil. Lingkup besarnya adalah dalam keberhasilan negara," kata Hadi Tjahjanto di Raja Ampat, Jumat (22/12).
"Setiap anak yang dilahirkan dari ibu adalah emas. Dan ibu jugalah yang bisa mempertahankan anak itu sampai besar tetap menjadi emas. Jadi peran ibu sangat luar biasa," lanjut dia.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Ditemui terpisah, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, menyebut arti ibu bagi dirinya adalah seorang pejuang. Pejuang yang tak kenal lelah.
"Ibuku adalah seorang fighter. Orang yang tidak mudah menyerah, disiplin, dan cermat," ucap Retno kepada kumparan (kumparan.com).
Siti Nurbaya memakai baju adat Jawa. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Siti Nurbaya memakai baju adat Jawa. (Foto: Dok. Istimewa)
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, menyebut bahwa ibu adalah orang yang mengatur ritme kehidupan. Mulai dari skala rumah tangga hingga yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Ketika di rumah, ibu ceria atau ibu sedang blue maka akan terasa suasananya. Saya percaya seperti itu juga di skala yang luas di tengah masyarakat, ibu-ibu menjadi pengatur ritme apakah akan sejuk atau akan buram. Itu peran penting ibu," tutur Siti Nurbaya Bakar.