Bagaimana Mengajarkan Politik untuk Anak?

17 Desember 2017 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengajarkan Anak Politik Sejak Dini (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mengajarkan Anak Politik Sejak Dini (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ada yang berpendapat urusan politik yang berkaitan dengan Pemilu sebaiknya tidak dilibatkan. Anak-anak cukup didampingi saat membahas isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Indonesia akan menghadapi tahun politik. Tahun 2018 ada Pilkada serentak dan tahun 2019 ada Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden. Bagaimana memberikan pemahaman pada anak-anak terkait hal tersebut?
Psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, Psi, mengatakan sebaiknya anak tidak dilibatkan dalam kegiatan politik praktis seperti mengikuti kampanye atau kegiatan langsung lainnya. Aturan sudah melarang dan secara psikologis pun ada dampaknya pada anak.
"Sebaiknya, anak tidak ikut terlibat dalam kegiatan politik, karena anak seharusnya bisa dilindungi dari penyalahgunaan aktivitas politik yang ada di sekeliling kita," jelasnya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (17/12).
Sebaiknya anak tidak terlibat kegiatan politik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sebaiknya anak tidak terlibat kegiatan politik (Foto: Thinkstock)
Politik berbeda dengan kegiatan solidaritas kemanusiaan. Beberapa waktu lalu, anak-anak ada yang dilibatkan dalam kegiatan kampanye. Secara aturan Pemilu dan Perlindungan Anak, jelas mereka tak boleh dilibatkan.
ADVERTISEMENT
Dalam Pasal 15 Undang - Undang Perlindungan Anak disebutkan: setiap Anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari: a.  penyalahgunaan dalam kegiatan politik; b.  pelibatan dalam sengketa bersenjata; c.  pelibatan dalam kerusuhan sosial; d.  pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; e.  pelibatan dalam peperangan; dan f.  kejahatan seksual.
Menurut Ajeng, sapaan akrabnya, ada beberapa sebab yang mendasari alasan seorang anak sebaiknya tidak terlibat dalam kegiatan politik.
"Hal yang mendasarinya berkaitan dengan faktor kenyamanan anak. Kegiatan politik tidak sesuai dengan proses perkembangan psikologis anak pada umumnya," ungkap perempuan yang telah memiliki pengalaman selama lebih dari 15 tahun di bidang konseling, pelatihan, asesmen dan pengembangan diri ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ajeng juga menjelaskan bahwa keterlibatan seorang anak dalam suatu kegiatan politik justru akan merenggut waktu luang sang anak. Seharusnya mereka bisa menggunakannya untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti bermain dengan teman-temannya, berkumpul bersama keluarga atau mempelajari hal-hal positif lainnya yang sesuai dengan usia dan perkembangan otak maupun psikisnya. 
Mendampingi Anak Saat Terima Berita Politik
Anak-anak secara langsung maupun tidak langsung akan terpapar informasi soal politik. Apalagi saat momen Pilkada dan Pemilu Legislatif dan Presiden. Bagaimana cara menjelaskannya?
Dilansir kidshealth.org, cara mengajarkan politik kepada anak Anda adalah dampingi anak Anda saat mengakses berita politik. Realita atau fakta sebenarnya, jangan Anda tutup-tutupi. Hal ini penting karena agar anak paham dan kritis dengan kondisi politik yang sedang terjadi. 
Waktu luang anak perlu dimanfaatkan dengan baik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waktu luang anak perlu dimanfaatkan dengan baik (Foto: Thinkstock)
Penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memberi contoh aplikasi politik yang benar. Ajak anak untuk diskusi yang berkaitan dengan aspek politik. Misalnya saat Anda dan anak sedang berjalan-jalan melihat fasilitas publik. Ketika melihat jalan berlubang, mintakan pendapat anak Anda. Selanjutnya Anda bisa memberikan pemahaman fasilitas tersebut diurus oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa mengenalkan tokoh politik yang sering muncul di televisi atau media sosial lainnya. Dengan mengenal tokoh politik, anak bisa mengetahui tokoh politik. Dimulai dengan Anda menjelaskan latar belakang tokoh tersebut serta kinerjanya di politik.
Berbicara isu-isu penting terkait politik yang sedang terjadi kepada anak Anda seperti pemilihan suara untuk presiden. Anda bisa menjelaskan mengapa pemilihan suara itu penting, meskipun anak  Anda belum bisa memilih karena usia mereka masih dini tapi setelah dewasa nanti mereka dapat memilih yang terbaik untuk diri mereka.
Yang jelas, anak-anak jangan dilibatkan dulu dalam kegiatan politik.