Bahaya Bayi yang Lahir dengan Berat Badan Rendah

15 Juni 2019 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berat bayi baru lahir idealnya berada di antara 2,5 – 4 kg. Bayi yang lahir kurang dari 2500 gram dikategorikan sebagai bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Menurut hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi BBLR di Indonesia adalah sekitar 6,2 persen.
ADVERTISEMENT
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka kejadian BBLR dalam level populasi, merupakan indikator atau suatu petunjuk masalah kesehatan publik, di antaranya ada kesehatan ibu, malnutrisi, dan buruknya fasilitas kesehatan. Sementara pada level yang lebih kecil yakni individu, BBLR adalah indikator penting kesehatan bayi baru lahir dan berkaitan dengan kesempatannya untuk bertahan hidup.
Umumnya bayi yang lahir dengan berat badan ini, akan segera mendapat perawatan di RS begitu ia lahir. Sebab bila tak ditangani, risikonya tak main-main, Moms. Menurut analisis M.S Kramer yang dipublikasi buletin WHO pada 1987, BBLR berisiko 20 kali lipat lebih besar untuk meninggal dibandingkan bayi yang berat badannya lebih dari 2500 gram.
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Peluang hidup yang lebih rendah ini disebabkan beberapa hal. Badan bayi yang lebih kecil dan lemah membuatnya susah untuk makan, sulit bertambah berat badan, dan susah melawan infeksi. Lapisan lemaknya yang tipis juga sulit menjaga tubuhnya tetap hangat meski berada di temperatur normal.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian di Brazil yang diterbitkan di Journal de Pediatria pada 2015 berusaha mengaitkan usia kandungan, berat lahir, dan perkembangan bahasa bayi. Hasilnya, anak-anak yang dulu lahir BBLR cenderung punya kemampuan bahasa yang lebih buruk dibandingkan anak-anak yang lahir dengan berat normal. Gangguan perkembangan bahasa ini pada BBLR terjadi terutama pada tahun pertama kehidupan.
BBLR juga kerap mengalami masalah pernapasan, syaraf, pencernaan, dan lebih berisiko pada sudden infant death syndrome (SIDS). SIDS adalah kematian bayi secara tiba-tiba pada usia kurang dari 1 tahun tanpa alasan jelas.
Ilustrasi Bayi Baru Lahir Foto: Pixabay
Dokter kandungan dapat mendiagnosis BBLR sejak bayi masih di dalam kandungan. Caranya, dokter akan melakukan perbandingan antara perkembangan ukuran dan berat badan janin dengan usia kehamilan lewat USG. Konsultasikan ke dokter kandungan Anda terkait cara mencegah bayi dengan BBLR bila Anda menderita penyakit tertentu, sehingga itu yang menjadi pencetusnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Perhatikan juga pola makan Anda. Pastikan sudah memilih makanan bergizi tinggi dan rutin lakukan pengecekan penambahan berat badan saat hamil, dan itu sudah sesuai ketentuan usia kehamilan. Sebab kalau tidak mencapai target, ibu hamil berisiko melahirkan bayi dengan BBLR.