Balita Juga Bisa Mengalami Insomnia, Kenapa?

11 Oktober 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Balita Bangun Tidur Terlalu Pagi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balita Bangun Tidur Terlalu Pagi (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Gangguan tidur insomnia bisa menyerang siapa saja, termasuk balita. Yang paling sering terjadi adalah mereka terbangun berkali-kali di tengah malam tanpa alasan yang jelas, dan susah untuk kembali melanjutkan tidur. Bukan karena ingin pipis, merasa haus, atau kepanasan, seperti yang sering dialami orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Saat balita Anda sering terbangun di malam hari maupun sulit untuk tidur, sebaiknya jangan dianggap sebagai angin lalu saja, Moms. Tentu ada alasan dibalik insomnia tersebut. Insomnia mengindikasikan bahwa si kecil butuh perhatian ekstra.
Stres adalah salah satu penyebab balita susah tidur. Ya, stres tak hanya terjadi pada orang dewasa. Balita bisa juga mengalami stres, misalnya karena ia susah beradaptasi di PAUD, punya saudara baru, ada anggota keluarga yang meninggal, atau karena baru saja pindah rumah. Di luar kasus itu, anak yang baru Anda kenalkan untuk tidur sendiri, juga berpotensi mengalami susah tidur, karena belum terbiasa.
Ilustrasi insomnia pada balita (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi insomnia pada balita (Foto: Pixabay)
Perhatikan pula kesehatannya. Mungkin juga ada gangguan kesehatan yang belum Anda ketahui. Mungkin ia terkena alergi atau eksim sehingga kulitnya gatal-gatal. Dilansir Mom Junction, heartburn, kram otot, juga kerap menjadi alasan balita untuk sulit tidur.
ADVERTISEMENT
Insomnia juga bisa menjadi indikasi akibat dari keterbelakangan mental, autisme, bipolar, hingga sindrom Asperger. Sindrom Asperger adalah salah satu gejala autisme di mana penderita sulit untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Jika balita Anda cukup sering mengalami insomnia dan berkelanjutan, sebaiknya Anda menemui dokter anak untuk mengetahui masalahnya. Makin cepat diketahui penyebabnya, makin kecil risiko untuk terlambat ditangani.
Ilustrasi Balita Tidur (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Balita Tidur (Foto: Pixabay)
Balita dengan gangguan tidur biasanya cepat lelah, perilakunya janggal, suasana hatinya berubah-ubah, sulit fokus, atau kadang hiperaktif.
Untuk mengurangi insomnia pada balita, Anda harus menetapkan jam tidur yang pasti tiap harinya, sekalipun itu akhir pekan. Hindari tidur siang bila perlu, jauhkan kafein, dan batasi kegiatan yang mengeluarkan banyak energi menjelang jam tidur. Anda juga bisa menciptakan suasana yang menenangkan di kamar si kecil agar ia mudah tertidur.
ADVERTISEMENT