Balita Pencemburu, Wajarkah?

8 Juni 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi cemburu  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi cemburu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat anak kedua lahir dan orang tua otomatis dibuat sibuk dalam mengurusi segala kebutuhannya, maka si kakak balita biasanya jadi akan merasa cemburu pada adik kecilnya itu. Pernah mengalaminya juga nggak, Moms?
ADVERTISEMENT
“Sudah pasti itu, si kakak balilta akan cemburu terhadap adiknya,” ujar dokter spesialis anak dan editor The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones, Tanya Remer Altmann, yang dikutip dari laman baby center.
Altmann menjelaskan “Balita Anda sudah terbiasa dengan semua perhatian yang ia dapatkan selama ini dari orang tuanya, tapi tiba-tiba hadir bayi yang merenggut semua perhatian itu, dan tentunya anak pertama Anda jelas tidak akan suka dengan hal tersebut. Mereka akan menganggap dalam hati bahwa ‘Hei, itu ibuku' "
Kelihatannya lucu dan gemas sekali membayangkannya ya, Moms, tapi setelahnya mungkin Anda juga akan dibuat geli dan sebal, saat si kakak balita sibuk mencari dan merenggut perhatian Anda lagi. Lantas, apakah ini buruk? Tidak juga, Moms.
Ilustrasi bayi cemburu  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi cemburu (Foto: Thinkstock)
Anda bisa mengambil sisi positifnya. Anak yang cemburu berarti ia benar-benar tahu Andalah orang tuanya yang selalu memerhatikan dan memenuhi kebutuhannya, dan ia hanya ingin mendapat perhatian dari Anda sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi sorotan pula, cemburu tidak hanya pada adik, namun bila Anda menggendong anak tetangga, balita Anda juga dapat merasa cemburu, Moms. Dan sekali lagi, ini adalah hal yang sangat wajar terjadi.
“Libatkan anak Anda ketika melakukan aktivitas bersama dengan si adik maupun dengan teman-temannya, hal ini akan buat anak merasa dihargai dan terlibat. Dan ingat untuk selalu memuji mereka karena telah melakukan suatu pekerjaan yang hebat,” ujar Altmann.
Selain itu, cobalah berbagi tugas dengan pasangan dalam bergantian mengurus dan menemani kakak maupun adik.
Jadi jangan selalu merasa sebal sendiri ketika anak sering menangis, karena melihat Anda menggendong adik maupun anak teman atau tetangga Anda, Moms.