Balita Tewas di Dalam Mobil, Cegah Agar Tidak Terjadi Lagi!

21 Oktober 2018 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan mayat balita di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (20/19/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan mayat balita di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (20/19/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sesosok mayat balita ditemukan tewas di kursi bagian belakang mobil milik Afandi Arfandi (26), warga Penjaringan, Jakarta Utara. Mayat balita ditemukan ketika Afandi hendak menggunakan mobil pribadinya. Afandi terkejut ketika melihat sesosok balita dalam kondisi tak bernyawa di baris kedua mobil.
ADVERTISEMENT
"Saksi melihat korban telah tak bernyawa, selanjutnya saksi memberitahu warung depan dan melapor ke Polsek Metro Penjaringan. Berdasarkan pengakuan saksi, yang terakhir kali menggunakan mobilnya adalah kakak iparnya yang bernama Ruslan," ujar Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Mustakim dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Sabtu (20/10).
Afandi diketahui sempat meminjamkan mobil kepada Ruslan selaku kakak iparnya pada Jumat 19 Oktober. Oleh Ruslan, mobil tersebut dipinjamkan lagi ke adiknya selepas salat Jumat. Saat mobil terparkir, adik Ruslan lupa mengunci mobil sehingga korban yang tengah bermain di sekitar lokasi kemudian masuk ke dalam mobil. Korban yang berusia 3,5 tahun ini terjebak saat bermain di dalam mobil.
"Korban main-main dan membuka pintu mobil, saat di dalam kepencet pintu otomatis nya. Ketika mau dibuka nggak bisa. Korban juga menggunakan kaca spion dalam dan menggetok-getok kaca, namun tetap tidak bisa terbuka," ucap Mustakim.
Penemuan mayat balita di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (20/19/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan mayat balita di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (20/19/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
Ketika ditemukan, korban berada dalam posisi tengkurap dengan mengenakan kaus berwarna putih dan celana pendek berwarna merah. Diketahui, korban merupakan putra dari Dedi, yang beralamat di Tembok Bolong, Penjaringan, Jakarta Utara. Polisi sendiri saat ini sudah memanggil pengguna mobil terakhir, yang berdomisili di Citayam, Depok.
ADVERTISEMENT
Moms, kasus anak meninggal karena terkunci di dalam mobil seperti ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya, beberapa kasus senada juga pernah menghebohkan publik. Menurut Inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto, atau yang akrab disapa Paman Billie, kasus seperti itu bisa terjadi kepada anak karena kelalaian orang dewasa.
"Kalau baca kasus itu, memang terkait dengan safety ya. Bukan kasus kriminal atau kesengajaan. Ada beberapa kelalaian di sini. Sang pemakai mobil lalai mengunci pintu sehingga anak bisa masuk.
Orang tuanya lalai dalam mengetahui keberadaan anaknya. Sehingga tidak tahu anaknya masuk dalam mobil," jelas Paman Billie saat dihubungi kumparanMOM, Minggu (21/10).
Ilustrasi anak di dalam mobil.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak di dalam mobil. (Foto: Shutterstock)
Oleh karena itu, menurut Paman Billie, orang tua seharusnya selalu mengawasi keberadaan anak dan mengetahui kondisinya setiap saat.
ADVERTISEMENT
"Orang dewasa harus disiplin. Jika memang mobil harus terkunci ya jangan lupa mengunci. Orang tua harus tahu bahwa mobil juga bisa jadi salah satu bahaya untuk anak," paparnya.
Selain tak boleh lalai, agar kejadian serupa tak terjadi lagi, Anda dapat mengenalkan aturan keselamatan saat berada di dalam mobil kepada anak. Nah Moms, ini beberapa tips dari Paman Billie yang bisa Anda lakukan:
1. Jangan pernah tinggalkan anak sendirian di dalam mobil untuk urusan apapun, meski dalam waktu yang singkat.
2. Ajarkan anak untuk sebisa mungkin tidak panik dan jangan nangis jika terkunci di dalam mobil.
3. Ajarkan anak untuk membuka pintu dari dalam. Anda bisa mengenalkan fungsi-fungsi pintu dan kunci.
ADVERTISEMENT
4. Ajarkan anak untuk menarik perhatian dari dalam mobil seperti membunyikan klakson, menyalakan lampu, dan mengetuk kaca mobil.