Bayi Lahir dengan Berat Rendah, Apa Sebabnya?

7 Maret 2018 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ukuran bayi kecil. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ukuran bayi kecil. (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Idealnya, berat bayi yang baru lahir adalah 2,5 – 4 kg. Artinya, bayi yang kurang dari 2,5 kg (2500 gram) dapat dikategorikan menjadi bayi berat lahir rendah (BBLR).
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan bayi prematur. Kalau bayi bayi prematur, adalah bayi yang lahir kurang dari cukup bulan. Sedangkan BBLR lahir sudah cukup bulan, hanya saja memiliki berat yang rendah. Namun seringnya, kasus BBLR ditemui pada bayi prematur.
Dikutip kumparanMom (kumparan.com) dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BBLR dapat dikelompokan menjadi:
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu dengan berat lahir 1000 - < 1500 gram
c. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), yaitu berat lahir < 1000 gram.
BBLR perlu mendapatkan penanganan yang tepat, sebab kondisi ini dapat berisiko buruk bagi tumbuh kembang anak kelak. Dampak BBLR di antaranya pertumbuhan si kecil lamban, serta bisa mengganggu kecerdasannya.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan ukuran kecil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi dengan ukuran kecil. (Foto: Thinkstock)
Apakah yang dapat menyebabkan BBLR?
Ada berbagai faktor, Moms. Calon ibu kekurangan gizi, dan masalah pada plasenta sehingga menghambat asupan nutrisi untuk janin.
BBLR dapat dicegah sejak janin, hal ini diketahui lewat pemeriksaan USG saat melihat ukuran bayi yang tampak kecil.
Bila diakibatkan oleh ibu hamil yang kekurangan gizi, maka dokter akan menganjurkan dan mengatur asupan sehat pada calon ibu, terutama karbohidrat lebih banyak.