Benarkah Gen Ibu Memengaruhi Kecerdasan Seorang Anak?

26 Desember 2017 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecerdasan anak dipengaruhi gen ibu. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kecerdasan anak dipengaruhi gen ibu. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Konon kecerdasan anak dipengaruhi oleh faktor keturunan. Kecerdasan intelektual atau intelligence quotient (IQ) terbentuk karena pengaruh genetik. Banyak yang menyebut bahwa ibu lebih berkontribusi dalam mewariskan kecerdasan anak. Tapi, riset menyebutkan bahwa baik ibu maupun ayah memiliki peran yang saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Bustle, seorang psikolog bernama Jennifer Delgado Suárez melakukan penelitian tentang hubungan kecerdasan dengan genetika pada seorang anak. Ia juga mengidentifikasi beberapa penemuan yang menyebutkan bahwa IQ seorang anak akan terkait dengan gen ibunya.
Menurutnya, kecerdasan pada masing-masing anak biasanya akan dikaitkan oleh gen yang dimiliki salah satu dari ayah atau ibunya. Gen yang terkait dengan kecerdasan mungkin akan benar-benar "bekerja" ketika gen tersebut berasal dari ibu. Meskipun seorang anak juga mewarisi gen kecerdasan dari ayahnya, namun gen tersebut tidak akan benar-benar memengaruhi bagaimana IQ anak untuk berkembang.
Beberapa penelitian ikut memperkuat gagasan bahwa komponen genetik kecerdasan berasal dari ibu. Sebagai contoh, Suárez mengutip sebuah studi yang dihasilkan di kampus Glasgow. Saat itu, para peneliti telah mensurvei lebih dari 12.000 orang dan mereka menemukan bahwa di antara beberapa faktor seperti status, ras, dan sosio-ekonomi, maka IQ seorang anak yang berasal dari gen ibu sebenarnya adalah 'prediktor kecerdasan terbaik'.
Gen ayah dan ibu memengaruhi kecerdasan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gen ayah dan ibu memengaruhi kecerdasan anak. (Foto: Thinkstock)
Meskipun demikian, bukan berarti ayah tidak memberikan kontribusi berupa materi genetik untuk anak, atau pun tidak memengaruhi kecerdasan seorang anak. Kedua orang tua sebetulnya menyediakan gen penting yang berpengaruh pada otak anak. Namun, kontribusi masing-masing gen dari ayah dan ibu dapat ditemukan di daerah yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikarenakan, seorang anak memiliki gen tertentu yang mampu melakukan berbagai hal sesuai dengan kebutuhannya. "Saat seorang anak terkena suatu dampak, atau sedang menghadapi suatu hal tertentu, maka gen hanya akan bekerja jika mereka berasal dari ibu. Jika gen yang sama diwarisi dari ayahnya, maka gen tersebut akan dinonaktifkan. Begitu juga sebaliknya, beberapa gen hanya akan 'bekerj' jika berasal dari pihak sang ayah. Gen yang menentukan kecerdasan juga termasuk dalam kategori ini," ungkap Suarez.
Pola pengasuhan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pola pengasuhan. (Foto: Thinkstock)
Gen ibu mendukung pengembangan pada daerah korteks serebral yang merupaka bagian otak yang berkaitan dengan bahasa, ingatan, pikiran, dan kecerdasan. Sebaliknya, gen paternal atau gen ayah memiliki pengaruh yang lebih besar pada sistem limbik, yaitu bagian yang mengatur berbagai fungsi, termasuk sistem saraf otonom. Sistem saraf tersebut berfungsi untuk mengendalikan fungsi tubuh yang sering kali tidak disadari oleh anak seperti proses pernapasan, pencernaan, emosi, kelaparan, dan respons seksual.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 40% - 60% kecerdasan anak dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, pengaruh lingkungan di sekitarnya dan termasuk dengan pola pengasuhan dari ayah dan ibu yang seimbang juga menjadi kunci untuk perkembangan kecerdasan seorang anak.
Suarez menekankan, "IQ yang berasal dari faktor genetika memang penting, namun hal itu tidak sepenuhnya menentukan kecerdasan seorang anak,". Ia menunjukkan bahwa otak akan berfungsi secara keseluruhan, bukan dengan bagian yang terpisah. Sehingga, meskipun korteks pusat bertanggung jawab lebih besar untuk fungsi kognitif yang lebih tinggi, namun sistem limbik pada otak tetap memiliki pengaruh yang lebih besar pada bagaimana seseorang berpikir, merasakan dan menyelesaikan masalah.